~Had Enough Parties~

.

.

Kyuhyun x Sungmin

.

.

BL/YAOI/MATURE CONTENT

.

.

CHAPTERED

.

.

SORRY FOR MANY TYPO(S) COZ, IAM JUST A NEWBIE AND AMATEUR

.

.

CHAPTER 2

.

.

"Siwonnie~ kau dimana? Aku membawa makanan…"

'Siwon?'

Ketika Sungmin melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, mata Kyuhyun membelalak kaget saat melihat sosok Siwon yang sedang duduk dengan adik-adik Sungmin.

"Hyukjae-ya~, Hae-ya~, JInnie-ya~ Hyung pulaaaaang….lihaaaatt! Hyung bawa makanan, mainan dan pakaian untuk kalian…" Sungmin berlari kearah semua adiknya. Mengakibatkan sosok Siwon menoleh kerah Kyuhyun yang mengekor di belakang Sungmin.

Kyuhyun diam menatap Siwon. Dan Siwon pun ikut diam menatap Kyuhyun.

"Ucapkan terimakasih pada Kyuhyun-hyung…"

Semua adik Sungmin di tuntunnya untuk berlari kearah Kyuhyun. Dan sengan serentak mereka memeluk Kyuhyun yang sedang berdiri terpaku menatap Siwon.

"Choi Siwon?" Ucap Kyuhyun seraya menunjuk lelaki itu.

Dan seorang Choi Siwon pun hanya bisa tersenyum aneh pada Kyuhyun.

Sebenarnya apa yang terjadi? Bukan kah ini adalah pertemuan pertama mereka? Tapi, kenapa Kyuhyun seakan mengenali seorang Choi Siwon yang jelas-jelas pemilik rumah yang Sungmin tinggali.

Ini aneh. Bahkan sangat aneh bagi Sungmin.

It's okelah untuk seorang Cho Kyuhyun yang memang sangat di kenal sampai penjuru Seoul sekalipun. Tapi bagaimana dengan seorang Choi Siwon? Dia bahkan hanya seorang pengusaha menengah kebawah.

"Kalian saling mengenal? Tapi bagaimana bisa?" Tanya Sungmin penasaran. Ia melipat tangannya di sekitar dada.

Mereka berdua masih tetap diam. Tidak memberikan tanda-tanda jika mereka akan bicara dan menjelaskan sedikit tentang hal ini.

"Aku masih menunggu." Ucap Sungmin—lagi

Dan salah satu dari mereka akhirnya sadar. Lelaki jangkung dengan bibir joker itupun menoleh kearah Sungmin. dia tersenyum, "Kyuhyun hanyalah 'teman lama'." Jelasnya singkat lalu kembali duduk dan menatap layar televisi.

Masih belum puas dengan jawaban yang di lontarkan Siwon, Sungmin pun menoleh kearah Kyuhyun. Menagih penjelasan padanya.

Kyuhyun menggedikkan bahunya. "Hanya 'Teman lama', Min."

"Itu saja?" Lelaki manis itu masih penasaran. "Kenapa kalian tidak saling berpelukan dan mengucapkan kata-kata rindu seperti 'hai siwon, aku merindukanmu..' begitu?" Kembali, Sungmin berucap dan memperagakan apa yang dia ucapkan.

Siwon pun segera berdiri dan menarik Kyuhyun dalam pelukannya dan menepuk punggung Kyuhyun. "Sudah lama sekali, Kyuhyun." Ucapnya agak aneh.

Tentu Kyuhyun membalas. Dan mengusap punggung Siwon juga. "Ya, sangat lama Choi Siwon."

Dan mereka pun melepas pelukan itu secara bersamaan. Dibarengi bisikan Kyuhyun di telinga Siwon.

"Nah~ kalau begitu peluk Kyuhyun Hyung, anak-anak. Ucapkan terimakasih."

Sungmin kembali berhasil membuat atmosfer aneh diantara Kyuhyun dan Siwon terlihat lumayan hangat. Membawa adik-adik manisnya untuk memeluk dan berterimakaish pada Kyuhyun. Lelaki tampan itu sudah mau berbaik hati terhadapnya dan adik-adiknya.

"Gomawo ne, Kyuhyun Hyung." Ucap Lee Hyuk Jae lalu tersenyum senang. Menampilkan senyum gummy yang selalu jadi kebanggannya.

Tak lama setelah itu, di susul Donghae yang menarik ujung jas Kyuhyun. Meminta lelaki tampan itu untuk berjongkok di hadapannya. "Telimakasih untuk cemuanya, Kyuhyun Hyung~" Kata Donghae seraya memeluk Kyuhyun. Si tampan yang di perlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum bahagia. Ia di kelilingi banyak anak kecil dan ini sangat menyenangkan. Ia merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Waktunya untuk makan. Anak-anak." Teriak Sungmin dan tentu mendapat balasan 'Yeayh' dari para adik nya.—kecuali Sungjin.

