Annyeoooong..
Maaf sudah membuat anda menunggu lama FF ini. Iya kali kalo ada yang nunggu :3

SSL balik dari keterpurukan. Makasih motivasinya Readernim tercinta

SSL -maybe- Proudly pesent:

HOLE SEDUCTION Chap 2

Casts: semua member EXO, KAISOO, BAEKYEOL, HUNHAN, KRISTAO, SULAY, CHENMIN

WARNING: Mature, Sextoy, Mesum, Maksa, Hard On, Dildo, Sepeda Seks, Typo dimana mana, Sekali jadi.

Warming up:

Kalian tahu bagaimana kerangka sepeda itu? Seperti sepeda pada umumnya, mempunyai Handlebar, Grip, Top Tube, Down Tube, Shifter, Headset, Stem, V-Brake, Rim, Hub, Spoke dan bagian-bagian lainnya. Perbedaaanya adalah pada saddle, seat post, bottom bracket, chain, chain rings. Bayangkan saja, sepeda ini memiliki saddle yang berlubang, seat post yang lebih berisi dengan dildo di dalamnya, bottom bracket -nya dimodifikasi unik , terdiri dari dua chain horisontal dan vertikal, horizontal mengelilingi chain ring terbesar dan vertikal mengelilingi chain ring lebih kecil dan double chain rings itu dibuat dengan kecepatan rotasi yang sama. Kau bingung? mau melihat bagaimana bentuk sepeda seks yang mereka gunakan? Jika iya, Cantumkan permintaan gambar di setiap review kalian. 20 permintaan atau lebih akan SSL cantumkan di chap selanjutnya.

Chap 1:

"J..Ja..jadi,,, kami akan melalukan ha-hal itu Myeoni?" Semua member berwajah merah padam. Joomyeon mengangguk perlahan

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaa"

Chap 2:

"Andwaeeeee, Baekki tidak mau berbagi pemandangan indah dari hole Beaekki dengan orang lain selain Chanyeollie. Andwaeeee!"

"Huwaaaaa Kris Ge, tidak sayang pada Tao. Kenapa Kris ge tega pada Tao huweeee"

"Myeonnie ! Jangan sentuh aku. Kau mau membagiku pada orang lain eoh? Kau ternyata tidak mencintaiku. Pergi pergi pergiii , jangan sentuh aku Kim Joonmyeon!"

"Jangan mendekat Chennie! Rasakan botol itu! Kalu butuh hole kan, hah? masukkan saja penis kecilmu itu ke bibir botol itu. Rasakan! Rasakan! Aku membencimu!"

"Tidak Sehunnie. Aku tidak akan melakukan hal bodoh ini. Aku kan membakar sepeda itu segera. Akhhh, jangan mendekat! Jangan pegang tanganku bodoh!"

Para lelaki manis dan cantik itu berhamburan menjauhi semenya, kecuali satu bernama Kyungsoo yang masih termenung dengan kedua matanya yang semakin membesar daripada biasanya.

"Soo Hyung.. Baby Soo.. mmmm...Kau tak apa? Kau begitu mengerti aku, Hyung. Terima kasih. Aku mencintaimuu. Aaaakh khhhhhkekhhhkehheukhh..." Kyungsoo mencekik leher Kai dengan kedua tangannya, kedua matanya melotot.

"Kau beraninya melakukan hal menjijikkan ini pada pasanganmu. Kau tahu Kai, aku begitu mencintaimu. Aku selalu menyetujui setiap permintaanmu melakukan seks tiap malam. Bahkan Aku rela merasakan hole -ku yang terasa sobek setiap malam hanya karena ingin membuat Kau bahagia Kkamjong bodoh. Sekarang Kau menginginkan aku memamerkan hole merah mudaku ini pada orang lain? Kenapa Hah! Jawab aku!"

"Hekhhekkhekhheuuuheehuuegh" Kyungsoo mengautkan kedua alisnya, bingung.

"Kau berbicara apa? Katakan dengan jelas bodoh!"

