.

.

.

Pagi itu diam menyelimuti keluarga Lee.

Sungmin yang terbiasa bangun pagi, memakai baju seragamnya lalu duduk berhadapan dengan kedua orangtuanya di meja makan

Semua berjalan seperti normal bukan?

Tidak, sebenarnya tidak.

Ekspresi Sungmin-lah yang mengatakan segalanya

"Kyuhyun tidak mau pergi dari depan kamarmu bahkan sampai tengah malam, kau tahu?"

.

DEG

.

Kedua mata kosong Sungmin, bergerak sekilas—tapi lagi lagi, bayangan hitam itu lebih mendominasi dan membuat dia tidak mengatakan apapun

"Appa sampai perlu memanggil kakaknya—Victoria-shi karena Kyuhyun bersikeras, dia tetap mau disana hingga kau keluar untuk memaafkannya… kau tahu itu Sungmin?"

Sungmin menggigit bibirnya, ada sesuatu yang berontak dari dalam hatinya—sesuatu yang membuatnya langsung memikirkan satu nama

Cho Kyuhyun

"Dia tidak pernah bermaksud menyakitimu, kau tahu itu, kau juga tahu kalau dia tidak akan pernah sengaja menyebarkan fotomu, kau hanya membenturkan rasa sakit hatimu, ketertutupan dirimu, semuanya. Kau menumpahkan segalanya dalam diri seorang Cho Kyuhyun, tapi dengan cara yang salah… kau malah membuatnya terluka…"

Untuk sesaat Sungmin benci setiap kebenaran yang di ucapkan Ayahnya. Ia benci tertunduk dengan perasaan bersalah yang semakin membesar

Sungmin juga benci menangis

Dan lihatlah sekarang, air matanya tidak bisa ia kontrol ketika memikirkan suara Kyuhyun terus memohon padanya

Ayah Sungmin menatap nanar tubuh anaknya dari depan. Sungmin tampak rapuh saat ini—jauh lebih rapuh daripada dia dulu, ketika Sungmin berkorban banyak demi Ibunya

"Minta maaflah padanya" Ini bukan perintah, atau keharusan, karena Sungmin bisa merasakan nada permohonan pada suara tegas Ayahnya

Sungmin mendongak—menatap untuk pertama kali, sosok yang selama ini ia banggakan, "Jangan mengurung dirimu terus Sungmin, ada seseorang di luar sana yang tahu tentang masalah terberatmu dan dia tetap mau menerimamu bukan? Appa mohon… berhentilah berpura pura tegar Sungmin…"

Isak tangis Sungmin semakin kencang, ia merasa kembali menjadi anak umur 5 tahun, ketika semuanya mulai terjadi.

Ayahnya benar, Sungmin bukanlah Sungmin sang ketua OSIS yang galak, tegas dan kasar pada semua orang

Itu hanya topeng, untuk menutupi segala kelemahannya

"Aku…" Sungmin tidak bisa berkata kata, air matanya tetap turun ketika belaian lembut dari belakang, menyentaknya

"Sungminnie…" bibir Ibunya bergetar pelan, meski air muka sang Umma seperti biasa—tampak kekanak kanakkan, tapi ada rasa sedih yang membuat Sungmin langsung meraih tangan Ibunya, "Ada apa Umma? Kau sakit?" tanyanya beruntun

Ibunya menggeleng pelan, Ia mengelus pelan wajah sembab Sungmin kemudian mengecup kedua tangan anaknya, "Maafkan Umma… Umma pasti memberatkanmu ya… Maaf Umma…"

"Tidak tidak!" Sungmin bergegas memeluk Ibunya sementara Ayahnya ikut berdiri dan meraih pinggang istrinya mendekat, "Umma tidak merepotkanku, jangan berkata begitu…"

"Aku yang salah… aku yang membuat segalanya menjadi berat…" tangis Sungmin tumpah dalam pelukan Ibu dan Ayahnya

Mungkin Sungmin tersakiti ketika semua anak sekolah menatapnya penuh hina

Tapi di balik itu, tangisannya bukan untuk mereka…

"Aku ijin tidak masuk Appa, aku mau pergi ke apartement keluarga Cho" Setelah bisa menenangkan diri, Sungmin mengusap air matanya dan menatap tegas pada Ayahnya

Ya, ia harus menyelesaikan semuanya

Dan Kyuhyun berhak mendapatkan permintaan maaf dari Sungmin

"Appa ijinkan… sana cepat pergi" suruh sang Ayah sambil merangkul pinggang istrinya. Mereka berdua menatap sikap tergesa gesa Sungmin yang nyaris berlari keluar rumah

"Apa mereka akan baik baik saja, yeobo?" tanya Ibu Sungmin cemas

"Mereka baik baik saja, tenanglah…"

Belum sempat tersentuh sarapan di meja makan, Ayah Sungmin memilih menuntun istrinya ke ruang tengah, duduk berdampingan sambil menikmati waktu mereka berdua sendirian.

