ANYEONG YEOROBEUN..!

HOPE YOU ENJOY TO READ IT

NO FLAME| NO BASHING | PLEASE COMMENT

.

Title
I LOVE YOU HYUNG

Length
N - CHAPTER

Rating
PG-18 (M)

Genre
SCHOOL LIFE, ROMANCE, ANGST, DRAMA, VIOLENCE, YAOI

(DON'T LIKE, DON'T READ)

Author
RUKA17

Main Cast
DAEHYUN, YOUNGJAE, SEHUN, LUHAN

Support Cast
ALL MEMBER BAP AND EXO

Disclaimer

THIS FANFICTION IS MINE

Warning

A lot of typo *ngaks*

.

.

A/N: Author udah berulang kali ngerubah judul FF dan akhirnya judul ini yang terpilih wkwkwkwk.

Dan thanks to buat PARTNER Author. This FF is for you *WINK *author genit *ditabok

That's all. Please enjoy the fanfic. CHENKAIDOt.

.

.

CHAPTER 1 : FIRST SIGHT

.

BUSAN 09.00 PM

.

.

"Chagiya,,,cepat sedikit sayang,,," teriak Ms. Yoo

"Neeeeee eommaaaaaa…" sahut seorang anak laki-laki berumur 15 tahun.

Matahari terlihat menyilaukan di pagi hari yang cerah. Ya, Hari ini adalah hari dimana Youngjae dan eommanya pindah kerumah mereka yang baru di Seoul.

"Apa semua barang sudah masuk kedalam mobil Youngjae-ah?" tanya Ms. Yoo

"Sudah eomma," Youngjae tersenyum seraya mengunci pintu rumah mereka

Ms. Yoo dan Youngjae berdiri didepan rumah mereka. Menatap kearah rumah sederhana yang telah lama berdiri sejak sebelum Youngjae dilahirkan. Ya, mereka akan segera meninggalkan rumah peninggalan appa Youngjae.

"Sebentar lagi kita akan tinggal dirumah yang lebih bagus dari ini," terlihat senyuman yang merekah dibibir Ms. Yoo.

'Tidak' – batin Youngjae. 'Rumah ini tetap yang terbaik.' Youngjae menatap lurus kearah rumah yang pernah menjadi tempatnya berteduh dan dibesarkan. Memorinya kembali terulang saat dimana ayah yang sangat dicintainya masih ada didunia ini.

"Appa, selamat tinggal," gumam Youngjae seraya tersenyum

Ms. Yoo menepuk pundak anak kesayangannya itu, "Kkajja kita berangkat. Ia pasti sudah menunggu kita."

Youngjae menganggukkan kepalanya seraya tersenyum pada eomma kesayangannya.

.

.

INCHEON AIRPORT 11.00 AM

.

.

"Mr. Kim, I have already arrived."

PIP

Pria itu menutup teleponnya dan memasukkannya kedalam saku. "Ck, untuk apa dia menyuruhku kembali ke korea?" Pria itu mengerutkan dahinya, tapi tak lama kemudian sebuah senyuman tersemat dibibirnya. "Not bad. Sudah lama aku tidak melihat tanah kelahiran eomma." Pria itu menengadahkan kepalanya, melihat kearah langit yang cerah, lalu kembali menatap kearah jalanan yang ramai seraya membenarkan kacamata hitamnya. "Seoul, I'm coming."

Sebuah limousine hitam pun berhenti tepat dihadapannya. Terlihat seorang pria paruh baya membukakan pintu untuknya dan dengan segera ia menyerahkan koper yang dibawanya pada pria berjas hitam itu dan masuk kedalam limousine.

Drrrtttt…drrrtttt…

"Yeoboseo?"

"Daehyun-ah, apa Mr. Kim sudah menjemputmu dibandara?"

