I. Panas

"Ah, atsuii..." Kagami mengibaskan kaosnya.

Siang itu benar-benar panas. Sebenarnya, Kagami hanya ingin di rumah untuk mengerjakan tugas dan pr-nya yang menggunung, sebelum Riko mulai memberikan pelajaran tambahan yang gila itu. Tapi makhluk hitam berdaki yang sekarang entah di mana itu, memaksanya untuk bermain one-on-one di lapangan dekat apartemen Kagami.

"Lagian kau punya kanji 'api' di namamu. Pasti panas lah," kata Aomine -yang tiba-tiba datang- sambil melempar botol P*cari.

"Tapi memang panas sekali hari ini." Aomine ikut duduk di sebelah Kagami.

"Makanya! Punya badan jangan hitam-hitam. Kau tau? Warna hitam itu menyerap panas." Botol P*cari kosong pun melayang.

"Sialan kau, Kagami!" Dan mendarat mulus di jidat Kagami.


II. APILL

Sore itu, entah mengapa, tiba-tiba Kuroko mengajak Kagami untuk Hang Out bersama teman warna-warninya itu. Alasannya sih karena Aomine yang mengajak. Entah itu modus atau apalah, Kagami tidak begitu peduli.

"Kagamicchi, Midorimacchi, jangan berjalan terlalu cepat-ssu." Kise berusaha menggapai punggung temannya itu, dan menepuk bahu mereka berdua.

Tiba-tiba, Aomine tertawa. Mereka semua saling melempar pandangan heran ke arah Aomine.

"Kalian seperti lampu lalu-lintas!"

Seperti tersadar, mereka semua terkikik -bahkan Kuroko pun mencoba menahan kikikkannya- sementara trio merah-kuning-hijau saling melempar pandang. Mereka berdiri dalam posisi Kagami-Kise-Midorima, dengan tangan Kise yang merangkul keduanya.


III. Majalah

Hari ini, majalah Mai-chan edisi spesial musim panas terbit. Entah bagaimana caranya Aomine mendapatkannya. Mungkin karena wajahnya yang menyeramkan dan terlihat tua itu? Tidak ada yang tau pasti. Tapi yang jelas, majalah laknat itu sudah menyamankan dirinya di genggaman tangan Aomine.

Sepulang sekolah, dengan ditemani beberapa potong semangka, Aomine membuka lembar-demi lembar majalah yang menampilkan foto-foto Mai-chan khusus pria dewasa. Sejenak, ia tenggelam dalam imajinasi liarnya tentang badan seksi Mai-chan. Namun, dering ponsel biru tua disamping majalah itu seolah menyadarkannya kembali ke dunia nyata.

"Aominecchi! Sudah melihat maja-"

Panggilan itu terputus begitu saja tanpa memberi kesempatan si penelpon menyelesaikan kalimatnya. Aomine-setelah mematikan panggilan Kise- melempar ponselnya ke sembarang arah, dan mulai melanjutkan kegiatan membacanya. Ia sudah tahu kalau Kise pasti akan mempromosikan majalahnya yang baru terbit. Mata Orbs Aomine terus menelusuri halaman demi halaman majalah tersebut.

Sampai akhirnya, matanya tertumbuk pada iklan baju renang. Sebenarnya, itu hanya iklan biasa. Tapi yang membuatnya kaget adalah bintang iklan itu. Siapalagi kalau bukan Kise Ryouta. Tapi pose berfotonya itu loh. Kise. Sedang. Merangkul. Mai-chan. Hanya. Dengan. Baju. Renang.


IV. Cahaya dan 8ayangan

Mereka saling berhadapan, terdiam tanpa suara. Hanya suara decitan sepatu dan pantulan bola yang terdengar sayup-sayup. Si surai merah tetap menunggu sang bayangan untuk membuka suara.

"Ya sudah, kalau kau tidak mau cerita juga tidak apa-apa." Kagami-si surai merah-akhirnya menyerah setelah sang bayangan tak kunjung membuka suara.

"Tapi hanya satu pertanyaan yang selalu ada di pikiranku," Kuroko mendongakkan kepalanya, "kenapa dia bilang kalau cahayaku lebih dim dari dia? Nggak pernah ngaca apa? Kan kulit dia lebih dim dari kulitku."

Dan sehabis latihan ini, sepertinya Kuroko harus membawa Kagami ke RS supaya penyakit idiot-nya itu tidak semakin parah.


A/N: Cerita I dan IV diambil dari percakapan bodoh saya dengan Authorjelek saat nunggu angkot. Cerita II dan III diambil dari otak saya yang sedang error/. Mungkin ini akan di lanjutkan jadi cerita harian para tokoh di KnB.

cerita IV itu saat Kagami sama Kuroko mau ke UKS. yang jalan pake tangan. di episode berapa ya? saya lupa. hehe

Untuk Update /kayak ada yang mau nungguin aja #Plaak. Mungkin agak lama. karena saya mau ujian.

So, Review? Keep or Delete?