Chalice : KYA~ KYAAA~ ini fic pertama chalice bergenre Shounen-ai disini X3 Akhirnya chalice berhasil membuat Gaku x Kai~ KYAAAAA~~ *guling-guling bahagia*

Yuna : *sweatdropped* Baka Creator…

Chalice: Oh ya, ini inspirasi dari buatan Draga7-chan, hehehe… cuman beda kok alurnya walau cuman ada 1 yang sama~ Konflik Gakupo Su- *ngebekepmulut sendiri*, walau latarnya sekolah cuman sekolahnya sekolah khusus cowo X3 dan akhirnya tuh sekolah rata-rata yaoi (kalau tulis Shounen-ai rasanya agak risih) karena cowo semua disana~ jadi maaf kalau ambil inspirasi sedikit *bow*, Yeeiiiy~ Yaoiish~ #digantung Vocaloid Chara Boys. HEI! LEPASKAN AKUUU! *panic*

All Chara boys : *pura-pura kaga denger*

Yuna Yuri : *sweatdropped*

Disclaimer : Vocaloid bukan Milik CHALICE, tapi Yamaha dan Crypton Future media, kalau ada, Chalice bakalan ngebuat Gakupo dan Kaito sebagai pasangan setiap lagunya~! #dibunuh

Warning : Yaoi, Rated-T atau mungkin seiringnya waktu jadi M (soalnya rencananya mau buat fic Lemon #digampar keluarga), Lebay, Aneh, Abal, Ajaib super gaje #eh?, TYPO, EYD salah mengeja, OOC?, Romance?, Dll, etc, Dsb, Dst, Ds- #digantung Reader.

Pairing : Gakupo x Kaito (main), Rinto x Len, Luki x Mikuo, ETC #ditendang.

Summary : Kaito Shion adalah pemuda yang baru masuk ke sekolah Voca High school putra, tanpa mengetahui bahwa nama lain sekolah itu adalah… YAOI GAKUEN?! Apa yang terjadi padanya? Ditambah lagi ketua Osis yang ditakutkan itu tertarik dengan Kaito karena akan sesuatu, apa yang harus ia lakukan? Review and Read please~

~Happy Reading~


Di Sebuah Kota, terdapat Sekolah yang sangat mewah, sekolah itu putra dan putrinya dipisah, jadi nama sekolah itu adalah Voca high School putra dan High School putri, walau sekolah itu mewah, terkenal dan kualitasnya yang bagus, biaya sekolahnya tidak memberatkan, baik orang kaya sampai termiskin dapat sekolah disana.

Banyak yang masuk kesekolah itu…

Tanpa ada yang mengetahui… Rahasia aneh sekolah itu sampai mereka masuk ke sekolah itu…


Ch 1 : First in school is very make Shock!


Lelaki bersurai biru berada di depan sebuah gerbang sekolah yang cukup megah.

"Uwaaaah~ Sekolah ini megah sekali~" ucapnya "Walau sekolah khusus cowo, tetapi sekolah ini berada di atas standard!" lanjutnya dengan wajah senang.

Pemuda itu bernama Kaito Shion, dia seorang pemuda berumur 15 tahun yang baru di terima masuk ke sekolah SMA ternama bernama VocaHigh School Boys, walau ia di terima karena nilainya pas-passan dengan standard KKM, pemuda yang memiliki wajah diatas keimutan para wanita, kaga percaya? Ya udah tamat #plak.

"Ah, apakah kau murid baru itu?" Tanya seseorang berambut pink bertanya kepada Kaito

"Ah, iya, salam kenal" ucap Kaito dengan sopan dan memberi salam.

"Salam kenal, namaku Luki Megurine, seorang Seketaris Osis,"salam Luki dengan senyuman

"Aku akan mengantarmu ke Aula untuk mendengar sambutan Ketua osis" ucapnya sambil memberi gesture ke Kaito untuk mengikutinya.

Kaito mengangguk dan berjalan mengikuti Luki.