"Ne appa," jawab Daehyun singkat

"Baguslah. Setelah ini Mr. Kim akan mengantarkanmu ke butik milik Jinyoung,"

Daehyun mengerutkan dahinya, "Untuk apa aku kesana?"

"Apa kau lupa? Malam ini appa akan mengadakan pesta kecil di rumah kita."

Daehyun menghela napasnya, "Ne, aku ingat."

"Pastikan kau datang sebelum jam 8 malam."

"Arraseo…arraseo…"

PIP

Daehyun langsung menutup ponselnya dan membuang ponselnya dengan sedikit kasar. Raut wajahnya kini berubah menjadi dingin. Entah mengapa moodnya tiba-tiba berubah.

"Mr. Kim, bisakah kita pergi ke caffe yang biasa aku datangi sebelum kita ketempat Jinyoung?" ujar Daehyun

"Baik Tuan," sahut Mr. Kim

.

.

KEDIAMAN MR. JUNG 08.00 PM

.

.

"Yah, eotte? Apa eomma terlihat cantik eum?" tanya seorang wanita paruh baya seraya memutar badannya

"Ne eomma, neomu yeppo," balasnya seraya tersenyum, "Kkajja…" ujarnya seraya memberikan tangan kirinya untuk eomma kesayangannya itu. Wanita paruh baya itu pun mengkaitkan tangannya dilengan anak laki-lakinya itu seraya berjalan keluar.

Mereka berjalan kearah sebuah ruangan yang kini telah disulap menjadi tempat pesta yang meriah dengan dekorasi yang bisa dibilang minimalis tetapi sangat elegan. Ms. Yoo mengeratkan kaitannya pada lengan anaknya itu.

"Tenang saja eomma. Rileks," ujar Youngjae seraya menepuk pelan tangan Ms. Yoo yang dibalas dengan senyuman olehnya.

Mereka berdua berjalan menghampiri seorang pria paruh baya yang sedang berbincang-bincang dengan kolega dekatnya.

"Jadi ini calon nyonya besar?" ujar salah seorang kolega Mr. Jung

"Ne," ujar Mr. Jung

"Sangat cantik," ujarnya seraya mencium tangan calon nyonya besar dikeluarga Jung itu.

"Terima kasih," ujar wanita paruh baya itu seraya tersenyum. Ya, sungguh wanita yang akan menjadi calon nyonya besar itu sangat cantik. Ia sangat mirip dengan artis terkenal di korea.

"Dan ini…" kolega Mr. Jung menunjuk kearah seorang lelaki yang menggandeng wanita paruh baya itu. "Apa dia Daehyun?"

'Daehyun? Siapa Daehyun?' batin Youngjae

"Ah, bukan. Dia anak bungsuku," ujar Mr. Jung seraya tersenyum. "Youngjae, namanya Yoo Youngjae."

Kolega Mr. Jung hanya bisa ber-OH ria. "Lalu dimana Daehyun? Apa dia masih di New York?"

"Ah, tidak, dia sudah kembali ke Seoul," ujar Mr. Jung

'Daehyun? New York? Kembali ke Seoul? Kenapa eomma tidak pernah mengatakan padaku kalau aku akan mempunyai eerrr kakak tiri?' – batin Youngjae

"Ah, itu dia," ujar Mr. Jung seraya menunjuk kearah seorang lelaki diseberang sana.

.

.

[Youngjae POV]

.

Seorang lelaki dengan tuxedo hitamnya berjalan kearah mereka. Tubuh tegapnya dan tatapan matanya yang tajam membuat Youngjae sedikit terkesima.

'Apa ini sihir? Aku seperti terbuai oleh pesonanya. Ia terlihat seperti seorang pangeran. Tampan. Ya, tanpa sadar aku memuji keelokan wajahnya. Apa dia yang bernama Jung Daehyun?'

PUK

Eomma menepuk pundakku, "Chagiya, apa kau sakit?"

"Nde? Oh…nan gwenchanayo eomma," ujarku saat aku sadar dari lamunanku.