"Hekhhekkhekhheuuuh" "Sialan! Kau benar-benar ingin mempermainkanku Kai" Kyungsoo menarik kedua tangannya, meraih Kaos Kai dan menariknya

"haaaah haah hah, Ka-kalau kauh mencekik leherku begitu, aku takkan bisa berbicara soo-i heeuuuhh Ah, Leherkuuu...Kau berniat membunuhku Eoh?" Kyungsoo merasa bersalah, melihat Orang yang amat Ia sayangi kesakitan membuat ulu hatinya nyeri.

"Mian, Kai ah. Aku,, aku,, aku begitu mencintaimu, kau tahu? Aku tak ingin melakukannya. Aku hanya milikmu Kai dan hanya ingin menjadi mulikmu Kai ,,,Hiks Hiks Hiks" Kyungsoo tak bisa menahan air matanya lebih lama, dia merasa amat bersalah telah menccekik Kai.

"Uljima sayang, Maafkan aku juga, karena sepeda itu semua menjadi seperti ini. Aku hanya berniat membuatmu bahagia" Kai menarik tubuh mungil Kyungsoo yang masih bergetar, Isak tangis Kyungsoo masih menggema di ruangan.

"Ssssttt, Uljima cintaku. Maafkan aku. Aku ingin kau merasa lebih fresh dengan sepeda itu. Sepeda itu akan membuatmu lebih segar,, karena selain berolahraga, Hole -mu akan dimanjakan. Aku tahu Hole -mu sering lecet karena permainan kasarku, terlebih dengan penisku yang 21 cm ini. Aku begitu mencintaimu Hyung. Jika Kau tidak mau memakainya tak apa, kita buang saja sepeda itu" Tangis Kyungsoo sudah mereda, hanya isakan kecil yang Kai dengar. Kai memeluk Kyungsoo lebih dalam, membiarkan Kyungsoo menghirup aroma maskulin di perpotongan lehernya dan sesekali Kai mencuri ciuman di pipi Kyungsoo yang masih basah.

"Mmm,, Kai. Aku mau memakai Sepeda itu tapi ada syarat" Kyungsoo mendongakkan kepalanya dan mengerjapkan matanya imut. Hei, tahanlah Kai, jangan sampai Kau menerkam Kyungsoo saat ini.

"Hemm? Benarkah Soo? Katakanlah, Katakan apa syarat itu? Kau minta apa hmm?" Kai kembali mengecupi pipi chubby Kyungsoo

"Aku ingin bersepeda dengan sepeda itu di kamar kita, hanya ada Kau dan Aku ... Mmm.. Tak apa kan Kai?" Kyungsoo menggigit gigit bibirnya dan memainkan philtrumnya sedangkan jari-jari tangannya memilin ujung kaos yang dikenakan kekasihnya

Saat ini, Kai merasa sangat sulit menelan ludah, kalau sudah begini apa yang bisa mengalahkan keimutan Kyungsoo. "Hyung, tapi semua sudah kami rencanakan. Jika aku adalah Suho hyung, sudah pasti aku kan memperbolehkanmu menggunakan sepeda itu secara privat." Kai memalingkan pandangannya ke daun pintu, tak sanggup menatap Kyungsoo.

"Aku tak mau tahu Kai!. Kau harus bisa melindungiku. Aku tetap tak ingin mempertontonkan -ku pada orang lain. Jika Kau tetap memaksaku melakukan hal itu didepan orang lain, aku ingin kita putus! Putus! Pu,,eemhhhpp eeuummhh" Kami membungkam bibir Kyungsoo secara paksa dengan bibir seksinya. Dia tak ingin berpisah dengan orang tercintanya itu, tak akan sampai kapanpun, apalagi karena masalah kecil ini.

