Title: In That Library

Pairing: ChenBaek… Slight! ChanBaek

Su– Cast: ditemukan dalam cerita

Genre: Romance, School life

Rating: T

Lenght: ?

Disclaimer: Standard disclaimer applied

Inspiring Park Su ha and Go Sung Bin Scene`s in I hear your voice drama… serta ungkapan baekhyun dalam kadonya untuk chen... Aku Cantik,,, Aku Milikmu...

Warning: Genderswitch, AU, OOC, Plot loakan, Diksi sedikit dipaksakan mungkin juga amburadul

©Tienythunder

.

.

.

_Enjoy Reading_

.

.

.

[15& – I canʼt hide]

Rasa suka itu bisa datang dari hal – hal yang sepele, menjadi benih dari kekaguman, yang mungkin akan terus berkembang hingga menjadi rasa Cinta yang sesungguhnya.

Contoh kecilnya, seperti mengobati luka pada lengan karena tak sengaja tergores pecahan benda yang menyembul diantara perkakas bekas.

Saat itu Chanyeol ditugaskan membersihkan gudang sekolah. Ini awalnya rasa suka dihati Namja itu muncul. Kala itu Junmyeon bertugas sebagai penjaga diruang kesehatan, sehingga sudah tentu mereka bertemu. Junmyeon yang dengan telaten membersihkan dan membalut luka Chanyeol, ikut meringis tanpa suara jika Namja itu meringis kesakitan, mengucapkan kata – kata penenang seperti

"tenang aku akan berhati – hati"

atau

"Jangan Khawatir,, ini tidak akan membekas"

serta

"Luka seperti ini akan cepat sembuh..."

Entah mungkin karna kaliamat yang diucapkan dengan nada lembut itu, membuat desiran aneh di hati Chanyeol, yang awalnya tak begitu ia pedulikan.

...

...

Senyum tipis terukir kala ia tak sengaja mengingat peristiwa itu. Buku yang sedari tadi ditatapnya masih kosong, padahal sonsaengnim tengah mencatat soal hingga nomor ketiga. Baekhyun pun tengah menatapnya dengan pandangan menyelidik. Sama halnya dengan Chanyeol, yeoja itu tak begitu menperhatikan papan tulis. Yang dilakukan Baekhyun adalah menatap lekat Chanyeol, dengan posisi kepala bersandar pada salah satu telapak tangannya yang bertumpu disiku lengan yang ia tegakkan diatas meja. Yeoja itu tengah menerka mungkinkah namja bertelinga lebar itu memikirkan cinta pertamanya. Hingga sebuah suara mengusiknya

"Byun baekhyun-ssi... kerjakan soal nomor satu!"

Tubuh gadis itu pun mematung seketika.

...

...

Kamis sore Baekhyun sengaja membolos dari jam ekstra, ia mengayuh sepedanya berniat mendatangi Café Black pearl. Menjalankan misinya melihat sendiri bagaimana rupa cinta pertama Namja, yang kebetulan menjadi cinta pertamanya –Chanyeol–

Sesampainya di sana ia langsung memasuki café setelah sebelumnya memarkir sepeda pinknya di pelataran café. Tak lupa ia memakai masker bercorak lucu yang menutupi separuh wajahnya. Tentu saja Baekhyun tidak ingin mengambil resiko kepergok Chanyeol mengikuti namja itu dan membolos jam ekstra.

"Selamat dataang…"

Sapaan ramah seorang pelayan menyambut Baekhyun. Namun, keduanya tertegun. Dalam benak yeoja itu terlintas sebuah nama –Jongdae– dan sebuah kalimat tanya

`mengapa namja itu ada dihadapannya sekarang?`

Sedangkan Jongdae sang pelayan itu merasa mengenal si pembeli yang berada di hadapannya, ia merasa familiar dengan yeoja yang menutupi dagu hingga hidungnya dengan masker bermotif wajah tokoh kartun itu. Membuat dahinya berkerut menerka – nerka.

"silahkan, apa yang anda pesan agashi?"