'Ada apa dengan diriku ini?' – batinnya

"Jadi, Mr. Jung Junior sudah kembali ke Seoul?" ujar salah satu kolega Mr. Jung

Daehyun sedikit membungkukkan badannya, "Ne," ujarnya seraya tersenyum

'Senyuman itu…' Youngjae kembali kedalam alam pikirnya. 'Kenapa aku merasa sangat merindukan senyuman itu?'

Daehyun merasakan ada seseorang yang memperhatikannya. Ia pun mengarahkan pandangannya kearah anak laki-laki yang berdiri disamping Mr. Jung. Ia mengerutkan dahinya dan memasang wajah dingin.

"Jadi, apa kau yang bernama Yoo Youngjae?" tanya Daehyun

"Nde?" Youngjae terlihat sedikit kaget. "N..ne.."

Daehyun tersenyum, ah tidak, lebih tepat dibilang menyeringai pada Youngjae, "Selamat datang Cinderela," bisik Daehyun

'Cinderela? Apa maksudnya?'

.

.

SEOUL 07.00 AM

.

.

Terlihat Mr. Jung dan anak tertuanya, Daehyun, sedang duduk dimeja makan menikmati sarapan yang dimasak oleh Ms. Yoo. Yah, perlu kalian ketahui, Mr. Jung dan Ms. Yoo belum resmi menikah. Mereka baru bertunangan. Alasannya karena mereka berdua ingin kedua anak mereka beradaptasi dengan keluarga yang baru.

"Dimana Youngjae?" tanya Mr. Jung

"Mungkin dia sedang mandi yeobo," sahut Ms. Yoo seraya menuangkan susu digelas milik calon suaminya itu. "Daehyunnie, kau harus makan yang banyak ne," lanjutnya seraya menepuk pundak anak angkatnya itu dengan lembut.

Daehyun tidak memperdulikan perkataan calon eomma barunya itu. Ia berdiri dari kursinya seraya menyambar tas sekolahnya. "Aku pergi," ujarnya seraya meninggalkan ruang makan

"Yak, Daehyun-ah, Bisakah kau menjaga sikapmu itu?!" teriak Mr. Jung, "Ajaklah Youngjae bersamamu," lanjutnya

'Ck, shireoyo,' batin Daehyun. Ia tidak memperdulikan perkataan Mr. Jung. 'Untuk apa aku harus berangkat ke sekolah bersamanya? Ck, merepotkan.'

GRUSAK GRUSUK

"Youngjae-ah, apa kau tidak apa-apa?" ujar eomma Youngjae melihat anaknya kesusahan turun dari tangga

"Aniyeo eomma. Ah, aku sudah terlambat. Aku pergi dulu, eomma, appa," ujar Youngjae seraya tersenyum.

Youngjae pun keluar rumah dengan sedikit berlari. Sesampainya diluar, ia melihat Daehyun hendak masuk kedalam mobil sport putih miliknya.

"Hyung!" teriak Youngjae

Daehyun tidak memperdulikan teriakan Youngjae. Ia menekan gas dan melajukan mobil miliknya secepat yang ia bisa keluar dari rumah mewah milik Mr. Jung

"Aisshhh…aku kan hanya ingin bertanya padanya arah menuju sekolah," gerutu Youngjae seraya mengacak-acak rambutnya. "Eottokae? Aku tidak banyak tahu soal Seoul. Aissshhhh…"

.

.

SEOUL HIGH SCHOOL

.

.

Youngjae terlihat kesusahan mengatur nafasnya. Ya, dia benar-benar frustasi mencari lokasi sekolahnya yang baru. Ia memandang kedepan, kearah bangunan megah didepannya. Ini bukan pertama kalinya ia melihat bangunan besar, tapi sekolah ini sungguh-sungguh elit, pikir Youngjae.