Setelah Sungmin membawa adik-adiknya kedapur dan menyiapkan makan malam untuk mereka, tinggal-lah Siwon dan Kyuhyun di ruang tamu. Kembali aura tak menyenangkan pun mengelilingi mereka. Siwon ingat bisikan Kyuhyun tadi bahwa lelaki itu ingin bicara dengannya jika di berikan kesempatan untuk berdua saja. Dan inilah saatnya.

"Maaf tuan."

"Jangan panggil tuan disini. Aku mohon Siwon." Balas Kyuhyun seraya membawa tubuh Siwon yang membungkuk di hadapannya.

Siwon mengangguk. "Sudah lama sekali setelah hampir empat tahun lalu saat anda meninggalkan rumah. Saya sangat mengkhawatirkan anda. Nyonya Cho hampir gila saat anda tidak memberinya kabar sampai lima bulan lamanya." Kata Siwon panjang lebar.

"Maafkan aku, Siwon. Bukan maksudku untuk pergi dari kehidupan nyataku. Aku bukan burung yang hidup di dalam sangkar. Aku hanya ingin bebas dan tidak bergantung pada ayah dan ibu!"

"Ya. Tentu saja saya mengerti anda tuan. Bahkan saya tidak pernah membatasi anda untuk berteman dengan dengan siapapun kala itu."

"Terimakasih banyak atas pengertiannya. Ku harap kau disini bukan untuk memata-mataiku."

"Tidak!" Siwon membatah. "Saya sudah mengundurkan diri dari tugas saya. Keberadaan saya disini tidak ada hubungannya dengan keluarga Cho."

Kyuhyun tersenyum puas. "Bagus kalau begitu. Lebih baik kita ke dapur. Sungmin akan sangat penasaran jika kita tidak bergabung."

"Baik tuan."

Kyuhyun melotot kearah Siwon dan mendapat kekehan kecil dari lelaki mantan bodyguardnya itu.

"Maafkan saya. Kyuhyun."

"Ku harap kau bisa belajar lebih informal lagi padaku. Hahaha" Kyuhyun tertawa ringan.

.

.

.

Setelah perbincangannya di ruang tamu bersama Siwon, Kyuhyun terlihat lebih nyaman setelahnya. Ia terus tersenyum ketika adik-adik Sungmin mulai rewel. Meminta ini dan itu, Sungmin terlihat sangat kerepotan.

"Mau ku bantu?" Tawar Kyuhyun pada Sungmin yang sedang menggoreng makanannya.

Sungmin tersenyum. "Kau yakin? Apa ini tidak merepotkanmu?"

"Bahkan aku yang menawarkan diri, Sungmin."

Si manis pun terkekeh dan menyikut tulang rusuk bagian kanan tubuh Kyuhyun. "Jika tak memberatkanmu, kau boleh membawakan aku piring-piring untuk menyiapkan makannya. Biarkan Siwonnie yang menjaga anak-anak."

Tanpa bicara dua kali pun kyuhyun segera pergi kearah rak yang tak jauh dari jarak mereka dan membawa beberapa piring-piring yang akan di gunakan. Sungmin yang masih sibuk hanya bisa tersenyum ketika melihat manusia amatir di sampingnya ini.

"Kau menertawakan ku Sungmin?"

"Tidak…kau tenang saja…kkkkk~"

"Oh ya~ apakah kau sangat dekat dengan Siwon? Dan kenapa kau memanggilnya 'Siwonnie'? Dia terlihat lebih tua dari mu, ku rasa."

Sungmin terkekeh geli. Dia hampir tertawa keras. Tapi itu tidak akan terjadi. Kyuhyun hanya menatapnya bingung.

"Kami tidak dekat pada awalnya. Tapi lama kelamaan kami jadi seperti adik dan kakak."

"Bagaimana bisa?"

Sungmin tersenyum getir. "Itu terjadi lima tahun lalu. Ketika kedua orangtuaku meninggal karena sebuah pemberontakan yang di lakukan oleh satu penguasa daerah di tempat ku tinggal. Siwonnie lah yang menolong kami dan membawa kami ke—"

"Apa sudah selesai masaknya? Anak-anak terlihat tidak sabar. Mereka terus berebut cemilan yang di bawa Kyuhyun." Protes Siwon seraya memotong percakapan Sungmin dan Kyuhyun.

"Ah…maafkan aku… ini sudah selesai kok. Kau bisa membawanya ke anak-anak." Ucap Sungmin terburu-buru seraya memindahkan makanan yang sudah masak ke piring yang tadi di bawa Kyuhyun.

Kyuhyun masih menatap penasaran kearah Sungmin. Pemuda manis ini tidak meneruskan perkataannya. Siwon telah memotongnya. Ia tampak kesal.

"Min! Ceritakan lagi…tadi terpotong…" Kyuhyun memohon dengan menggenggam pergelagan tangan Sungmin.

Sungmin terlihat kaget. Lalu ia segera menghela nafas dan melirik kearah Kyuhyun. "Maaf Kyuhyun-ah~ lebih baik kita makan. Aku sudah tidak ingin membahas ini. Sangat menyakitkan kau tahu…" Ujar sendu Sungmin.

Merasa bersalah, Kyuhyun pun mengangguk mengerti. "Kalau begitu maafkan aku Min. aku tidak bermaksud…."