Baekhyun yang berdiri di counter kasir melihat menu yang sekiranya patut di coba, dan pilihannya jatuh pada

"caramel macchiato dan kimchi cheese cake, di bungkus saja..."

Jongdae mencatat pesanan baekhyun kemudian mulai menata bungkusan kimchi cheese cake, dan mengambil cup untuk meracik caramel macchiato sesuai pesanan yeoja itu.

Baekhyun memperhatikannya. Menurutnya namja itu cukup cekatan dalam melayani, sehingga ia berasumsi Jongdae bukan lah pegawai baru di café itu. Baekhyun berjalan kearah kasir yang tak jauh dari tempatnya berdiri, tepatnya disisi kanan. Ia dihadapkan dengan yeoja cantik yang mungkin berbeda satu atau dua tahun dengannya. Yeoja itu tersenyum ramah pada Baaekhyun.

"yeppeo… mungkinkah dia? Tapi sepertinya lebih muda dariku.."

Begitulah sekelumit ungkapan batin Baekhyun memandangi yeoja cantik dihadapannya.

"Semuanya jadi lima ribu won…"

Seru yeoja penjaga mesin kasir yang sebenarnya bernam kim kai itu pada baekhyun sembari menyodorkan pesanannya. Baekhyun tersadar dari lamunannya, segera merogoh isi backpack mungilnya, mengeluarkan dompet kemudian menyerahkan uang bayaran dan segera beranjak dari tempatnya berdiri.

"Terima kasih..."

Saat ia hendak menarik pintu untuk keluar dari café itu, seseorang malah mendorongnya kemudian melangkah masuk. Membuat Baekhyun sedikit bergeser memberi jalan, seseorang yang merupakan yeoja itu menyadari keberadaan Baekhyun menoleh dan tersenyum kearahnya.

"yeppeo…."

sekali lagi ia membatin melihat yeoja cantik yang Nampak agak mirip dengan si penjaga kasir.

..

..

"Myeoni eonni… wasseo?"

teriak yeoja penjanga kasir

"Ne… kai-ah…"

balas yeoja cantik yang dipanggil myeoni itu.

..

..

Baekhyun tertegun, memandang interaksi kedua yeoja di depan sana.

"mungkinkah… dia… cinta pertama chanyeol.."

Batinnya kembali diapaksakan untuk berasumsi, sementara matanya ia gunakan untuk memotret rupa yeoja yang ia anggap sebagai cinta pertama Chanyeol, menyuruh retinanya merekam gerak - gerik seorang yeoja lalu mengirim sinyal bayangan melalui syarafnya, kemudian ia pastikan otaknya menyimpan rupa itu.

..

..

"tumben kau pulang cepat…?"

kai bertanya pada eonninya

"salah satu dosenku tidak masuk hari ini…"

Baekhyun masih berdiri menatap gerak – gerik junmyeon dihadapannya, namun ia terusik. Merasakan seperti ada orang lain tengah menatapnya.

Dan benar saja, saat ia melirikkan pandangan. Iris matanya bertemu dengan iris gelap milik Jongdae yang tengah memandangnya waspada. Baekhyun yang kaget segera keluar dari café itu. Menaruh makanannya di keranjang Sepeda dan melajukan sepeda pink itu menjauhi café.

...

...

...

"Baekkii~ah... dimana kau membeli kimchi cheese cake ini?"

Ibunya bertanya pada Baekhyun yang tengah asyik menonton serial drama kesukaannya. Kala itu Byun ryeowook ibu Baekhyun baru pulang dari kunjungannya ke rumah salah satu nenek Baekhyun, ibu mertuanya.

Baekhyun menoleh sejenak "di café dekat sekolahku, kenapa eomma?" kemudian kembali focus menatap televisi.

Ryeowook berjalan menghampiri anaknya sembari membawa bungkusan karton berisi kimchi cheese cake. Lalu duduk di sebelah baekhyun, ikut menonton serial drama keluarga yang tengah diputar.

"Ini enak, lain kali eomma titip beli yahh…"

Nyonya byun itu mengomentari makanan yang baru beberapa saat lalu ia telan.