.

.


.

.

TING TONG TING TONG

"Ya ya sebentar, siapa sih tidak sabaran sekali—" ocehan kesal Victoria terhenti begitu membuka pintu, wajahnya mengeras melihat sosok Sungminlah yang muncul di depan apartementnya

"Mau apa kau kemari!" desis Victoria marah

Sungmin meringis kecil, setelah yang ia lakukan semalam, tampaknya wajar jika Victoria yang biasa baik hati, bisa bersikap kasar padanya

"Aku mau bertemu dengan Kyuhyun" kata Sungmin spontan, ia menolehkan kepalanya melihat ke dalam ruangan, "Dia ada di kamar bukan?" tebaknya yakin

Victoria memalingkan mukanya, "Apa urusanmu? Kenapa sekarang kau mencarinya? Dia semalaman meminta maaf padamu Sungmin! Aku mendengarnya sendiri! Dia menolak mendengarkanku! Dia menolak pulang! Dan menurutmu bagaimana perasaanku?!" Gadis ini menumpahkan segala bebannya ke hadapan Sungmin, air muka Victoria perlahan lahan berubah mencair, ia tidak lagi marah, tapi malah tangisnya terdengar jauh lebih parah

"Kyuhyun tidak mau makan dari semalam, dan dia kembali menyedihkan seperti kedua orangtua kami meninggalkan… aku… aku…" Kedua tangan Victoria bergerak kasar menghapus air mata di wajahnya, namun percuma karena air matanya terus mengalir

Memikirkan kesedihan Kyuhyun sama dengan menyakiti Victoria

"Dia keluargaku satu satunya Sungmin… dan jika kau kemari hanya untuk menyakitinya lagi, lebih baik jangan temui Kyuhyun…" bisik Victoria memohon

"Tidak Noona, aku janji… aku…" Sungmin memainkan kedua tangannya seraya kepalanya tertunduk ke bawah, "Kyuhyun adalah satu satunya orang yang tahu sebenarnya tentang diriku tapi tetap di sampingku, dia tidak pergi karena jijik atau terganggu… kemarin aku salah sehingga malah Kyuhyun yang terkena dampak emosiku… kumohon Noona, aku membutuhkannya" bisik Sungmin mengeluarkan seluruh perasaannya

Victoria tersenyum samar di sela tangisannya yang mulai berhenti, "Dia juga membutuhkanmu, ayo masuk"

Dengan gugup, Sungmin mengikuti langkah Victoria menuju satu kamar yang sudah ia hapal sebagai kamar Kyuhyun

"Ia mengunci kamarnya agar aku tidak bisa masuk dan memaksanya sekolah" kata Victoria memberitahu Sungmin

"Dia juga tidak mau sekolah?" suara Sungmin tercekat tiba tiba, ia merasa jauh lebih jahat sekarang

"Tidak"

Pelan pelan sebelah tangan Victoria bergerak mengetuk pintu kamar Kyuhyun

"Kyuhyun!" panggilnya

Tidak ada jawaban dari dalam

"Lihat siapa yang datang! Kau tidak akan percaya ini! Sungmin datang untukmu!" kata Victoria mengencangkan suaranya

"Noona jangan berbohong, aku tidak akan percaya!"

