.

.

.

Snow white

Written by hyejinpark 2014©

Disclaimers : the stories and characthers are originally from my mind but the casts in the fanfiction belong to God, their family, and themselves.

Warning : Gs|OOC|KyuMin|Typo|family_tragedy-hurt|Gaje|Bad dict| Don't like don't read|

Don't bash if you dont like this fanfiction, but you can leave a review or comment

Cast's: Kyumin

Genre : romance tragedy

Leght : chaptered

Rate : M

Happy Reading

.

.

.

"Kyu, aku bermimpi bertemu Minhyun"

"benarkah?" Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya serta menggenggam tangan Sungmin untuk mengurangi rasa cemas dan ketakutannya akan kondisi emosional Sungmin yang tidak terduga.

"hm. Uri Minhyunie sangat cantik dan putih sekali, begitu bersih bagaikan salju yang turun di musim dingin." Cerita Sungmin dengan antusias dan mata berbinar-binar, mendapat respon positif Kyuhyun pun hanya bisa menanggapinya dengan mengecup kening istrinya itu lembut seraya membisikan sesuatu,

"tentu saja uri Minhyun adalah salju putih kita, dan ia sangat persis denganmu" ujarnya tersenyum, sembari jahil menyentil dahi mulus Sungmin.

"Kyuhyun-a tapi dia terlihat sedih sekali, wajahnya murung dan dia tidak berhenti menangis. Aku takut, aku takut, sangat takut saat tahu jika ia tidak lagi bernafas… Kyu" lanjut Sungmin namun kali ini gadis itu menunjukkan ekspresi takut.

"ssttt,gwancanha uri Minhyun pasti akan baik-baik saja. Dia berada dalam tempat yang indah Min, disisi Tuhan. "

Kyuhyun masih mencoba untuk bersikap tenang dan menjelaskan semuanya pelan-pelan dan lembut.

"disisi Tuhan? Kenapa uri Minhyun meninggalkan ku sendirian Kyu, aku ,aaaku bahkan belum sempat menyusuinya" Sungmin mencebikkan bibirnya, lalu menggingit kecil bibir bagian bawahnya, tanda ia akan menangis.

"itu karena Tuhan sangat sayang pada uri Minhyun. Kau juga sayang uri aegya kan?" coba Kyuhyun untuk mengalihkan perhatian Sungmin dengan mengelus perutnya.

"nde," angguk Sungmin lalu menatap suaminya itu.

"Sungmin-a, tatap aku dan dengarkan baik-baik. Peristiwa itu sudah lama berlalu sayang, yang terpenting sekarang adalah kau harus hidup dengan baik, apalagi sekarang di dalam sini (Kyuhyun mengelus perut datar Sungmin) ada kehidupan baru. Jadi kau harus kembali…"

Suasana tiba-tiba menjadi hening karena jeda dari perkataan Kyuhyun yang tidak sanggup untuk ia lanjutkan. Terlalu pedih dan sedih saat menatap manik foxy Sungmin yang berkaca-kaca.

"tapi Minhyun Kyu!"

"nde, selamanya uri Minhyun akan selalu ada dihati kita. Uri Minhyun akan tumbuh dan hidup di hati kita. Min, kau percaya padaku kan?"

"uhm"

Akhirnya Sungmin mengangguk meskipun kini bulir air mata telah jatuh mengenai pipinya.

"pintar sekali kelinci putihku ini. Arasseo jika kau sayang padaku, mau ya menuruti permintaanku. Disini, saat ini sedang ada kehidupan baru, maksudku adalah, uri Minhyun akan punya adik…"

Kyuhyun mengusap air mata yang jatuh itu, kemudian beralih mengelus lagi perut datar Sungmin, seraya memberitahunya jika sekarang mereka akan mempunyai bayi lagi.

"jeongmallo" Sungmin menatap Kyuhyun dengan bingung,

"hm, cha sekarang Minhyun omma harus minum obatnya dulu nde. Setelah kau bangun semuanya akan jadi lebih indah."

Ujar Kyuhyun lalu bangkit dan mendudukkan Sungmin dalam posisi setengah berbaring, mengganjel punggungnya dengan beberapa tumpukan bantal disana. Lalu mengambil dua butir tablet obat berwarna putih.

"Kyu" Panggil Sungmin lagi,

"hm"

"uri Minhyun akan punya adik?" tanya Sungmin sembari ia mengelus perutnya sendiri.

"nde, cukhae omma, Cha ambil dulu obatnya." Kyuhyun mengangguk senang ia tersenyum, setidaknya kini Sungmin sudah dalam kondisi yang lebih baik. Yah meskipun ia juga harus memulihkan dulu semuanya hingga istrinya itu kembali dalam kondisi normal.