Youngjae merapikan jas sekolahnya dan melangkahkan kakinya kedalam bangunan itu. Ia mencari-cari dimana ruang guru, tapi sepertinya ia sedikit kesulitan mencarinya.

PUK

Youngjae merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang. "Apa kau anak baru disini?"

"Ne," ujar Youngjae seraya menatap seorang anak laki-laki berwajah tampan, ah tidak, dia bukan tampan tapi cantik.

"Perkenalkan aku Himchan, Kim Himchan, wakil ketua Senat disekolah ini," ujarnya

"Oh, sunbaenim bangapseumnida," ujar Youngjae seraya membungkukkan badannya

"Oh ya namamu?'

"Youngjae, Yoo youngjae," ujarnya

Himchan pun tersenyum padanya, "Kkajja. Akan ku antar kau ke ruang guru."

Mereka berdua pun pergi keruang guru untuk menanyakan dimana kelas baru Youngjae.

.

.

Keluarga baru, kelas baru, teman baru, semuanya membuat Youngjae merasakan hal yang benar-benar baru baginya.

"Hah…aku merindukan tempat tinggalku yang dulu," Youngjae menghela nafas seraya menopang dagunya diatas meja.

PUK

Youngjae merasakan seseorang menepuk pundaknya. Ia pun menolehkan kepalanya dan mendapati seorang anak laki-laki berparas imut berdiri disamping tempat duduknya.

"Hai Youngjae, Kyungsoo imnida, bangapta," ujarnya seraya mengulurkan tangannya yang mungil.

"Dan aku Baekhyun, Byun Baekhyun," ujar seorang anak laki-laki yang tiba-tiba saja muncul dari balik punggung Kyungsoo.

"Youngjae imnida, bangapta ne Kyungsoo-ah, Baekhyun-ah," ujar Youngjae seraya tersenyum

"Youngjae-ah, apa kau mau ikut bersama kami ke kantin?" ajak Baekhyun

"Kebetulan. Aku juga lapar. Kkajja kita pergi kekantin," ujar Youngjae

Dan mereka bertiga pun beriringan menuju kekantin sekolah. Sesampainya dikantin mereka menemukan 2 anak laki-laki yang sedang bersenda gurau disalah satu meja dikantin itu.

"Chen…xiumin ge…" teriak Baekhyun seraya melambai-lambaikan tangannya

"Oo..waseo.." ujar Chen seraya melingkarkan tangannya dipundak xiumin, lalu mencium pipi chubby xiumin hingga membuat pipi bakpao sang empunya memerah

"Yak… jangan mengumbar kemesraan ditempat umum. Dasar," gerutu Baekhyun

"Wae?" ujar Chen semakin mengeratkan pelukkannya pada xiumin

"Aisshhh,ck," Baekhyun memutar kedua bola matanya

"Ooo..siapa dia?" tanya xiumin seraya menunjuk Youngjae

"Aku anak baru disini. Yoo youngjae, bangapseumnida sunbaenim," ujarnya seraya tersenyum

KYAAAAAAAAAAAAAA~

Terdengar suara anak-anak perempuan saling bersahutan.

"Ck, pagi-pagi sudah membuat keributan," omel Baekhyun

Mereka pun melihat kearah tempat terjadinya keributan. Youngjae menatap kearah 3 orang lelaki yang sedang berjalan memasukki kantin sekolah. Youngjae hanya bisa tertegun melihat banyak gadis yang membututi mereka dibelakang.

"Siapa mereka?" tanya Youngjae pada Baekhyun

"Jangan tanyakan mereka siapa padaku," ujar Baekhyun malas

"Si rambut blonde itu namanya Kris, sedangkan yang duduk disebelahnya namanya Kai dan yang duduk dihadapan Kris itu Chanyeol," jelas Kyungsoo. "Mereka murid kelas A."

"Kelas A?" Youngjae mengangguk-anggukkan kepalanya, "Siapa mereka? Kenapa banyak sekali gadis yang membuntuti mereka."