Kaito menatap sekeliling, yap, Sekolah itu sangat besar dan mewah.

Selama perjalanan Luki terus berbicara dengan Kaito.

"Kaito, Sebelum kau masuk ke sekolah ini, apakah kau sudah mendengar nama lain sekolah ini yang di panggil beberapa penduduk?" tanyanya.

"Tidak, ada apa? Memangnya kenapa?" Tanya Kaito dengan kebingungan.

"Ah, tidak, tidak ada apa-apa, nama lain sekolah ini memang kaga banyak yang tahu sih" ucap Luki sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"?" Kaito hanya memiringkan kepalanya pertanda ia tidak mengerti.

Kaito terus berjalan dan melihat jendela yang memperlihatkan halaman belakang, Kaito melihat 2 pemuda berambut Honey-blonde sedang… KISSU!

2 Lelaki itu memiliki rambut yang senada cuman bedanya, yang satu diikat ponytail dan yang satunya lagi di gerai dan di jepit poninya dengan jepitan sehingga membuat lelaki itu kelihatan feminim

Kaito menatap mereka dengan mulut menganga dan wajah memerah, apalagi mendengar suara lelaki honey-blonde diikat pony-tail yang mendesah akibat ciumannya dengan yang satunya lagi yang memperdalam ciuman mereka.

"Umm…. Lu, Luki-san… Mereka…" panggil Kaito sambil menunjukkan 2 pemuda itu dengan wajah memerah.

Luki membalikkan badannya setelah mendengar Kaito memanggilnya dan ia berjalan kearah Kaito dan segera melihat apa yang di tuju Kaito.

"Astaga… mereka ini… padahal sebentar lagi musti kumpul di aula, dasar…" ucap Luki sambil menggelengkan kepalanya petanda ia frustasi "Apakah si Rinto kaga bisa sabaran ya?" gumamnya kesal dan entah dari mana dan bagaimana Luki sudah memegang sebuah Tuna besar dan melemparnya ke lelaki honeyblonde yang kelihatan feminim itu.

DUAK!

"Auch! Luki! Bisakah kau kaga mengganggu Morning Kissku dengan Len?!" bentak lelaki itu kesal sambil melepaskan pautan bibirnya dengan yang satunya lagi sambil memegang kepalanya yang sakit akibat benturan tuna besar itu.

"Diam, Kau itu Wakil Osis, bisa-bisa kau terlambat ke aula, BaKagahime, dan aku yakin lama-lama kau akan menjerumus ke acara Lemonmu, BAKA!" umpat Luki kesal.

"Huh!" Lelaki bernama Rinto itu terlihat kesal dan mengambil tas orennya yang berada di tanah.

"Nanti kita lanjutkan di rumahku"ucap Rinto sambil mencium kening pemuda Honey-blonde pony tail itu dengan senyuman lembut.

Pemuda yang di cium keningnya itu hanya menjawab dengan anggukan dan wajah yang sangat merah.

Rinto berjalan dan membuka kaca jendela lalu meloncat masuk, terlihat pemuda pony-tail itu segera mengambil tasnya yang berada di tanah dan masuk seperti Rinto dengan cara masuk lewat jendela.

"Kau menggangguku, Luki. Akan kubalas kau kalau bersama Mikuo" ucapnya dengan death glare sambil menggegam tangan pemuda pony-tail itu.

"What ever" jawab Luki sambil memutarkan bola mata dengan malas

Kaito hanya diam saja sambil mencerna apa yang di bicarakan Luki dan Rinto.

Pemuda Pony-tail itu menoleh ke belakang dan menatap Kaito.

"Salam kenal, namaku Len Kagamine, kau anak baru ya?" sapa dengan manis.

"Ah, iya, namaku Kaito Shion, Salam kenal" ucap Kaito memperkenalkan diri.

"Nah, Kita berteman ya~" ucap Len dengan wajah cerah.

Kaito mengangguk dengan senyuman ditambah lagi ia mendapatkan teman pertama saat masuk sekolah hari pertama.