Itu suara Kyuhyun, tubuh Sungmin bergerak otomatis, ia maju perlahan kemudian mulai membuka mulutnya

"Ini aku, bodoh! Kau masih tidak mau membukanya?! Apa aku harus—"

CKLEK

Begitu pintu terbuka, sosok berantakan Kyuhyun bertemu dengan Sungmin yang lengkap memakai seragamnya

Tanpa ada kata terucap, kedua tangan Kyuhyun langsung meraih Sungmin mendekat lalu memeluknya erat

"Aku—minta maaf, maafkan aku…" bisik Kyuhyun makin mengeratkan pelukannya—nyaris tidak memberi kesempatan Sungmin bicara

"Aku yang salah Hyung, kumohon jangan mengurung diri seperti itu… kau boleh memukulku,, menendangku atau apapun… tapi…"

"Kau bisa mati kalau aku benar benar menghajarmu Kyuhyun" bisik Sungmin sengaja bergurau, ia tidak menolak pelukan Kyuhyun dan balik mengusap punggung adik kelasnya itu, "Aku juga minta maaf"

"Untuk?" Kening Kyuhyun berkerut tidak setuju

"Menumpahkan kekesalan padamu, menolak permintaan maafmu, membuatmu menunggu semalaman… banyak kesalahanku juga Kyuhyun" Sungmin merenggangkan pelukannya agar bisa memandang wajah Kyuhyun dari dekat, dan yang tidak ia sangka Kyuhyun malah tersenyum lembut ke arahnya

"Kau tidak perlu minta maaf untuk hal itu Hyung, aku pantas menerimanya" tolak Kyuhyun mengacuhkan ucapan Sungmin lalu malah terkekeh pelan

"Aku merindukanmu" kata Kyuhyun memainkan tangan Sungmin dalam genggamannya

Sungmin memutar bola matanya, "Sepertinya aku harus sekolah" seperti biasa, sikap sinis Sungmin muncul. Ia sudah mau berbalik—pura pura pergi ketika kedua tangan Kyuhyun menghalaunya dan balik memeluknya dari belakang

"Shiro! Bolos saja bersamaku Hyung, ayolah, aku kurang tidur…" Kyuhyun merajuk sambil kedua tangannya memaksa Sungmin ke dalam kamarnya

"Tidak mau! Tidur saja sendiri!"

"Sungmin-ah!"

"Panggil aku Hyung, junior kurang ajar!"

Victoria yang melihat tingkah keduanya hanya bisa geleng geleng kepala, "Mereka berdua sudah baikan, tapi malah terang terangan mengacuhkanku, hei Kyuhyun! Sungmin! Aku mau kuliah dulu, sebagai hukumanmu Sungmin, temani dia di rumah, bye!" Lambai Victoria tanpa mau mendengar suara protesan Sungmin yang sudah di seret Kyuhyun, berbaring di atas tempat tidurnya

"Ya Noona! Aku tidak mau membolos!"

"Sudahlah Hyung, enakkan malas malasan—lagipula mereka pasti akan mengolok ngolokmu kalau kita tetap pergi sekolah"

Gerakan tubuh Sungmin terhenti, benar juga kata Kyuhyun, pikirnya, sehingga tidak heran kalau Sungmin tidak berontak lagi, ia dengan tenang tidur berdua di kasur Kyuhyun

"Hyung kau kenapa? Jangan pikirkan mereka, aku yang akan membalaskan dendamu, tenanglah" jawab Kyuhyun salah paham dengan sikap diam Sungmin

"Aku tidak peduli dengan mereka" kata Sungmin cuek, "Mereka mau mengataiku apa itu terserah, tapi benar katamu… mungkin bolos sehari tidak masalah hehehe"

"Hehehe" Kyuhyun menikmati senyum di wajah Sungmin, senyum yang ia rindukan, "Jangan memasang tampak sedih seperti kemarin Hyung… oke, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, jadi tersenyumlah terus Hyung" perkataan Kyuhyun tulus dan membuat Sungmin agak tersentuh dengan sikap dewasa juniornya ini

"Tersenyumlah untukku"

Senyum Sungmin makin lebar hingga gigi kelincinya terlihat jelas di depan Kyuhyun jadi tidak heran jika jari Kyuhyun spontan mengelus halus pipi Sungmin

"Hyung, kau manis sekali" puji Kyuhyun, telunjuk masih terus mengelus wajah Sungmin

"Lalu?" Sungmin menaikkan sebelah alisnya, pujian Kyuhyun terdengar tidak biasa

"Masakkan aku makan siang ya? Aku lapar…" pintanya

GUBRAKK

"Sudah kuduga kau pasti menginginkan sesuatu!" gerutu Sungmin akhirnya bangkit berdiri kemudian berjalan keluar kamar

Tawa kemenangan Kyuhyun bahkan terdengar hingga ke dapur, Sungmin hanya bisa pasrah membuka kulkas—mencari bahan makannya yang bisa di olah