"Tidak masalah…kajja kita makan."

.

.

.

.

"Kenyaaaaaang~" Teriak Donghae dan Hyukjae berbarengan. "Terimakasih untuk makanannya malam ini Kyuhyun Hyung~" Kembali, mereka terus mengucapkan terimakasih. Sungmin yang sedang sibuk menyuapi Sungjin hanya bisa tersenyum manis.

"Sama-sama anak-anak…jika kalian ingin sesuatu, kalian tinggal katakan saja.."

"Kyuhyun!" Sungmin membentak. "Aku tidak pernah memanjakan mereka dengan membiarkan mereka meminta apa yang mereka inginkan. Jika mereka ingin, mereka cukup berusaha dan berdoa. Tidak dengan harus meminta."

"Maafkan aku Min… kau terlihat seperti seorang ahjumma.." Kyuhyun tersenyum. Siwon yang tak jauh dari mereka hanya bisa tersenyum melihat interaksi Kyuhyun dan Sungmin. ia tak menyangka jika mantan tuannya ini sangat menyukai anak kecil.

"Kau suka anak kecil, Kyu?" Tanya Siwon penasaran.

"Tentu saja. Mereka menggemaskan. Jika saja permintaan ku terkabul, aku akan meminta ingin kecil lagi dan Sungmin lah yang mengurusku. Tapi sayang~ aku saja lahir lebih dulu darinya."

Siwon dan Sungmin pun tiba-tiba terbahak-bahak mendengar penuturan Kyuhyun. "Ada apa?" Tanya Kyuhyun heran. "Aku tidak mengatakan hal yang lucu." Jelasnya sedikit kikuk.

"Hahaha…kau salah Kyu~ hahahaha…." Ungkap Siwon.

"Apanya yang salah?"

"Sungmin lebih tua dua tahun dari kita." Katanya masih tertawa.

Otomatis Kyuhyun diam dan tak percaya. Bagaimana bisa? Dia bahkan lebih pendek—maksudnya lebih kecil atau lebih muda dan yaaa…begitulah. Kyuhyun pias. Ia melirik Sungmin dan di balas kekehan imut dari pemuda baby face itu.

Sungmin mengangguk. "Jangan di ambil pusing Kyu~ terserah kau anggap aku bagaimana. Apapun panggilan yang kau ucapkan, aku tetap menyukainya."

"Y-ya…Sungmin-hyung~"

"Uwww…itu terdengar aneh Kyuhyun-ah~" Protes Siwon seraya mengejek.

"Diam Siwon!"

Dibalas anggukan dan kekehan kecil dari lelaki jangkung itu.

.

.

.

.

Setelah selesai berbicang dan menyiapkan makan malam untuk semua adiknya dan juga Siwon, Sungmin pun segera mengajak mereka untuk berpindah ke ruang tamu. Membiarkan adiknya mengerjakan pekerjaan rumah yang sudah di berikan gurunya di sekolah. Dengan sabar, Siwon membantu Donghae dan Hyukjae. Sungjin yang berada di box nya hanya bisa memainkan maiannnya dengan tenang.

"Apakah setiap hari Siwon disini, Hyung?" Tanya Kyuhyun

"Kau bisa memanggilku Sungmin saja Kyuhyun-ah…" Kata Sungmin tersenyum. "Ya~ dia selalu disini.."

Lelaki tampan itu sedikit melirik Sungmin seakan meminta penjelasan.

"Ceritanya sangaaaat panjang… kau akan bosan~~~"

"Ceritakan saja kalau begitu. Akau akan mendengarnya."

"Siwon adalah pemilik rumah ini. Aku hanya menumpak. Tidak lebih."

"Kau bilang ceritanya panjang?"

"Maaf, aku tidak bisa cerita Kyuhyun-ah."

Kyuhyun mengangguk. "Baiklah.. tidak apa-apa. Kalau begitu aku harus pamit pulang. Hari sudah semakin malam."

Sungmin tersenyum. "Baiklah…ku antar sampai pintu. Siwon-ah~ tolong selesaikan piring-piringnya. Aku akan mengantar Kyuhyun sebentar ya."

"Baiklah.."

.

.

.

.

"Hati-hati dan terimakasih untuk hari ini. Adik-adik ku sangat menyukainya."

"Sama-sama Sungmin-hyung~ aku akan berkunjung lagi nanti."

"Aku akan menunggu."

Perlahan mobil itu mulai jalan meninggalkan sosok Sungmin yang masih dengan setia menatapnya.

.

.

.

.

BRUK!

"Sungmin-hyung~"

"Ya Siwon-ah?"

"Ku harap kau bisa mengontrol dirimu. Ini adalah alasannya kita ada disini."

"Ya Siwon-ah…aku tau.. maafkan aku…"

.

.

.

.

.

TBC~

.

,

Hai~ terimakasih untuk selalu menunggu update semua fic saya ^^ dan maaf untuk chapter pertama yang kurang memuaskan sekali lagi terimakasih ^^

Maaf sekal untuk menumpuknya TYPO(S).