Tanpa Kaito sadari bahwa sejak Len memperkenalkan dirinya ke Kaito, Rinto sudah memberikan Kaito Death glare mematikannya sedangkan Luki hanya bisa sweatdropped dengan sikap possessive Rinto ke Len.

'*sigh* dasar…' batinnya.

=Yaoi Gakuen=

Saat sudah di depan pintu yang besar dan mewah Rinto Dan Luki segera berpamitan.

"Ini pintu masuk kedalam Aula, sudah ya, kami musti ke atas panggung karena kami Osis," ucap Luki dengan senyuman dan pergi dari sana.

"Hei, kau, jangan apa-apakan Len atau kau akan mati di tanganku" ucap Rinto possessive dan pergi mengikutin Luki.

Kaito hanya bisa menampilkan wajah bingung apa yang di maksud Rinto.

"*sigh* Dasar Rinto, dia kenapa protective banget sih" gumam Len kesal.

"Umm… Len… apa yang dimaksudnya? Dan waktu aku melihatmu lewat jendela kau berciuman dengan lelaki itu…" ucap Kaito terputus karena blushing mengingat apa yang ia lihat.

Len yang mendengarnya hanya memerahkan wajahnya.

"Ka, Ka, KAU MELIHATNYA?!" pekik Len dengan wajah sangat memerah.

Kaito mengangguk yang membuat Len semakin membelalakkan matanya.

Len langsung pundung di tempat.

"Baka Rinto… Padahal aku sudah bilang jangan di halaman belakang walau jarang ada yang lewat atau lihat… Baka… Baka Rinto…" umpatnya dengan aura gelap.

"Um… Len-kun?" Tanya Kaito bingung dengan tindakan Len.

"Yosh! Ntar aku akan memarahinnya! Ayo, Kaito-kun! Kita ke aula! Aku yakin sudah mulai, kita sudah terlambat ini!" ucap Len dan menarik Kaito masuk.

'Memangnya gara-gara siapa kita agak terlambat?' batin Kaito sweatdropped.

CKLEK!

Len dan Kaito masuk dan duduk di sebelah lelaki berambut Teal.

"Hei, Mikuo-kun" sapa Len kepada lelaki itu.

Lelaki yang di panggil Mikuo itu menoleh kearah Len.

"Ah, Lenny, Pagi" sapanya dengan senyuman lalu ia melihat Kaito "Siapa yang di sampingmu?" tanyanya.

"Ah, Dia Kaito Shion, murid baru, Mikuo-kun" ucap Len sambil nunjuk Kaito.

"Oh, salam kenal, namaku Mikuo Hatsune" ucap Mikuo memperkenalkan diri.

Kaito segera duduk dan posisinya berada di samping kiri Mikuo sedangkan Len duduk di kanan Mikuo.

Mereka segera melihat kearah panggung dan melihat seseorang pria yang kelihatannya kepala sekolah.

"Dia kepala Sekolah, tidak ada yang tahu namanya siapa, tetapi di panggil semua orang adalah "Master", apa kau mengerti Kaito?" Tanya Mikuo seperti ia mengerti apa pikiran Kaito ketika melihat pria itu.

Kaito mengangguk mengerti.

Setelah kepala sekolah yang di kenal sebagai 'master' selesai bicara, giliran seseorang entah ia pria atau wanita, rambutnya panjang sampai diikat ala samurai, bersurai ungu, beriris Violet tajam.

"Umm… Dia…" ucap Kaito menunjuk lelaki itu.

"Em? Oh, Gakupo-sempai, Ketua Osis, semua murid disini sangat takut kepada Gakupo-sempai~ Rumornya dia sewaktu jadi murid baru disini saat kelas 1 dia pernah berantem dengan kakak kelas 3 dan memenangkannya, ia juga pernah melawan Yakuza dan geng, dan menang melawan mereka, apalagi ia ahli dalam kendo, sehingga banyak yang takut kepadanya" terang Mikuo sambil bergaya berpikir.