"katakan padaku, siapa namamu?" tanya Kyuhyun saat akan memberikan tablet obat itu ke tangan Sungmin.

"nega Lee Sungmin imnida"jawab Sungmin kemudian,

"Joha,dan siapa yang paling kau cintai di dunia ini ?" tanya Kyuhyun lagi memberikannya segelas air putih.

"Cho Kyuhyun" jawab Sungmin lalu mulai menelan obatnya.

"Saranghae" ucap Kyuhyun saat obat Sungmin sudah diminum.

.

.

.

Terdengar suara pintu terketuk dan Kyuhyun menyuruhnya untuk masuk setelah ia membenarkan lagi letak posisi berbaring Sungmin yang tertidur dengan nyaman.

Yesung masuk, pria bermata segaris itu meminta maaf karena tidak bisa dihubungi beberapa hari ini disebabkan ada urusan mendadak yang mengharuskan terbang ke China.

"bagaimana keadaannya Kyu?" tanya Yesung sembari ia membolak-balik kertas hasil laporan perkembangan pemeriksaan Sungmin selama beberapa tahun terakhir.

"ia sudah tenang sekarang, setidaknya ia sudah tahu jika kami akan punya bayi sebentar lagi" jelas Kyuhyun pada dokter yang sudah dianggapnya kakak sendiri itu.

"oh hyung cukhae, aku dengar Ryeong nuna melahirkan bayi lelaki lagi, saat kalian di China"

"Gomawo, ah bocah itu kalau saja ia tidak membuat masalah sampai membuat imonya terbang ke China dalam kedaaan hamil tua dan terpaksa harus melahirkan disana." Gerutu Yesung saat mengingat kembali akan ulah keponakan istrinya tersayang yang membuat masalah dengan kabur bersama pacarnya ke China.

"Gejolak darah muda, itu hal wajar hyung!" komentar Kyuhyun santai dan malah membuat Yesung menggelengkan kepalanya.

"wajar kepalamu GaemGyu! Aku bahkan harus berurusan dengan mafia Triad karena ternyata gadis keturunan China itu adalah cucu dari kepala mereka. Aigoo, kau tidak tahu bagaimana lemasnya kakiku ini saat kami bertatap muka. Tsk! si Oh Sehun itu, benar-benar membuatku harus berkonsultasi dengan dokter psikologku!"

Cerita Yesung panjang lebar dan membuat dahi Kyuhyun mengerinyit, jujur saja pria penggila game starcraft itu bingung setengah mati. Bukan karena cerita 'amazing' Yesung selepas ia kembali dari China, namun…

"Bagaimana mungkin dokter syaraf dan seorang psikolog berkonsultasi juga dengan dokter psikolognya!"

Hahh, ia jadi mulai ragu akan pengobatan yang dijalani Sungmin bersamanya selama ini, tapi yah, wajar sajalah hyungnya ini memang unik, manusia terunik sepanjang masa.

"hoi, Cho Kyuhyun kau melamun?"

"eoh, ani hyung gwancanha. Jadi bagaimana kondisi Sungmin sekarang, kapan kami sudah boleh pulang? Tanya Kyuhyun cengengesan, menepis fikiran miring tentang hyungnya itu.

"hmm…." Terlihat Yesung sedang menimbang-nimbang.

"jika tensi darahnya sudah mulai normal kalian bisa pulang, dan lagi Kyuhyun-a untuk saat ini tolong terus dampingi Sungmin dan berikan obat sesuai dosisnya, tenang saja obat itu tidak akan berimbas pada janinnya, karena pemberian obat hanya sementara saja, untuk sampai memulihkan tingkat dan kadar emosinya sesaat saja. Yang terpenting adalah, jaga mereka uri appa"

"nde pasti hyung" ujarnya mantap sedikit merona dan bangga dengan panggilan ayah yang Yesung lontarkan padanya.

"Sungmin juga sudah mulai mengingat semuanya, usahakan juga kau menceritakan hal-hal positif padanya. Dan jaga perasaan serta moodnya agar tetap stabil selebihnya tidak ada masalah "lanjut Yesung.

"Kyu, cukhae"

Ucap Yesung memberi selamat.

.

.

.

.

_Snow White_

.

.

.

.

Delapan bulan kemudian…

"KYUHYUN!"

Seru Sungmin dengan suara tenornya, suasana pagi yang selalu dinikmati oleh Kyuhyun sejak delapan bulan terakhir, ini sudah bulan kedelapan Sungmin mengandung anak mereka, setelah masa-masa morning sickness yang sempat membuat kondisi Sungmin drop total dan mengharuskannya di rawat dengan infuse di rumah.