"Itu sudah biasa. Mereka kan anak-anak kelas A," ujar Xiumin. "Eh, tunggu, jangan-jangan kau tidak tahu siapa anak kelas A?" Youngjae hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ck, aku lupa. Kau ini anak baru. Jadi, akan ku jelaskan, hanya ada beberapa orang yang bisa masuk ke kelas A. Contohnya mereka bertiga. Kris, dia itu anak tunggal Mr. Wu pemilik resort terbesar di Jeju, selain itu yang aku tahu dia adalah seorang model pro. Chanyeol, walaupun perusahaan ayah Chanyeol tidak sebesar milik Kris, tetapi dia itu atlet timnas basketball U-19. Dan yang terakhir, Kai. Yang ku dengar ayah Kai adalah pimpinan teratas angkatan udara Korea Selatan. Dia seperti Chanyeol, ia juga atlet timnas basketball U-19."

Mata Youngjae membulat lebar mendengar penjelasan xiumin. 'Jadi, selain keluarga mereka yang sangat berpengaruh, ternyata mereka orang-orang yang berbakat,' - batin Youngjae. 'Sangat jauh berbeda denganku.'

"KYAAAAAAAAAAAAAAA~ SIAPA DIA?" – bisik para yeoja

"Kenapa dia duduk bersama dengan Kris, Chanyeol dan Kai?"

"Dia juga tampan."

"Apa dia seorang pangeran?"

Begitulah komentar para yeoja yang bisa didengar dengan jelas oleh Youngjae.

Youngjae memperhatikan seorang namja yang datang memhampiri Kris, Chanyeol dan Kai. "Daehyun hyung?" gumamnya

"Youngjae-ah, Kau bilang apa tadi?" tanya Baekhyun

"Ah…tidak…tidak," sahut Youngjae. Youngaje diam-diam merperhatikan namja yang bernama Daehyun itu. Ia bisa melihat dengan jelas Daehyun yang sedang bersenda gurau dengan kedua temannya. 'Jadi, seperti itu raut wajahnya ketika bertemu dengan teman-temannya,' batin Youngjae.

Tanpa disengaja, pandangan mereka bertemu. Youngjae pun merasakan perubahan drastis pada suhu tubuhnya ketika kedua bola mata itu menatapnya tajam.

"Uhuk..." Youngjae merasakan makanan yang ia telan tersumbat dikerongkongan.

Baekhyun yang berada disebelahnya pun menepuk-nepuk pundaknya

"Gwenchana?" ujar Baekhyun yang dibalas dengan anggukkan dari Youngjae

.

.

[Daehyun POV]

.

"Hey...what's up!" teriak Chanyeol seraya melambaikan tangannya kearah Daehyun.

Kyaaaaaaaa…..siapa dia? - teriak para yeoja histeris

Daehyun pun berjalan menghampiri Chanyeol tanpa memperdulikan teriakkan histeris para gadis.

"Jadi benar kalau kau sudah kembali ke Seoul eoh?!" ujar Kris "Apa kabar New York?"

"Better than here," jawab Daehyun seraya menyeringai.

Chanyeol menyuruh Daehyun duduk disebelahnya, lalu merangkul pundak Daehyun. "Yah...bagaimana kalau nanti malam kita merayakan kembalinya kau ke Seoul," ujar Chanyeol seraya menaik-naikkan alisnya, "Ditempat biasa," lanjutnya

"Aku sedang malas pergi kesana," ujar Daehyun

"Wow..wow..apa aku tidak salah dengar? Seorang Jung Daehyun menolak wanita-wanita sexy dan minuman surga?" goda Kai

"Ck, berisik. Aku hanya sedang tidak mood pergi kesana."

"Ok...ok...arraseo," ujar Kai.