"Jadi kau musti berhati-hati misalnya kau tanpa sengaja mencari gara-gara dengannya, itu namanya menggali kuburan sendiri, ingat itu" ucap Len memperingatin.

"Ah, Selain itu, Kaito-kun, kau kalau mau berteman dengan Len jangan terlalu sangat dekat atau bisa membuat Rinto cemburu~ kau juga sama saja menggali kuburan sendiri dari Rinto, soalnya ia Ahli dalam bela diri apa pun, banyak siswa disini mengincar Len cuman kaga ada yang berani karena Rinto~ walau wajahnya itu sama Shotanya seperti Len, dan lebih feminim wajahnya karena di jepit rambutnya, tetap aja ia mengerikan~" ucap Mikuo memberi peringatan.

"Aku kaga Shota, BakaKuo!" Bentak Len sambil memukul kepala Mikuo

Kaito hanya bengong mendengar ucapan Mikuo.

"Tu, Tunggu sebentar, apa maksudnya banyak siswa yang mengincar Len? Kan sesama cowo!" pekik Kaito.

"Ah, kau kaga tahu nama lain sekolah ini ya?" Tanya Len sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Memang sangat kaga terkenal sih nama lainnya, tapi berbahaya juga kalau kau tidak tahu apa saja apalagi lelaki manis seperti mu" ucap Mikuo sambil menyilangkan tangannya dan menutup matanya.

"Hei, Hei! Cepat beritahu aku, memangnya nama lain sekolah ini apa?" Tanya Kaito bingung.

Mikuo dan Len menatap Kaito sebentar lalu mendesah pasrah,

"Nama lain Sekolah ini adalah… Yaoi Gakuen" ucap Mikuo setelah jeda sebentar.

"!" Spontan saja Kaito Shock mendengarnya

'Yaoi? Se, Sekolah…. AAAPAAAA?!' batin Kaito syok.

"Lihat, dia syoknya sama denganku dulu~" ucap Len dengan wajah senang,

"Ja, Jadi Sekolah ini Su, Surga untuk para… Gay?" Tanya Kaito dengan suara melemah.

"Bisa juga dibilang demikian, walau begitu masih ada beberapa yang Straight kok, sebenarnya orang-orang Straight masuk ke sekolah ini entah kenapa jadi pada gay semua, yah walau hanya sebagian besar sih, oh ya, sekolah putri Voca High School juga sama, penuh dengan para wanita penyuka sesama jenis, bisa dibilang nasib sekolah putra dan putri sama~" terang Len dengan senyuman manis.

"Walau begitu, persentase menjadi sukses sangat tinggi, entah kenapa bisa demikian, karena itulah banyak yang masuk sekolah ini tanpa tahu nama lainnya… memang dua nama itu kadang menipu ya" gumam Mikuo dengan wajah pasrah.

"Aku musti pindah sekolah…" gumam Kaito panic.

"Sayangnya, tidak ada yang boleh keluar dari sekolah ini sampai lulus, itu peraturannya" ucap Mikuo sambil membuka suatu buku kecil.

Kaito hanya bisa mengangakan mulutnya dan langsung mengeluarkan aura suram yang membuat Mikuo dan Len sweatdropped.

"Oh ya," Kaito sadar akan sesuatu dan menoleh kearah Mikuo.

"Ada apa, Kaito? Kau melihatku seperti ingin menanyakan sesuatu?" Tanya Mikuo.

"Tu, tunggu dulu, aku ingat pas si rambut di jepit itu mengatakan ke Luki '…Akan kubalas kau kalau bersama Mikuo' Jangan-jangan kau … ber, berpacaran dengan rambut pink itu?!" pekik Kaito dengan wajah kaget.

"Rambut di jepit itu Rinto Kagahime, Kaito" ucap Len membetulkan, yah mana kaga kesal kalau pacarnya di bilang rambut di jepit, memangnya di jepit pakai penjepit makanan? #ditendang.