Kai melumat bibir atas dan bawah milik kyungsoo secara bergantian, menyesap dari ujung kiri hingga ujung kanan bibir Kyungsoo. Tangannya sudah bergerilya di perpotongan kemeja dan celana jeans Kyungsoo, masuk meraba punggung mulus Kyungsoo. Tangan kanan Kai mengelus punggung iu dengan pola abstrak sedangkan tangan kiri Kai gunakan meraba perut datar milik Kyungsoo, membentuk pola lingkaran dengan pusar sebagai pusatnya. Sesekali Kai menggelitiki pusar Kyungsoo, lalu naik ke atas menuju dada Kyungsoo. Kai memainkan nipple – nipple Kyungsoo bergantian. Kyungsoo yang merasakan semua rangsangan memabukkan itu hanya bisa melenguh tertahan karena ciuman Kai yang semakin brutal. "Euggghhhmmm,,eeuummhngggh,,,enggggh" Kai suka desahan Kyungsoo dengan suaranya yang menggoda, dengan tubuh Kyungsoo meliuk-liuk seiring dengan gerakan tangan Kai yang semakin cepat memberi rangsangan di nipple kirinya. Kai menciumi bibir Kyungsoo yang merekah, bengkak dan basah. Menciumi Kyungsoo turun menuju lehernya, menyesap leher itu , menjilat dan menggigit kecil, Kai kembali menjilat bekas merah yang berhasil dia buat, menyesap, menjilat dan menggigit bekas itu hingga berwarna menjadi kebiruan. Kyungsoo yang seharusnya merasa kesakitan tapi dia hanya bisa mendesaah dan menjambak rambut Kai. Kai begitu pandai menggoda tubuhnya.

Kai kembali mendapatkan kesadarannya, semua tindakannya dihentikan lalu kembali menatap wajah Kyungsoo yang sangat menggoda, air liur mereka yang mengalir di sudut bibir Kyungsoo, mata sayu, bibir merah merekah, keringat di pelipis dan dahi, deru napas yang memburu. Bagaimana pun Kai harus bisa mengkontrol diri untuk saat ini, tujuannya hari ini adalah membuat Kyungsoo menaiki sepeda, menduduki saddle dan menggenjot pedal sepeda itu. Rencana pada seme harus berhasil, tapi semua itu sedikit terlupakan karena Kyungsoo sudah mencengkram penis Kai yang membatu. Erangan keras keluar dari bibir seksi Kai.

"aaargghh, Oooh God. Soo Kau boleh menyentuhku sembarang tapi jangan di ruangan ini. Aaah Aaah, hentikan sejenak Soo" Kai meraup bibir Kyungsoo, menggendong tubuh Kyungsoo dengan gaya Koala dan masuk ke dalam kamar mereka.
"Kaih, Kaih, sepedanyah bawa masuk kedalam kamar. Palliwa! Ahhhhh" Tubuh pemuda mungil itu menggelinjang, mungkin karena rangsangan dari gesekan penis Kai tepat di penisnya. "Kai, Jebal, Bawa sepeda itu masuk ke sini" Kai tidak tahan melihat raut wajah Kyungsoo yang memelas, Dia begitu mudah untuk jatuh pada pemuda mungil ini. Mau tak Mau Dia pasti akan menuruti semua permintaan kekasih tercintanya. Kai mengangguk pasrah, ditahannya rasa ingin bercinta, memegang penis kerasnya dan mengelusnya.

Maafkan aku wahai penisku yang kubanggakan, belum waktunya Kau bersarang di lubang merah mudah , sempit, berdenyut-denyut dan hangat milik Kyungsooku. Tapi Ku pastikan Kau akan mendapatkan kenikmatan seperti malam pertama bersama lubang Kyungsoo dulu.