Mereka berdua hening menyimak drama yang bercerita tentang malaikat muda nan cantik yang tiba – tiba berubah menjadi manusia setelah menolong namja. Dan ruang keluarga itu akan dipenuhi tawa dua perempuan saat drama itu menyuguhkan adegan lucu

"eomma,,, aku punya pertanyaan?"

Baekhyun bersuara, setelah sebelumnya membiarkan serial drama itu habis. Kepalanya bersandar di pangkuan sang ibu, sementara kedua tangannya memeluk boneka pororo. Ryeowook tersenyum mendapati baekhyun hendak bermaja - manja padanya

"pertanyaan seperti apa? Eumm, biar eomma tebak… eomma bolehkah aku memiliki kekasih? Seperti itu?!"

"Bukann.. eommaaa…"

Ryeowook itu masuk dalam kategori ibu jahil. Jadi ia hobi menggoda anaknya.

"Lalu?"

"Ini pertanyan temanku… dia bilang, apa yang harus di lakukan jika seseorang yang di sukainya menyukai orang lain? Dan orang lain itu lebih sempurna dalam segala hal…"

Tentu kalian tau Baekhyun sedikit berbohong, ia memandang ibunya dengan lekat, dan mengeratkan pelukannya pada boneka penguin biru itu.

"yakin,,, itu bukan pertanyaan mu sendiri…"

"Ishh,,, eomma… tinggal jawab saja dehh…"

Ryeowook tersenyum oleh tingkah anak tunggalnya. Dibelainya surai lembut baekhyun.

"mudah saja, kau mau jadi ha ryung atau seungyeol?!"

"Hah?!"

Baekhyun menampakan tampang bodohnya.

"jawaban macam apa itu?! eomma aneh,,, ha ryung itu kan bibi penjual tteokpokki di ujung jalan sana" lanjutnya

Ryeowook menghela nafas.

"bukan ha ryung ahjumma, tapi ha ryung yang naksir sama woohyun, sayaang"

"Oohh… memangnya kenapa? Perannya kan jelekk…"

Lagi, Ryeowook di buat tersenyum mendengar komentar Baekhyun.

"itu kau tau,,,"

Baekhyun mengernyit keheranan, sang ibu yang tau arti tatapan si anak segera melanjutkan.

"kau mau seperti ha ryung yang tetap bersikeras mengejar woohyun, menjauhkan woohyun dari seulbi berharap cintanya terbalas, padahal sampai akhir woohyun tetap tidak membalas cintanya… "

Baekhyun dengan cepat menggeleng.

"memang mendapatkan cinta itu butuh perjuangan, tapi alangkah baiknya tidak disertai dengan pemaksaan,, jadillah seperti seungyeol yang tetap berada disisi seulbi menyayanginya walau seulbi hanya mencintai woohyun,,, tetap menjadi teman bagi yeoja yang disukainya,,, walau yeoja itu menyukai Namja lain, karena cinta itu tak harus saling memiliki…"

..

..

..

"tapi itu kan hanya dramaaa, eomma ini bagaimana,,, kalau di dunia nyata walau di hati menerima tapi tetap saja kan,,, rasa kecewa itu ada kalau mendapati cinta kita tak terbalas…"

Ryeowook mengusak rambut ananknya gemas

"Aigoo… anak eomma sudah tau masalah cinta rupanya…"

"eommaaa… rambutku nanti jadi kusuttt…" rajuk Baekhyun

..

..

"lalu mengapa kau berpikir dia tidak akan memilihmu.. bisa saja dia berubah pikiran,, jadi menyukaimu,, Eomma yakin kau belum berusaha keras mengambil hatinya dan mengungkapkan perasaanmu.."

..

..

"sudah ku bilang itu pertanyaan temankuuu…"

..

"fokus saja pada kimia dan matematikamu,, di ulangan semester kemarin kau mendapat nilai merah kan,,,sayang,,,"

"Ishh,,, eomma kau mengalihkan pembicaraan…"

"Awas minggir eomma mau tidur…"

..

..

..