Masa-masa ngidam Sungmin yang menggila hingga sekarang… poor Kyuhyun-_-…

"ada apa?" jawabnya,

Kyuhyun berjongkok lalu membelai surai lembut istri imutnya bibir bershape-M itu sehingga membuat sang suami gemas untuk menciumnya hanya sekedar morning kiss tidak lebih,

"baterai remotnya habis jadi aku tidak bisa mengganti channel Tv-nya," jawab Sungmin manja.

Manja?

Tentu saja beberapa bulan ini sikap Sungmin bertambah lebih manja dari biasanya, tidak jarang juga ia meminta hal yang aneh-aneh dan membuat Kyuhyun kesal,sebenarnya sih bukan kesal dengan keinginan Sungminnya toh itu juga bagian dari keinginan anaknya melainkan karena setiap kali Sungmin mengidam pasti tepat tengah malam apalagi cuaca sedang dingin-dinginnya bisa mati beku jika ia kelamaan diluar tapi yasudahlah demi ngidam sang istri.

"Arraseo!aku ganti baterainya dulu ne" ucap kyuhyun tak lupa merapihkan surai Sungminnya lagi dan beranjak mengambil baterai baru yang disimpannya di laci.

"Kyu!aku juga mau ice cream rasa stroberi!"pekik Sungmin lagi,

"dengan toping coklat atau,"

"Kismis! Tambahkan susu kental manis juga ah meisis warna-warni, ceri hijau,lalu...ehm?",

"apa kau sudah sarapan? tanya Kyuhyun yang datang hanya membawa baterai tanpa semangkuk ice cream yang Sungmin minta.

Sungmin mendelik menanyakan pesanannya tapi Kyuhyun harus memastikan jika Sungmin sudah sarapan sebelum mendapatkan ice creamnya namun tampaknya gadis itu menolak ia menggelengkan kepalanya dan kekeh minta ice cream dengan semua toping yang ia sebutkan tadi, akhirnya Kyuhyun mengalah lalu memberikan apa yang diinginkannya.

Kyuhyun berulang kali mengomel saat Sungmin dengan lahapnya menjilati tangannya yang terkena lelehan ice cream,ini akibat ulahnya yang mencomoti setiap toping-toping itu dengan tangan tanpa sendok.

"Kyuhyun mau?"

Tawar Sungmin dan diangguki semangat olehnya,dengan perhatian Sungmin menyuapkan sendok per sendok ice cream itu ke mulut Kyuhyun sampai habis, benar sampai habis dan sesungguhnya yang menghabiskan itu semua adalah Kyuhyun bukan Sungmin.

"Kyuhyun-a nanti jika adiknya Minhyunnya lahir kita beri nama apa?"

Tanya Sungmin tiba-tiba, membuat kepala Kyuhyun beringsut, bersandar pada paha Sungmin. agak payah sihh memang karena ukuran perut Sungmin yang semakin besar.

"Sandeul, Cho Sandeul terdengar keren kan?" jawab Kyuhyun kemudian.

"sandeul? Uhm joha!" pekik Sungmin girang.

Dengan lembut ia mengelus-ngelusnya sesekali mengecupnya lalu mengobrol dengan sang anak yang masih belum lahir,Sungmin yang merasa geli dengan perlakuan kyuhyun langsung mematikan tvnya dan lebih menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa,

"pegal?" tanya Kyuhyun ketika melihat Sungmin mengerinyit risih dengan posisinya sekarang.

"sebentar lagi kyu!"seru Sungmin yang sontak menempelkan tangan Kyuhyun ke perutnya,

"menendang!" seru mereka bersamaan.

Tampak jelas jika mereka terlihat sangat bahagia merasakan pergerakan aktif sang anak yang telah diketahui jenis kelaminnya perempuan, Kyuhyun masih antusias menunggu pergerakannya lagi sesekali ia memijit bahu dan pinggang Sungmin jika gadis itu merasa kram dan pegal.

"dia menendang lagi!"

Pekik Kyuhyun semangat lalu menggenggam tangan Sungmin. Sementara tangan yang satu lagi digunakan untuk mengelus perut buncit Sungmin.

Kyuhyun mendekat, menempelkan dahi mereka berdua lalu mengecupi wajah Sungmin, dimulai dari dahi mulusnya, hidung mancung milik Sungmin, sampai berhenti lama pada bibir bershape-M Sungmin yang selalu menjadi candu untuknya.

"saranghae Minimin"

.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul satu dini hari, dan Sungmin kini tengah meringkuk menahan sakit pembukaan kelahiran anaknya.

