Chapter 3

.

.

.

.

Seorang namja, berkulit tan sedang tidur di kasurnya, di kamarnya! Dan yang lebih buruk lagi, namja itu naked. Totally naked. Si namja itu terbangun dari tidurnya. Ia duduk sambil mengucek-ngucek matanya. Chanyeol hanya menatapnya dengan rahang terbuka. Ketika si namja itu menyadari keberadaan Chanyeol, seutas senyum lemah terbentuk di bibir tebalnya. "Chanyeol!"

Tubuh berabs berwarna tan yang sexy, wajah tampan dengan mata dan hidung yang menurut Chanyeol lucu tapi sekaligus membuat Chanyeol terpesona. Dan bibirnya –oh, bibirnya –yang tebal, membuat Chanyeol ingin menciumnya non-stop.

"Chanyeol hyung! Kenapa teriak? Gwenchanayo?!" teriak Sehun dari dapur –Sehun lapar. Dia masih bertumbuh oke?

Chanyeol mengangguk tapi menyadari hal itu sangat bodoh karena manamungkin Sehun bisa melihatnya mengangguk jadi dia jawab dengan sebatas "Ne!" tanpa melepas matanya dari si namja yang ada di kasurnya itu. Namja tan itu menatap pemiliknya cemas. "Chanyeol tidak apa-apa?" tanya nya. Chanyeol tersadar dari lamunannya, wajah memerah ketika ia sadar kalau daritadi ia menatap miliknya si namja.

"S-siapa Kamu? Bagaimana kau masuk ke rumahku hah?"

Namja itu mengedip matanya beberapa kali. "Hah?" tnaya nya polos.

Chanyeol menghela nafasnya. "Mengapa ada seorang namja telanjang tidur di tempat tidurku, di rumahku hah?!" tanya Chanyeol lagi, sedikit emosi.

"...Orang?" namja itu melihat ke arah bawah. Benar katan Chanyeol, ia manusia dan tidak pakai baju sama sekali. Wajah nya seketika cerah. "Chanyeol! Aku manusia!" serunya. Chanyeol memutar bola matanya kesal. Orang ini pasti bodoh, pikir Chanyeol.

Chanyeol kembali bertanya ke namja itu. "Oh? Kau pasti tak mengenalku Yeol. Aku Kai~!" jawab si namja tan. Mata Chanyeol membelak. MWO? "Mwo?!"

Namja yang mengaku Kai itu tersenyum. "Ne, Aku Kai."

Chanyeol menatapnya tak percaya. Kai? Apakah benar..? Chanyeol memperhatikan sosok "Kai" itu dari atas hingga kakinya. Wajah tampan dengan bibir tebal, rambut hitam yang acak-acakan karena tidur alias, bed hair, Sixpacknya yang menggiurkan ditambah lagi warna kulit Kai yang tan yang membuat tubuh Kai terlihat sangat sexy.Chanyeol meneguk ludahnya. Ia merasakan sesuatu yang dibawah menegang. Shit, apa ini benar Kai?

Chanyeol perlahan berjalan menuju Kai, yang sedari tadi perhatiannya selalu tertuju ke pemiliknya. Chanyeol duduk di samping Kai dan tangannya tanpa di sadari, meraih rambut hitam Kai dan membiarkan jari-jarinya berjalan melalui rambut halus itu. "Kai... Kai. Apa benar kau Kai?" tanya Chanyeol, mata nya bertatapn langsung dengan Kai. Kai mengangguk. "Ne.. Aku Kai."

Tanpa disadari, muka Chanyeol dan Kai perlahan mendekat hingga akhirnya bibir mereka bertemu.

.

.

.

.

"Mmmh... Luhaaan.."

"Stt baby, jangan berisik."

"Ahn~"

Jari-jari Luhan denagn nakalnya memilin nipple kucing kesayangannya itu. Mulut Luhan berada di nipple satunya lagi, mengulum dan menggigit. Erangan dan desahan keluar drastis dari bibir mungil Xiu. Nipplenya adalah kelemahan Xiu selain telinga. Tangan Luhan mulai bergerak ke bawah –

DAK DAK DAK

"YAH! Luhan hyung Ppaliwa! I cant hold it anymoreeee" keluh Sehun, yang daritadi sedang menahan kencingnya, di luar pintu kamar mandi. Luhan mendecak kesal. Mengganggu saja kau bocah. Dengan berat hati, Luhan memakaikan baju Xiu. Setelah selesai, Luhan menepuk pantat semok milik Xiu lalu membuka pintu kamar mandi.

"Kita lanjutkan nanti ne." Bisik Luhan ke Xiu.

.

.

.

.

Bibir tebal milik Kai dan bibir Chanyeol saling melumat satu sama lain. Lidah bertengkar di goa hangat Kai. Kedua telapak tangan Kai berada di atas dad bidang milik Chanyeol sedangkan tangan Chanyeol bergerak kesana kemari menjelajahi setiap inci tubuh Kai. Chanyeol melepas ciuman panas mereka dan pindah ke kedua nipple Kai. Chanyeol menyentil nipple kanannya dengan lidah hangatnya sedangkan yang sebelah kiri ia memilinnya dengan jari-jari yang panjang itu.