Suara pisau yang beradu dengan papan kayu itu terdengar dari dapur berukuran sedang milik keluarga Byun. Namun itu bukan tangan ryeowook sang ibu rumah tangga, melainkan tangan mungil anaknya. Iya, itu Baekhyun yang tengah memotong bahan – bahan sandwich. Yeoja itu sengaja bangun pagi, dia berniat membuatkan chanyeol bekal sarapan special.

Setelah memikirkan percakapannya dengan sang eomma semalam, dia bertekad untuk tetap mengejar cinta namja yang dia suka -Chanyeol- seperti kata ibunya cinta butuh perjuangan. Baekhyun tengah berusaha, toh ia juga belum yakin Chanyeol dan yeoja cinta pertamanya itu sudah menjadi sepasang kekasih, mungkin sajabelum kan. Bicara soal itu, baekhyun hendak menanyakannya pada Chanyeol nanti.

"Ommo! Anak eomma sudah bangun rupanya..."

Ryeowook kaget mendapati dapurnya tak sesepi pagi yang lalu.

"dalam rangka apa kau membuat bekal?"

Ibu muda itu merasa heran, karena tak seperti biasa anaknya mau repot dipagi hari

"Penghematan!"

Jawab baekhyun sekenanya, sembari menyusun potongan galbi dan sayur diatas selembar roti.

"Ohh,, tapi bahan dan jumlah itu, sepertinya bukan porsi diet..."

Yah, memang Baekhyun itu termasuk yeoja yang menjaga penampilan luar dalam, hingga pola hidupnya. Tipe yeoja metropolitan yang mengutamakan tampilan luar, hanya saja dia memiliki sedikit kebaikan dari yeoja yang satu tipe dengannya.

"satunya untuk temanku..."

...

...

...

Semilir angin sangat menyejukan siang itu, saat semua siswa sejenak melepas penat mereka di waktu istirahat. Baekhyun berhasil mengajak Chanyeol untuk duduk diarea lapangan sepak bola belakang sekolah. Chanyeol dengan senang hati menerima ajakan Baekhyun untuk menghabiskan bekal buatan yeoja itu.

"wahh,, ini enak baekii..." seru chanyeol saat satu gigitan berhasil ia telan.

"jinjja... syukurlah kalau kau menyukainya..."

"euheum... apalagi kau menaruh galbi, ini makin enak..."

Iya, Baekhyun memang tau segala yang disukai Chanyeol termasuk galbi makanan yang menjadi favoritnya. Dan itu yang membuat sang ibu ryeowook mengomentari bekal buatan baekhyun yang tak memperhatikan aturan diet sehat.

Mereka menikmati makan bekal di waktu istirahat dengan di temani suara serangga sisa musim panas yang walau hanya samar – samar masih terdengar diawal musim gugur.

"Chanyeol... kita teman kan?!" Baekhyun membuka percakapan

"Tentu saja,, memangnya kenapa?"

"Seperti yang kutanyakan beberapa hari yang lalu... kau mau kan bercerita padaku tentang yeoja yang kau suka... apa kau sudah pernah mengungkapkan isi hatimu padanya?"

Baekhyun sedikit mengernyit ragu.

"kenapa sepertinya kau sangat penasaran?"

"itu.. karena...

..

..

..

..

..

aku menyukaimu..."

..

..

Selanjutnya,, untuk beberpa saat hanya suara ngengat dan kawanannya yang terdengar

..

..

..

"Aku tidak tahu, apa kau sungguh – sungguh mengatakannya... tapi perlu kau tau, jangan buang waktumu untuk menyukaiku, karena sampai saat ini aku hanya menyukai seseorang yang menjadi cinta pertamaku... ku harap kau membuka hatimu untuk namja lain baek,,, karena ku yakin ada banyak namja yang menanti cintamu..."

Chanyeol berdiri dari duduknya hendak melangkah pergi, namun baekhyun mencegahnya menggenggam erat lengan namja itu.

"tidak chanyeol... aku tidak memintamu untuk balas menyukaiku... aku hanya ingin kau tau.. kau.. kau tetap mau berteman denganku kann?!"

Tatapan mata itu sarat akan permohonan. Betapa Baekhyun tidak ingin di jauhi Namja itu.