Daehyun mengedarkan pandangannya. Tanpa ia sengaja, pandangannya bertemu dengan salah seorang namja yang sedang duduk bersama dengan teman-temannya menikmati makan siang mereka. Namja itu terlihat tersedak oleh makanannya ketika Daehyun tidak sengaja memperhatikannya.

'Pabbo,' batin Daehyun.

.

.

"Kyungsoo-ah, Youngjae-ah…aku pulang duluan…bye…" teriak Baekyun seraya melambaikan tangannya

Kyungsoo pun menoleh kearah Youngjae ketika Baekhyun sudah tidak kelihatan lagi, "Youngjae-ah, Dimana rumahmu?"

"Aku tinggal 2 distrik dari sini," ujar Youngjae

"Ah, benarkah? Kalau begitu apa kau mau pulang bersamaku?"

Youngjae mengangguk-anggukkan kepalanya seraya tersenyum. 'Akhirnya aku tidak dijalan sendirian,' batin Youngjae. Youngjae sangat bersyukur Kyungsoo mengajaknya pulang bersamanya. Paling tidak ia tidak akan tersesat karena ada Kyungsoo.

"Kkajja…" ujar Kyungsoo seraya menyeret Youngjae keluar kelas.

Youngjae dan Kyungsoo pun berjalan menuju gerbang sekolah. Yougjae tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika ia melihat seorang namja berjalan tidak jauh dari tempatnya. "Ooo..Hyung!" teriak Youngjae

Namja yang dipanggil hyung itu pun melihat kearah Youngjae. 'Ck, buat apa dia berteriak memanggilku?' batin Daehyun.

Daehyun tidak memperdulikan teriakkan Youngjae. Ia dengan secepat kilat masuk kedalam mobil miliknya dan pergi meninggalkan parkiran sekolah.

"Ck, aku diabaikan lagi," gumam Youngjae melihat mobil sport putih berjalan menjauh dari halaman sekolah mereka.

.

.

"Aku pulang!" teriak Youngjae sesampainya dirumah. Sepi. Tidak ada yang menyahut sapaannya. "Kemana semua orang?" gumamnya seraya menaiki tangga menuju kamarnya.

Ketika Youngjae sedang berjalan menuju sebuah kamar bertuliskan 'Youngjae's Room', tiba-tiba muncul seorang namja dari balik kamar yang ada diseberang kamar miliknya. Namja itu berdiri dihadapan Youngjae seraya menatapnya dengan tatapan tajamnya, membuat Youngjae seperti tersihir menjadi sebuah patung yang berdiri terdiam disana.

"Hey you, kau menghalangi jalanku," ujar Daehyun

Youngjae tersadar dari lamunannya,"O..oh..Daehyun hyung."

"Ck," Daehyun memasang wajah dinginnya. "Aku bukan hyungmu," ujar Daehyun sarkastik,"Dan satu lagi. Jangan pernah menyapaku ataupun berteriak memanggilku saat disekolah. Dan juga aku tidak ingin mereka tahu kalau kau tinggal dirumahku. Ingat itu," lanjutnya seraya pergi meninggalkan Youngjae yang masih berdiri terpaku ditempatnya.

'Apa salahku? Kenapa ia sangat dingin padaku?' batin Youngjae. 'Apa karena eomma bertunangan dengan Mr. Jung?'

Youngjae menghela nafas beratnya. 'Apa aku bisa bertahan dengan keadaan seperti ini?'Youngjae menerawang kedepan. Terlihat senyuman tersemat dibibirnya. 'Lihat saja kau Jung Daehyun. Aku akan menaklukanmu. Aku akan membuatmu menerimaku sebagai adikmu.'

"Youngjae-ah, fighting!" teriak Youngjae hingga dapat terdengar dari seluruh ruangan.

Daehyun yang mendengar teriakkan Youngjae hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, "Pabbo," gumamnya.

.

.

TBC or END?

.

Please comment if you want me to continue this FF or delete it

KAMSAHABNIDA *BOW*