Dua belas jam yang melelahkan bagi Sungmin,kontraksi yang rasakan setiap jeda lima sampai lima belas menit sungguh menyiksanya.

Terlihat Kyuhyun dan Heechul sang ibu mertua tengah menjaga Sungmin di samping kanan-kiri sisi ranjang pasien Sungmin. Memberikan ketenangan dan semangat tentunya.

Kyuhyun seakan tidak lelah, memijiti pinggang Sungmin yang terasa akan copot setiap Kontraksi itu muncul, sejauh ini sudah tujuh bukaan dan hanya tinggal menunggu sebentar lagi,

"eomma!" Sungmin tercekat saat merasakan jika air ketubannya pecah dan merembes di kakinya.

"aigoo Kyuhyun-a panggil dokter cepat ketuban Minnie pecah, sebentar lagi bayinya lahir!"

Heechul panik sendiri, dan tidak tahu harus berbuat apa.

Pekik Heechul histeris karena cairan keruh itu kini bercampur dengan darah yang juga ikut mengalir.

"gwancanha! tarik nafas,buang nafas dengan perlahan ne. Minnie kuat kok, atur kembali nafasnya, tarik perlahan," ucap Heechul memberi pengarahan.

Heechul yang tidak kuat melihat penderitaan Sungmin begitu lama mulai emosi , bukan karena geram atau marah melainkan cemas, dan saat itulah Kyuhyun langsung menarik ibunya itu untuk keluar demi kelancaran kelahiran Sungmin.

Takut jika mereka di dalam akan terganggu dengan kepanikan Heechul.

"Hannie-aa, uri Sungmin ottokhae" adunya pada Hanggeng yang baru datang disana.

"ada Kyuhyun jadi Sungmin pasti bisa melahikan dengan selamat" jawabnya bijak dan membawa istrinya itu untuk duduk di sana , menunggu sampai cucu mereka lahir.

Perawat dan bidan yang datang dan langsung memeriksa kesiapan jalan lahir Sungmin. Terlihat dua perawat mulai mengangkangkan kaki Sungmin,memeriksa kesiapan jalan lahirnya peralatan pun mulai disiapkan,menaruh handuk bersih dan lembut di bawah jalan lahir Sungmin,sebaskom air hangat,peralatan medis seperti suntikan infus,selang oksigen,dan yang lainnya telah disiapkan.

Kyuhyun tidak hentinya merapalkan doa demi keselamatan mereka berdua mengingat Sungmin mengandung di usia yang relatif muda.

Dokter Choi mulai memberi pengarahan dasar pada Sungmin,

.

.

.

.

"Engghh!"

Sungmin mengerang pelan, keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya. Tangannya mencengkram kuat lengan kyuhyun yang sudah penuh dengan luka cakaran, beberapa kali tubuhnya mengejang karena kontraksi hebat yang ia alami sejak beberapa jam lalu, ia mulai lelah…

"Argghh!"

Tubuhnya kembali mengejang, ia mulai kesulitan bernafas matanya terpejam dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya.

Sungmin refleks mencengkram tangan seorang suster yang sedang mengelap keringatnya ketika kontraksi kembali datang. Ia hanya bisa mengerang dan terisak pelan , saat ini ia hanya ingin bayinya lahir dangan selamat.

" Tarik nafas Sungmin-ssi. Bagus seperti itu, tarik nafasmu dan hembuskan perlahan. Aku akan mulai menghitung begitu hitungan kesepuluh dorong perlahan. Baiklah kita akan mulai sekarang , suster Park .." intruksi dokter ketika melihat jalan lahir Sungmin yang sudah terbuka penuh.

Sungmin hanya menggangguk lemas, ia berusaha untuk tetap terjaga meskipun rasa sakit terus menekannya. Ia terus mengejan dan mendorong bayinya keluar sesuai intruksi dokter namun ia mulai kesulitan bernafas kali ini suster Park dengan sigap memasangkanya selang oksigen. Dengan beberapa kali hembusan nafas dan terus mengedan akhirnya,

" aku bisa melihat kepalanya! Sungmin-ssi,sebentar lagi ayo tarik nafas,buang perlahan,bagus begitu…dua, tiga, bagus seperti itu, yaa dorong perlahan, sekali lagi! Dihitungan sepuluh berikutnya kembali dorong perlahan. Baiklah kita mulai sekali lagi ne!"

" argghhh!hah!hah! hah" pekik Sungmin tertahan dengan nafas terengah engah.