"Seperti sebuah ungkapan dari pepatah bijak terkadang, persahabatan sering berakhir menjadi cinta, namun cinta dalam persahabatan tidak pernah berakhir..."

Mendengar itu chanyeol pun mengarahkan tangannya untuk sekedar mengusak rambut halus baekhyu, sembari berucap...

"tentuu... sepertinya kau banyak belajar diperpustakaan..."

Disertai senyuman manis yang masih membuat hati baekhyun bergetar.

..

..

..

..

"jadi seperti apa yeoja yang kau suka, selain dia itu kakak kelasmu?" Baekhyun kembali bertanya pada Chanyeol.

..

..

Kala itu mereka tengah berjalan beriringan menyusuri pedestrian seoul di hari menjelang petang sepulang sekolah. Ditemani sinar mentari yang mulai memudar mendekap cakrawala.

"Namanya kim junmyeon,, dia kakak kelas, dua tingkat diatasku.. sekarang dia kuliah di konkuk... "

Chanyeol tersenyum sejenak memberi jeda untuk kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan, kalimat berikutnya yang membuat Baekhyun sesekali menahan nafas.

"Dia pintar, pribadi yang ramah, sayang keluarga, suka menolong, dia juga pandai memasak.. Oh ya,, junmyeon nuna punya café di dekat taman yang satu blok dengan perpustakan…"

Chanyeol mulai bercerita dengan nada yang terdengar antusias.

"kalau ada waktu silahkan mampir kesana.. kau bisa mesan cake dan minuman kopi beraneka rasa,,, perlu kau tau menu disana sungguh enak Baekk.."

Baekhyun tersenyum kecut tanpa menatap Chanyeol yang juga tak menatapnya. Sebenarnya tanpa Chanyeol promosikan pun ia sudah tau. Ia juga tau Jongdae yang menyebalkan menjadi pegawai disana.

Ngomong – ngomong soal Jongdae, ia jadi penasaran apa Jongdae bisa menebak Baekhyun lah yang kemarin menjadi pengunjung Café bermasker. Yeoja itu pun penasaran apa komentar namja berperangai dingin macam Jongdae.

Ohh... Baekk, mengapa kau jadi memikirkan Jongdae?

...

...

...

Siang yang tak terlalu terik di awal weekend sebenarnya sangat pas untuk sekedar bersantai atau mungkin efektif digunakan untuk sejenak terlelap. Namun, Baekhyun mengenyahkan segala hal yang berhubungan dengan kata santai. Karena yang dilakukannya sekarang adalah mengayuh sepeda pinknya menuju perpustakaan. Ia termotivasi menjadi pribadi yang pintar seperti yeoja cinta pertama Chanyeol. Walau ia tau ia tidak begitu mengusai matematika dan segala hal yang berhubungan dengan angka. Setidaknya ia ingin terlihat pintar di satu mata pelajaran.

Kemarin guru sejarahnya memberi tugas untuk merangkum peristiwa – peristiwa penting yang terjadi di zaman joseon, dan guru sejarah yang termasuk sesepuh itu melarang keras penggunaan mesin pencari otomatis di internet.

Tak sabar menunggu hari senin dimana perpustakan sekolah kembali buka, yeoja itu lebih memilih langsung mendatangi perpustakaan kota di dekat sekolahnya.

...

...

Sesaat sebelum sepeda pink itu terparkir di pelataran perpustakan Baekhyun bertemu pandang dengan Jongdae yang tengah mengangkat kardus dari mobil box. Mungkin itu buku baru, pikir yeoja itu.

...

...

...

Setelah menemukan buku yang ia cari baekhyun segera menuju meja Jongdae. Ia memutuskan meminjam buku itu dan membawanya pulang daripada harus mengerjakan tugas rumahnya di perpustakaan yang entah mengapa menjadi lebih ramai dari weekend yang lalu. Perpustakaan itu ramai oleh yeoja – yeoja yang seumuran dengannya, berasal dari berbagai sekolah menengah, mungkin kelas mereka setingkat diatas atau di bawahnya.