"Ahh~ C-chanyeol~"

Chanyeol menyeringai. Suara desahan terdengar begitu sexy hingga junior milik Chanyeol tambah menegang (Ia sempat berpikir kalau ia bisa cum di tempat saat itu juga.)

Tangan Chanyeol bergerak kebawah hingga sampai dengan tujuan, junior milik Kai. Chanyeol membungkus junior Kai dengan jari-jarinya yang panjang itu dan memompa nya, tanpa melepaskan bibirnya dari nipple Kai. Desahan Kai makin bertambah. Oh, senang sekali Chanyeol mendengar suara Kai. Mulut Chanyeol bergerak ke atas, meninggalkan beberapa bercak-bercak merah di dada Kai, dan sampai di bahu Kai. Ia menggigit pelan, mendapat desahan nama Chanyeol dari Kai, dan menjilat bekas gigitannya itu.

Kai merasa nikmat dan terasa kalau bagian bawahnya mulai melilit tapi sebelum ia bisa berorganisme, Chanyeol melepas semua kontak kulit dari Kai. Kai mempoutkan bibirnya tanpa membuka matanya. Chanyeol terkekeh dan mengecup bibir Kai sekilas. Kai membuka matanya dan menemukan Chanyeol sudah tiada. Chanyeol meraih sebotol lube yang ada di dalam lemarinya dan kembali ke tempat tidurnya, mendapat tatapan bingung plus aneh dari seorang Kai. "Apa itu?" tanya Kai. Chanyeol tidak menjawab, melainkan menyimpan botol tersebut dan mulai membuka semua pakaian yang ia pakai.

Mata Kai membelak dan entah kenapa, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh pemiliknya. "Like what you see?" kata Chanyeol dengan seringaian. Kai menunduk malu, wajahnya menghangat dan terlihat warna pink mewarnai pipinya. Tapi perhatian Kai kembali ke botol yang berisi cairan bening di hadapannya. Chanyeol mengambil botol lube itu dan meremas botolnya agar keluar cairannya. Kai hanya menatap, memerhatikan ketka Chanyeol mengolesi jari-jarinya dengan cairan itu.

"Kai, maafkan aku tapi ini akan sedikit sakit." Ucap Chanyeol. Ia mengecup kening anjingnya dan perlahan membuka paha Kai lebar-lebar. Kai mengerang tidak nyaman ketika ia merasakn sebuah jari masuk ke anusnya. Erangan tersebut berubah menjadi erangan kesakitan ketika Chanyeol memasukkan jari kedua, melakukan geakan menggunting dengan jari-jarinya. Kai berteriak ketika Chanyeol memasukkan 2 jari sekaligus ke dalamnya. 4 jari itu melakukan gerakan in-out, membuat Kai meringis kesakitan tapi langsung pudar ketika Chanyeol menemukan bundelan kecil yang bernama prostat. Chanyeol menggerakkan empat jarinya. Ketika Chanyeol sudah puas, ia mengeluarkan jari-jarinya dari pantat Kai yang mendapat sebuah rengekan dari si anjing.

Chanyeol terkekeh lalu mendekatkan wajah mereka untuk berciuman mesra. Tangan Kai dengan aman melingkar di leher Chanyeol. Tangan kanan Chanyeol melingkar di pinggang Kai sedangkan yyang kiri sedang mengarahkan junior besar milik Chanyeol yang sudah di olesi oleh lube. Dalam sekali hentak, Chanyeol memasukkan juniornya ke dalam hole sempit milik Kai. Kai berteriak nikmat dalam ciuman mereka karena Chanyeol langsung menghantam prostat si namja.

Chanyeol mengeluarkan juniornya hingga hanya sisa kepala dan menghantam kembali ke dalam. Gerakan itu terus-terusan di ulabgi hingga akhirnya mereka merasakan sesuatu yang melilit di bagian bawah mereka. Chanyeol melepas ciumanny dengan Kai dan mempercepat gerakan pinggulnya, desahan-desahan keluar dari mulut kedua pihak.

"AH! Chanyeol~!"

"Kai~!"

Mereka berdua mengeluarkan cairannya secara bersamaan. Chanyeol langsung ambruk diatas Ki, menindih badannya. "Ungh~ Chanyeol~ berat~~" keluh Kai. Chanyeol terkekeh pelan. Chanyeol pindah ke sebelah Kai dan memeluknya, tanpa melepas juniornya dari Kai. Toh Kai juga nggak bermasalah. Mereka berdua akhirnya tertidur bersama, seutas senyum terdapat pada kedua bibir mereka.

.

.

.

.

"Hyung, pulang yuk."

"Mmmhh Xiu.."

"Luhan.."

"UGH!"

.

.

.

-End-

A/N : TA-DA! Gimana? Suka gak sm chapter terakhirnya? Kk jangan terlalu sedih soalnya aku rencananya mau bikin spin-off lainnya dengan pairing yang berbeda-beda juga. Pairingnya sih.. rahasia~ kk tapi yg penting aku bikinnya crack pairing.

Comments?