Kyuhyun hanya diam membisu tidak sanggup melihat Sungminnya kesakitan lebih lagi, bibirnya terus merapalkan doa-doa berharap kelancaran akan semuanya. Kyuhyun tidak mau jika kejadian beberapa dulu kembali terulang , ia hanya mau mereka selamat.

" Kepalanya keluar!"

Seru dokter yang ketampanannya dia atas rata-rata itu senang lalu dengan cekatan ia mulai membersihkan lendir yang menutupi wajah dan hidung si bayi dengan handuk yang sudah disediakan sebelumnya. Dengan perlahan dan lembut ia membersihkan bekas darah dan lendir yang menutupi wajahnya.

Senyum mengembang di bibir dokter Choi itu saat melihat wajah sosok mungil belum keluar sepenuhya tetapi wajah cantiknya sudah terlihat. Rambutnya hitam - lebat dan hidung yang mancung, matanya masih terpejam mulut mungilnya mengerucut imut.

"Aigo,Kyuhyun-a bayimu sangat cantik, kau mau melihat wajahnya? bilangnya menawarkan,Kyuhyun pun terpana melihat sosok rapuh itu sosok yang belum sepenuhnya keluar dari rahim sang ibu,ia menangis meneteskan air matanya belum lagi saat melihat Sungmin saat ini,

" ayo tinggal sedikit lagi ne lakukan seperti yang tadi" ucap dokter Choi dengan senyum yang mengembang.

"iya, Min dorong ne, kita kan merawat bayi kita bersama-sama dengar ia sangat cantik ,cantik sepertimu Ming,urie Sandeullie!" sorak Kyuhyun,

"Engghhh!" satu dorongan terakhir , bayinya keluar diiringi tangis kencang.

Sungmin terkulai lemas. Nafasnya tersengal sengal meskipun ia sudah memakai selang oksigen. Perlahan matanya tertutup ketika seorang suster menyuntikkannya obat lagi. Namun wajahnya tak berhenti tersenyum saat ini, sangat cantik meskipun wajahnya terlihat lelah dan pucat.

Hilang sudah rasa sakit ia rasakan tadi saat mendengar bayinya menangis kencang.

"aigoo!kami kira bayimu yeoja, tapi ternyata dia namja! sorak dokter itu kelewat senang,

"ne dokter saat kepalanya keluar tadi kupikir dia bayi yeoja habisnya wajahnya sangat cantik" timpal perawat park.

"namja?" Kyuhyun cengo

Sungmin meneteskan air matanya kembali seulas senyum menghiasi wajah pasinya saat ini.

Laki-laki?

Dia seorang bayi lelaki bukannya perempuan seperti perkiraan dokter saat USG, tentu ini kabar gembira, mengingat jika mereka menginginkan cucu laki-laki sebagai penerus keluarga Cho. Ada sedikit rasa kebas dan nyeri saat Dokter Choi mengeluarkan plasenta dan menjahit lukanya. Ia tersenyum melihat ke arah Kyuhyun yang masih bingung,

"USG bisa salah Kyu!"ujar Sungmin lemas,

"tapi Ming kita sudah membelikan pernak-pernik perempuan untuknya "

"perempuan dan laki-laki kan sama saja!"

Kekeh keduanya kemudian…

Tak lama kemudian seorang suster membawa bayi yang sudah dibersihkan itu kedalam dekapan Sungmin.

Hangat, rasanya sungguh hangat saat tubuh mungil itu bersandar pada dada Sungmin. Merasakan dekapan hangat sang ibu dan mendengar detak jantung yang selama ini menemaninya, tangan mungilnya bergerak rapuh mencengkram baju sang ibu, sedikit erangan kecil keluar dari bibir mungilnya.

Ia pun menautkan tangannya pada tangan mungil si bayi. Terlihat bibir mungilnya sedikit mengerucut mencari-cari sesuatu. Sungmin mengecup dan membelai lambut kepala bayinya. Telunjuknya bergerak mengusap bibir mungilnya.

Kyuhyun takjub dan langsung memeluk keduanya mengucap syukur berkali-kali .

"kau lapar ehm, baiklah tunggu sebentar ne" Sungmin menurunkan sedikit bajunya dan mulai menyusui. Matanya masih terpejam mulutnya mengerucut imut mencari sesuatu, tubuhnya menggeliat mencari miliknya.

Mereka merasa sangat bahagia saat ini sangat...

"Cho Sandeul"

Panggil keduanya bersamaan.

Memperhatikan sang anak yang tengah asyik menyusu ASI pertamanya.

.

.

.

.

.

.

.The end.

.

.

.

.

.

Yang berminat silahkan Review^^ dan terimakasih sudah membaca^^. Mian for typo.

Sign

.

_hyejinpark_

.