Back To EYD (?)

Mikuo hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu dengan wajah memerah "Itu… ano… err…" Mikuo terlihat terbata-bata cuman Kaito tidak mendengarnya dan sadar akan sesuatu lagi.

"Oh ya, tadi kau bilang ketua osis sangat di takutkan dan pernah melawan yakuza, sama seperti wakil Osis yang sangat di takutkan itu, kenapa mereka bisa jadi Osis?" Tanya Kaito.

"Ah…" Len akhirnya membuka mulut karena tahu Mikuo sementara kaga akan membukakan mulut karena mengeluarkan aura suram karena ucapannya tidak di dengar.

"Kau tahu sekolah ini banyak murid baik dari kalangan atas sampai bawah kan?" Tanya Len, Kaito mengangguk.

"Sebenarnya Osis itu di pilih dari kepala sekolah bukan dari Voting, yang bisa jadi osis harus memenuhi karteria : Pintar, mempunyai talenta, kekuatan, kaya, dan banyaknya uang yang di sumbangkan ke sekolah ini, itu lah yang menjadikan Osis" ucap Len menerangkan

"Yang menjadi Osis, mereka dapat melalukan sesuatu sesuka hati mereka," lanjut mikuo yang sudah kembali dari kerjaan pundungnya.

"Ja, jadi… sekolah ini jadi kekuasaan para osis?"Tanya Kaito kaget.

"Ya, cuman yang paling berkuasa adalah Ketua osis" ucap Mikuo.

"…" Kaito hanya bisa mengangakan mulut saking syoknya,

"Yak, Sekian, dan silahkan kembali ke kelas kalian" ucap Master di mic yang membuat Kaito, Len dan Mikuo sadar.

Tiba-tiba Luki dan Rinto muncul di samping mereka.

"Ayo," ucap Luki dengan senyuman dan Rinto dengan wajah datarnya.

"UWAAAAAH!" pekik Len, Mikuo dan Kaito bersamaan atas kemunculan dua mahluk itu secara tiba-tiba.

TWITCH!

"Kenapa kalian melihatku seperti melihat setan? Apalagi kau Len…" ucap Rinto dengan wajah kesal.

"Fuwaaah…. Mikuo-chan, kau melihatku seperti hantu saja, sangat kejaaaam… padahal aku pacarmu, pacarmu yang manis dan imut iniii!" ucap Luki sambil menutup wajahnya dan menangis, mirip uke yang di tindas #ditendang Luki.

Mikuo hanya salah tingkah dengan sikap Luki yang jadi mirip anak-anak, sedangkan Rinto, Len dan Kaito hanya bisa sweatdropped dengan keadaan di depan mereka.

"Umm… Luki? Jangan menangis, maaf, soalnya kau muncul secara tiba-tiba, maaf" ucap Mikuo meminta maaf kepada Luki.

"Aku kaga akan memaafkanmu…" ucap Luki membuat Mikuo kaget

"Eh? Tu, Tunggu… dulu.. a, a, aku minta maaf…Luki, mohon… maafkan aku.." ucap Mikuo panic dan memandang Luki dengan wajah memelas.

Luki kemudian mengakat tangannya dan memandang Mikuo dengan senyuman yang bagi Mikuo adalah sesuatu yang buruk, SANGAT BURUK!

Luki langsung menggendong Mikuo ala bridal style "Aku akan membuatmu kaga bisa jalan sehari sebagai tanda kau minta maafnya" ucap Luki membuat Mikuo syok.

Luki langsung lari ke suatu tempat tanpa peduli teriakan Mikuo.

"Tu, TUNGGUUU! LEPASKAN AKUU! TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!" Teriakan Mikuo meleking walau mereka sudah jauh

Rinto dan Len hanya bisa sweatdropped.

Rinto kemudian memandang Len dengan tatapan penuh harap.