Ketika ia sampai dihadapan Jongdae, sekilas Baekhyun melihat para yeoja itu berbisik – bisik sembari menatap kearahnya. Namun ia mengedikan bahu seolah tak peduli.

"ohh,,, ternyata itu kau yang kemarin jadi pengujung aneh di café blackpearl…"

Jongdae berucap sembari menempelkan alat pendeteksi barcode di sampul belakang buku. Mendengar itu Baekhyun sedikit terhenyak.

"memangnya untuk apa aku kesana?"

"Sepeda mu itu terlihat sangat mencolok dan norak…"

Jawab Jongdae yang sedikit tidak nyambung, nadanya pun terdengar sangat menjengkelkan. Namja itu kemudian menyodorkan buku pinjaman Baekhyun setelah sebelumnya menuliskan jadwal peminjaman pada komputer. Dan, Baekhyun segera saja merebut buku yang tebal itu, dan membalikan langkah bergegas pergi.

Rasa kesal dihati Baekhyun selalu saja muncul setiap bertemu dengan namja yang bernama Jongdae. Ditambah saat ia melewati gerombolan yeoja baekhyun sekilas mendengar bisik – bisik yang membuatnya makin kesal.

"tampan sekali,, jadi kau baru tahu nama namja tampan itu… Jongdae,,,,,,,,,,"

..

..

"Heol… apa katanya? namja tampan… matanya buta yah,,," batin baekhyun

..

..

Benarkan Baekhyun tak mungkin bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas di perpustakaan itu, yang entah mengapa jadi dipenuhi yeoja pengagum Jongdae. Bisa jadi ia bertindak anarkis jika terus – terusan berada disana mendengar segala pujian untuk Jongdae yang menyebalkan dimatanya, hampir saja tadi ia membanting meja dan menghilangkan keanggunannya.

..

..

Yeoja yang sekarang memakai cat kuku berwarna – warni di jarinya yang lentik itu, menaruh kasar buku tebal di keranjang sepedanya. Menghirup udara banyak – banyak melalui hidungnya setelah itu menghembuskannya perlahan memalui mulutnya, bentuk dari relaksasi tingkat dasar.

Tiba – tiba terlintas ide cemerlang di otaknya, tempat terbaik menurutnya untuk mengerjakan tugas sejarahnya. Siapa tau ia bisa sekalian melihat Chanyeol yang tak sengaja lewat, dan Chanyeol pun bisa melihat ketekunan seorang Byun baekhyun. Dia pun segera membelokan arah sepedanya menuju taman di dekat café blackpearl.

..

..

Jongdae melihatnya dari jendela – jendela besar perpustakaan, melihat Baekhyun yang melajukan sepedanya berlawanan dengan arah pulang. Dan sepertinya ia tau kemana tujuan yeoja itu. Hatinya sedikit resah, prasangka buruk mulai menghinggapinya.

..

..

Baekhyun duduk di kursi panjang taman yang terletak di samping pohon besar, sementara sepedanya ia parkir di hadapannya yang duduk bersila, memangku buku – buku di saah satu kakinya, yang juga menjadi tempat bersandar tas selempangnya, kemudian tangan kanannya memegang pena. Semilir angin yang bertiup kecil menerbangkan beberapa helai rambutnya yang sengaja ia gerai.

Sinar matahari siang itu memapar kulit putihnya hingga terlihat berkilauan. Sungguh dilihat dari segala sisi, yeoja yang mengenakan sweater abu – abu bermotif bunga di bagian depannya, dengan celana panjang biru membalut kaki jenjangnya itu terlihat sangat luar biasa cantik dan mempesona. sampai – sampai membuat beberapa pejalan kaki atau pengendara sepeda yang melewatinya menolehkan arah pandang mereka, dan tak sedikit dari pengendara sepeda itu berjalan oleng hingga terjatuh.

..

..

..

Lama Baekhyun berdiam diri di bangku itu, mencoba menyelesaikan tugas sejarahnya, sambil berharap Chanyeol tak sengaja lewat dan melihatnya. Setelah dirasa otaknya sangat penat ia menyudahi kegiatannya merentangkan tangannya, sedikit meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.