"Tapi benar kok Hyung, kau itu manis" celetuk Kyuhyun, ia ternyata mengekori Sungmin hingga ke dapur, namun bukan buat membantu, hanya menonton saja

"Kita baru berbaikan Kyuhyun, kau mau langsung kuhajar?" cecar Sungmin tanpa membalikkan badannya, ia mulai memotong beberapa sayuran hijau untuk dibuatkan kimbap

"Hyung terima kenyataan, kau itu manis, kalau aku baru tampan!" lanjut Kyuhyun, memulai genderang perang

Gerakan memotong sayur terhenti, Sungmin memejamkan matanya sebelum membalikkan badan dengan cepat, tapi terlambat—Kyuhyun sudah duluan berdiri tepat di belakangnya dari tadi sehingga ketika Sungmin berpaling, jarak keduanya malah terlalu dekat

"Kenapa kau gugup Hyung?" tanya Kyuhyun heran

"Karena kau mengagetkanku" sindir Sungmin hendak mendorong tubuh jangkung Kyuhyun menjauh, "Minggir aku mau mengambil telur!"

Saat Kyuhyun menyingkir, entah kenapa perasaan Sungmin berubah, namun ia segera menepisnya dan kembali sibuk menyiapkan makan siang untuk Kyuhyun

"Oh ya, Hyung—mengenai foto itu—"

"Sudah jangan dibahas, aku tidak mempermasalahkannya lagi"

"Hei bukan masalah itu Sungmin-ah, tapi aku mau membalaskan dendammu pada duo senior menyebalkan sepanjang masa!" suara Kyuhyun yang menggebu gebu berhasil membuat Sungmin penasaran, selesai merebus beberapa bahan, ia ikut duduk di kursi meja makan

"Memangnya apa rencanamu?"

.

.

.


.

.

Besoknya di sekolah. Nyaris seluruh murid menoleh ke arah Sungmin yang berjalan tegap memasuki gerbang. Sungmin sadar itu, tapi ia tidak memperdulikannya—tidak, ketika ada Kyuhyun yang menemani di sampingnya

Ia mengacuhkan setiap bisikan, tatapan mengejek atau teriakan seorang namja, adik kelas lagi! Seangkatan Kyuhyun

"Woi Ketua OSIS kau manis juga pakai baju perempuan, kenapa ngga pakai rok saja ke sekolah" oloknya dengan berani

Pria itu tertawa senang sementara Sungmin hanya mendelik kecil ke arahnya, "Kyuhyun" panggilnya

"Ya hyung?" jawab Kyuhyun mendekat

"Cari tahu siapa nama bocah ini, biar aku blacklist dia dalam setiap kegiatan sekolah" Sungmin sengaja mengencangkan suaranya yang membuat tawa junior itu segera menghilang, "Ya! Kau?!" ia menunjuk Sungmin—tidak percaya

"Apa? Kau berani mengumpat padaku? Owh mau kusita sekalian handphone-mu" tantang Sungmin aura kejamnya makin menjadi jadi

Bibir Junior itu bergetar—mungkin mau menahan umpatan berikutnya untuk Sungmin, tapi tidak jadi mengingat Sungmin bisa sangat serius kalau beneran bad mood, bahkan Kyuhyun yang berada di sampingnya saja sampai menahan tawa ketika junior itu akhirnya hanya bisa menendang tembok lalu pergi dari hadapan mereka berdua

"Kau keren Sungmin!" puji Kyuhyun memberikan kedua jempolnya

Sungmin balik memandang Kyuhyun—jengkel, "Berapa kali kubilang, panggil aku Hy—mpphh" Belum selesai dia memarahi Kyuhyun, tapi jari panjang adik kelasnya itu sudah keburu membungkam bibir Sungmin

"Iya iya, aku tahu Sungmin! Tapi sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, lebih baik kau masuk ke dalam kelas" Masih memegangi separuh wajah Ketua OSIS yang terkenal kejam itu, Kyuhyun berjalan di sebelah Sungmin

Murid murid yang lihat kejadian barusan ditambah dengan sikap berani Kyuhyun, jadi geleng geleng kepala sendiri

"Kok bisa ya Sungmin-shi kalau sama Kyuhyun ngamuknya ngilang, padahal barusan… ck ck ck" ucap salah satu pria berdecak heran

"Jangan jangan gosip itu benar lagi!" sahut temannya ikut nimbrung

"Gosip apa?"

"Gosip kalau—"

TENG TENG

Bel masuk yang berbunyi, membuyarkan ucapan kedua murid tersebut.