"Ti, TIDAAAK! Hentikan pikiran anehmu dan kotormu, Rin-kun! Aku tidak mau! Hell no!" pekik Len sambil melipat tangannya dan membuang mukanya dengan wajah memerah "Kalau kau berani sedikitpun menyentuhku, aku tidak akan bertemu denganmu selama sebulan!" ancamnya.

Rinto hanya menghela nafas pasrah "Baiklah…" ucapnya pelan.

Kaito hanya kebingungan dengan keadaan yang semakin aneh.

"Err.. apa maksud dari Luki-kun yang bilang akan membuat Mikuo kaga bisa jalan selama sehari?" Tanya Kaito dengan wajah polos.

Len menatap Kaito dan wajahnya sangat memerah "Tolong jangan bicarakan itu… kalau Mikuo dengar iya pasti blushing dan langsung mengunci dirinya di dalam gudang olahraga" ucap Len yang dijawab Kaito dengan anggukan walau ia kaga mengerti.

Rinto memandang Kaito kaga percaya "Kau kaga tahu apa-apa? *sigh* walau kau kelihatan polos tapi ternyata kau memang polos… ini bagaikan seekor domba kecil berada di sarang serigala buas" gumam Rinto "Yah… mirip Len sewaktu pertama kali masuk sekolah ini… aaah… mengingat wajah polosnya membuatku senang…" ucap Rinto masuk ke dunia sendiri.

"Umm… Len… Rin, Rinto-kun kenapa?" Tanya Kaito sambil menunjuk Rinto yang wajahnya mengeluarkan semu merah dan seperti seseorang membayangkan sesuatu menyenangkan sampai-sampai membuat Rinto tersenyum.

"Abaikan dia, walau dia mahluk yang datar dan tidak punya perasaan, kadang ia itu err… pervert, sudah ayo tinggal saja, biarkan dia di dunia fantasinya, ayo ke kelas, kebetulan kelas kita sama" ucap Len sambil mendorong Kaito membiarkan Rinto masih berdiri dengan diam.

=Yaoi Gakuen=

Len dan Kaito berjalan di lorong.

Kaito mendengar sebuah suara di suatu pintu, suara yang… err… mirip desahan apalagi suara itu mirip suara…Mikuo? (Chalice : KAAAH! Chalice kaga kuat mengetiknyaaa XD *megang pipi yang memerah akibat membayangkan hal aneh* #eh?), Dengan penasaran Kaito hendak membuka pintu tersebut cuman sayangnya di tahan Len.

"Jangan ganggu, Kalau tidak Luki akan mengamuk" ucap Len dan mendorong Kaito menjauh.

"Eh? EEEEH?" Kaito hanya semakin kebingungan sambil di dorong Len.


Len dan Kaito berjalan terus dan berada di persimpangan jalan.

"Heeei! Cepetan Kaitooo! Ntar keburu bell lhooo!" ucap Len yang sudah agak jauh dan melambai-lambaikan tangannya sambil berjalan mundur.

Kaito berlari kearah Len walau terus berlari tetap aja dia tidak bisa mengejar Len 'Astaga… dia cepat sekali larinya…' batin Kaito kecapaian.

Len terus melambai-lambai tangannya sambil berlari mundur, entah gimana caranya sampai-sampai kaga bisa jatuh.

Tanpa Len ketahui di belakangnya terdapat lelaki bersurai ungu yang sedang berjalan sehingga menabraknya dan membuat es yang ia pegang jatuh sehingga membuat celananya basah.

BRAAAK!

"Kyaaa!" Pekik Len jatuh.

"…"

"…"

"…"

Len hanya menatap siapa yang ia tabrak.

"!" spontan saja ia dan Kaito kaget melihat siapa yang di tabrak.

"Ga, Gakupo-se, Gakupo Sempaai!" pekik Len ketakutan.

"Kau… APAYANG KAU LAKUKAN?!" bentak Gakupo kesal.

"Go, Gomenansai…" pinta Len meminta maaf dengan wajah ketakutan.