Dari kejauhan Jongdae terlihat mengamati gerak – gerik Baekhyun. Saat yeoja itu menyatukan kedua tangannya dan merentangkan kedepan, kemudian melebarkan tangannya kesisi tubuhnya, angin datang menerpa menerbangkan helaian rambut panjang Baekhyun. Yeoja itu merasa risih, hingga ia menggelengkan kepalanya asal. Sejenak Jongdae terpaku.

..

..

Setelah kembali kealam sadarnya, Jongdae pun menghampiri Baekhyun yang tengah bersiap menyampirkan tas dibahunya dan menaruh buku – buku tebal itu ke dalam keranjang sepeda pinknya.

"Ternyata kau kemari…."

Kening Baekhyun berkerut heran mendapati Jongdae sudah berdiri di hadapannya.

"memangnya kenapa?"

..

..

Ketika namja itu hendak membalas pertanyaan Baekhyun, seseorang memanggil namanya.

"Jongdae-ssi…"

Itu suara yeoja, dia yeoja yang cantik dengan bibir tebal berwarna pink, mata hitam bening dan bulat. Rambutnya pun berwarna hitam beberapa helai di ikat di belakang dan helaian yang lain dibiarkan tergerai.

..

Jongdae menatapnya waspada.

..

"Ini untukmu, sebagai ungkapan rasa terima kasihku… dan rasa sukaku padamu…"

yeoja itu menyodorkan kotak persegi, yang dihiasi dengan kertas warna corak bunga dan pita berwarna merah.

...

"Kau tak perlu repot berterima kasih padaku, dan aku tak berhak menerima hadiahmu… karena aku sudah memiliki kekasih… dia orangnya…"

Ucap Jongdae sesantai mungkin sembari merangkul baekhyun dengan satu tangannya, satu tangan yang lain ia gunakan untuk menunjuk wajah Baekhyun. Dan kedua yeoja di dekatnya pun terperangah kaget.

..

..

[WINNER ~ Love is a Lie]

..

..

TBC

or

DISCONTINUE

Sebelumnya terima kasih banyak buat yang udah review FF ini dari Chap~1, buat

Bebekungu, Rnine21, sayakananoicinoe, blacknancho, ririnssi, Alien AB 19, baekggu, BBCnindy, guest, deushiikyungie.

terus sama buat yang ngefavoritin dan ngefollow FF ini, dan yang masih berkenan mampir di akunku walau lg ga apdet, aku ga tau itu disebut hiatus apa bukan, kalo hiatus nulis kan kesannya ga update karena mau terbebas dari segala hal yang berkaitan dengan tulis menulis, dan itu buat Author expert… kalo aku kan ga merasa expert dan aku masih suka tulis menulis jadi ya… gitu lah.. hehehehee…

Untuk Chapter ini entah mengapa jadinya seperti ini, semoga reader unyu yang sudi ripiu gak kecewa yah sama aku, karena cerita makin terlalu melebar, selebar badan lee guk ju dan aku… :p

typo juga ga mau menyingkir… dan mungkin kurang panjang udah maen TBC… untuk yang satu itu sengaja.. hehehe

tadinya FF ini mau aku buat end nyampe Chap 4,,, tapi di chap ini koq ya ide ku melebar, seperti yang ku bilang tadi selebar badan lee guk ju… jadi sepertinya akan lebih dari 4 Chap.. dan jika demikian reader mungkin akan kebosanan menunggu cerita end karena aku gak jamin bisa apdet kilat… hehehe

jadi dari pada timbul kekecewaan aku menyediakan pilihan TBC/DISCONTINUE

silahkan kalian pilih dan tuliskan dikotak review, dan ingat saya tidak menjanjikan update cepat. Hihihiiii

..

..

Oke demikian cuap2 saya,,, maaf jika merasa terganggu buat yang RnR di chap ini saya kasih hadiah #LemparBias dan Ucapan Terimakasih #DeepBow

..

..

Oh ya… sekalian ngucapin Happy New year yh, bentar lagi kan kita bakal ngerasa tidur satu tahun #PLAKkk

Ppaii ppaiii