Dalam sekejap, koridor sekolah dan lapangan kosong melompong. Seluruh siswa sudah duduk rapi di kelas masing masing—mulai mengikuti pelajaran pagi itu

Siwon dan Yunho yang sekelas dengan Sungmin, nyaris memasang tampang bersalah ketika Sungmin melewati bangku mereka, tapi apakah dia sadar akan hal itu?

Tentu tidak! Karena Sungmin masih sibuk mengutuk tingkah Kyuhyun barusan

"Dasar Kyuhyun kurang ajar! Harus berapa kali kubilang, panggil aku hyung!" gerutu Sungmin dengan kasar mengeluarkan buku tulisnya, "Dia itu besar kepala karena aku terlalu baik padanya, lihat saja nanti! Aishh"

Teman sebangku Sungmin—menatap ke samping, agak was was, tahu jika Sungmin dalam keadaan kesal biasanya sih dia bakal kena imbasnya juga

'Aku mau pindah dari sini' jerit pria itu dalam hati, tapi tidak mungkin, seisi kelas ini tidak ada yang mau duduk dengan Sungmin. Memang sih ada tempat kosong di pojok belakang, tapi tidak digunakan karena jumlah siswa genap 30

Tapi tampaknya doa anak malang—teman sebangku Sungmin, bakal terkabul karena kedatangan wali kelas mereka kali ini yang datang membawa murid baru

"Anak anak, Bapak punya kabar gembira untuk kalian!" ucapnya menyedot perhatian seluruh murid ke depan, kecuali Sungmin yang masih mencari buku cetak biologinya di dalam tas

"Ada satu murid tambahan untuk angkatan kalian—dia lulus tes kenaikan tingkat yang diadakan sekolah minggu lalu, dia bukan murid asing buat kalian, ayo perkenalkan dirimu" Sang wali kelas menyingkir, memberikan ruang untuk seluruh murid bisa melihat dengan jelas siapa anak baru yang di bawa

"OMO!" Siwon dan Yunho berseru kaget bukan main, "Tidak mungkin!"

Anak baru itu menyeringai penuh kemenangan seraya berkata, "Selamat pagi, perkenalkan nama saya Cho Kyuhyun—murid kelas 1 yang lolos tes naik tingkat ke kelas 3, mohon bantuannya ^^" katanya ceria

DEG

"K—kyuhyun?" Begitu mendengar nama dan suara yang sangat Sungmin kenal baik, ia akhirnya mendongak—menatap sejelas jelasnya kepada sosok jangkung, berambut ikal di depan ruang kelas

"Kau?!" suara Sungmin mendesis hebat, matanya hampir keluar melihat memang Kyuhyun-lah yang berdiri disana

"Hai Hyung, kita ketemu lagi hehehehe" sapa Kyuhyun menggunakan kalimat non formal

"Tapi bagaimana bisa…" Bukan hanya Sungmin yang terkejut, tapi hampir seluruh murid—karena tidak biasanya ada murid yang bisa naik tingkat hingga dua angkatan sekaligus, apalagi Kyuhyun baru masuk SMA!

"Bapak dengar kau akrab dengan Kyuhyun, tolong bantu dia ya Sungmin" Ia menepuk punggung Kyuhyun sebentar lalu menunjuk kursi di pojok belakang, "Kau boleh duduk di sana Kyuhyun"

Ekspresi Kyuhyun berubah tidak suka melihat bangku yang akan ia duduki, "Apa tidak ada tempat lain Pak?" Udah di pojok, sendirian pula! Gimana kalau dia malah kesurupan duduk di sana, iihhh ngga mau! Kata Kyuhyun dongkol

Refleks ia melemparkan tatapan minta tolong pada Sungmin, tapi Sungmin malah memalingkan muka—masa bodoh!

"Tidak ada Kyuhyun, Bapak tahu kamu mau duduk sama Sungmin, tapi dia kan sudah ada teman—"

"Saya bersedia pindah pak!" tawaran dari teman sebangku Sungmin tidak dikira kira, ia dengan semangat mengajukan diri dan langsung menyeret tasnya menuju bangku di pojok belakang

"Ya kau?!" Sungmin balik mengutuk temannya

"Hehehe maaf Sungmin" jawab sang teman padahal dalam hati dia senang setengah mati—bisa keluar dari sikap mood mood-an seorang Lee Sungmin

"Jadi sudah jelas kan aku bisa pindah ke sana" Kyuhyun bergerak gesit mendekati meja Sungmin yang berada di tengah barisan, ia nyengir lebar pada hyungnya yang malah memandangnya kesal

"Kenapa kau bisa pindah sih?! Kau masih kelas satu Cho Kyuhyun!" bisik Sungmin karena pelajaran yang tertunda akan segera di mulai

"Karena aku tidak mau melihatmu lulus duluan Lee Sungmin" balas Kyuhyun sakratis. Ia mendesah panjang—tidak menyangka reaksi Sungmin malah sangat negatif!