"Kau… Kau sudah membasahi celanaku! Dasar murid rendah! Beraninya kau sama ketua Osis!" umpat Gakupo kesal "Walau kau pacar Rinto tapi kau tidak berhak mendorongku seperti itu sampai sampai membuat es ku jatuh" bentaknya lagi.

"Ma, Maaf…" ucap Len dan wajahnya berlinang air mata.

Gakupo tidak menampilkan wajah petanda ingin minta maaf atau apa, ia tetap memandang Len dengan rendah dan kesal.

Gakupo membuka keran yang kebetulan di dekat sana ada wastafel dan mengisi gelasnya dengan air dan menuangkannya ke kepala Len.

CREESSH!

"*gasp*" Len hanya membelalakkan matanya, begitu juga Kaito.

"Itu hukumannya untukmu" ucap Gakupo dengan senyuman sinis.

"…" Len hanya diam saja sedangkan air matanya hampir ingin turun.

Kaito yang tidak terima temannya di sakitin akhirnya berjalan di depan Gakupo dan mengambil paksa gelas itu dan mengisi gelas itu dengan air lalu menyiramnya ke Gakupo.

Spontan saja Gakupo, Len dan murid-murid yang berada di sekitar sana kaget dengan perilaku Kaito.

"Kau… walau kau ketua osis! Kau tidak pantas berbicara demikian kepada orang lain, apalagi kepada adik kelas!" umpat Kaito dan terlihat kepalanya ada 4 siku-siku

"Hehehe… Kau berani sekali padaku…" ucap Gakupo dengan senyuman sinis ke Kaito.

"TENTU SAJA! WALAU KAU KETUA OSIS YANG BERKUASA DISINI! AKU TETAP TIDAK TAKUT! MEMANGNYA KAU SIAPA?!" bentak Kaito membuat semua yang disana diam membatu entah karena keberanian Kaito atau kebodohannya,

"Hahahaha… Kau menarik sekali" ucap Gakupo dan berjalan mendekat ke Kaito.

Gakupo langsung memegang dagu Kaito dan menaikkannya sedikit agar bisa bertatapan dengan Gakupo yang kebetulan lebih tinggi dari Kaito.

"Ma, Mau apa kau?" Tanya Kaito dan ia mempunyai firasat buruk, ralat… sangat buruk.

"Kau sangat menarik, pertama kali aku melihat mahluk sepertimu, Heh…" ucap Gakupo sambil tertawa sinis.

Firasat Kaito semakin memburuk melihat senyuman sinis Gakupo yang kelihatannya penuh arti.

"Siapa namamu?" Tanya Gakupo.

"Kaito, Kaito Shion" ucap Kaito agak takut.

"Kaito Shion, mau kah kau berkencan denganku?" Tanya Gakupo to the point yang membuat Len, Kaito, dan manusia yang ada di dekat sana kaget.

"Eh? EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHH!?" Dan koor mulai berbunyi di sekolah itu yang diakibatkan dari Gakupo Kamui.

Ch 1 : First in School is very make Shock! -end-


Chalice : Kyaaa~ setelah banyak hambatan membuat ini dan berkat lagu 'If you do do [Cover Kaito]' *promosi* #ditendang. Membuat Chalice bersemangaaat! Apalagi mendengar suara desahannya~~ membuat Chalice nyaris mengetik adegan 'Lemon' Mikuo dan Luki kalau kaga ingat rated X3 #kaganyambung. Yosh! Intinya Review yaa~ semoga adegan Yaoi yang di berikan oleh para Slight Pairing memuaskaaan~ *happy* #dibunuh Len, Rinto, Mikuo dan Luki.

Chalice : Dan... BANZAAAIII! Akun chalice yang manage storiesnya sudah bisa di bukaa! kaga tahu kenapa bisaa XD #ditendang karena curhat,

Yuri : abaikan saja ucapan gaje Chalice =.=''

Yuna : Review yaa~ *lempar bunga hitam (?)*

Mind To Revew?