Kai kembali ke kamar dengan tangan kanannya yang menuntun sepeda seks dan tangan kirinya yang senantiasa mengelus-elus penisnya sendiri "Gomawo Kai" Hambur Kyungsoo dan berhenti dua langkah kemudian "Penismu, ada masalah?" Demi Assholemu yang ingin ku masuki setiap malam soo baby, Kau benar-benar menggoda, apalagi dengan tatapan puppymu itu, badanmu yang tak berbusana, penis imutmu yang masih mengacung, keringatmu yang beraroma vanila. Astagaaa, jika bukan karena rencana konyol yang sudah lama direncanakan ini, aku tidak akan lagi memendam gejolak menyentuhmu, menjilatmu, menggigitmu, menghisapmu, menyodokmu. Kai merutuki karena belum saatnya menyentuk Kyungsoo

"Kai, Kai, Kai? Annyeong? Kau melamun. Aku akan menggunakan sepeda itu, ajari aku bagaimana caranya" Kai melotot, kembali dari lamunan panjangnya sudah membuatnya berkeringat, dan sekarang apa lagi ini. Kyungsoo berjalan kecil-kecil menuju sepeda di samping tembok timur kamar mereka, menilik tiap bagian dari sepeda aneh itu. Tak sabar dan rasa ingin tahu yang berlebihan, Ia gerakkan pedal ke arah depan berputar beberapa kali hingga...

GLUP

"K-kai, ini benar-benar berdildo. Apa dildo itu benar harus masuk ke... Ahhh Ahhh Kaaai" Jemari Kai yang tiba-tiba memasuki lubang sempitnya membuat Kyungsoo linglung hingga tak mampu menobang berat badannya. Syukurlah badan tegap berkeringat milik kekasihnya sedia menyanggah dibelakang. "Benar sayangku, Dildo itu akan menggantikan penisku keluar masuk ke dalam hole nikmat yang hangat, mencekram dan sempit. Tak usah khawatir, hanya sebentar, penisku milikmu selamanya. Kau akan suka dildo itu lebih dari jariku yang keluar masuk seperti ini" Jemari panjang itu bertambah cepat, masuk dan keluar, memabukkan bagi Kyungsoo. Desahan liar , erangan membuat Kai tersenyum bangga, Ini baru jari belum senjata jumbonya.

"Cukup Hyung, Sekarang naik. Buka kakimu lebar-lebar dan persiapkan holemu sendiri. Arahkan tepat di atas lubang di saddle ini... Benar! Seperti itu, anak pintar"

" Ohhhh Ohhh,, Dildonya kai, dildonya. Aku bisa merasakan menumbuk anusku. Ahhhhhh"
"Jangan banyak omong Hyung. Kayuhlah dengan pelan-pelan, lalu pertahankan laju kayuhanmu. Aku di sini menemanimu, hanya kita berdua" Ucap Kai dengan suara serak. Posisi Kai berada di belakang punggung Kyungsoo, memeluknya, dengan lidah menjilati keringat yang berkucuran di punggung putih mulus itu, tangannya bergerilya di dada-perut-dada berniat memberi kenikmatan lebih .

"Masuk Kai Owhh,,, Ahhh Kai... Kai ahh dalaaam aaaahhhh yeaaahhhh Kaaai"
"He-hei angkat pantat mu lebih tinggi soo. Aku ingin melihatnya lubangmu yang kelaparan" Kyungsoo Pemuda dibelakang membaui pantatnya, memasukkan ujung hidung diantara belahan dan sesekali menjilatnya. "Soo, Holemu rakus sekali, benar benar seksi.. Kayuh lebih cepat, mendesahlah lebih keras. Ahhh sooo, aku ingin memasukimu"

"Aaayyeeaaahhhheeuuh KAI KAI! Akuh ingin penissshhmu Ahhhh Ahhh Ahhhhhhh .. Ccuuuuum,,,aaaaaaarrrrhhhh" Kai memposisikan diri terlentang di atas lantai "Turun sekarang dan pijat penisku dengan hole mu Hyung" Kyungsoo bergegas, Holenya berkedut-kedut.

"OH Damn! Holemu mengisap Penisku Soo. Damn Fuck! Ah ah"

.

.

.

.

.

TBC

.

.

Lempar KAISOO dulu di Chap ini, besok KAISOO lagi, yang lain Antri kkk.

Bisa vote mau couple siapa setelah KAISOO di review ne? Mian Gak jelas, Keburu, dan typo serrta banyak kesalahan lain, SSL masih belajar dan belajar.

RCL Wajib! kekeke Gomawo