Sungmin membeku di tempat, tidak pernah membayangkan Kyuhyun sudah memikirkan dirinya sejauh itu

"Aku…" Kyuhyun merunduk—memainkan pulpen di jemarinya, "Aku sengaja tidak memberitahumu mengenai rencanaku, buat kejutan… tapi tampaknya kau tidak suka, ya sudahlah…" Ia pura pura cuek menatap papan tulis, padahal Kyuhyun udah malas aja belajar

"Aishhh iya iya aku yang salah, bukannya tidak suka! Kau itu!"

Kyuhyun melirik wajah Sungmin sekilas, perlahan senyumannya mengembang, "Nah gitu dong Sungmin…"

Sungmin balas tersenyum kecil, tanpa sadar jika lagi lagi, Kyuhyun tidak memanggilnya hyung.

"Tapi istirahat kita makan tetap di ruanganku, aku tidak suka melihat Siwon dan Yunho" curhat Sungmin mumpung mereka lagi di beri tugas mengurutkan beberapa proses pencernaan

"Kau bawa bekal untukku lagi?" tanya Kyuhyun tidak menyangka

"Sudah pasti kan?" Sungmin mengerutkan kening—seolah olah hal itu sangat jelas, "Dan kau berhutang cerita mengenai tes naik tingkatmu padaku!" tuntutnya

"Pasti, aku akan cerita hehehehe"

.

.

.


.

.

Begitu bel istirahat berbunyi, Sungmin langsung membawa tas kecilnya yang berisi dua kotak makanan, diikuti oleh Kyuhyun di belakangnya

Mereka berdua masuk ke dalam ruang ketua OSIS yang berjarak tidak jauh dari kelas Sungmin

"Nah sekarang ceritakan!" kata Sungmin menagih janji Kyuhyun

"Kita belum duduk Sungmin" sela Kyuhyun segera mengambil kursi di depan kursi ketua OSIS—tempat Sungmin biasa duduk

Setelahnya, Sungmin menggelar bekal yang sengaja ia masak banyak untuk Kyuhyun, "Aku kemarin melihat buku resep umma terjatuh, ini kubuatkan buta yakisoba, semoga kau suka" kata Sungmin agak waspada, maklum baru pertama kali ia mencoba resep ini

"Baiklah kucoba" Kyuhyun membuka sumpit yang terlipat rapi lalu mengarahkannya pada mie di dalam kotak makan, "Uhmm" Ia mengunyah sebentar

"Bagaimana? Apa tidak enak? Kalau iya, buang saja Kyuhyun!" cecar Sungmin makin cemas karena Kyuhyun masih terus mengunyah tanpa komentar apapun

"Enak kok Hyung, kau kelewat khawatir, cobalah sendiri" Kyuhyun mengambil sedikit mie bercampur daging menggunakan sumpit lalu mengarahkannya pada Sungmin, Sungmin membuka mulutnya ragu ragu

Kunyahan pertama…

"Enak! Kau benar! Aku berhasil!" kali ini Sungmin mengambil bagiannya sendiri, "Aku tidak menyangka punya bakat memasak hehehehe"

"Kau punya" komentar Kyuhyun setuju, "Jangan terlalu merendah"

Senyuman Sungmin makin melebar mendengar pujian Kyuhyun, ia mengaduk riang mie gorengnya saat berkata, "Kau tahu, aku membayangkan jika nanti aku punya istri—aku akan membuatkannya sarapan, teh di pagi hari lalu membuatnya selalu tertawa" angannya sambil menerawang jauh—ke arah belakang Kyuhyun

Kyuhyun mendengus di atas bekal makanannya, "Enak sekali yang menjadi istrimu, tidak ada kerjaan… uhm…" ada jeda sejenak, "Memangnya kau sedang suka seseorang hyung?" tanya Kyuhyun sambil lalu

"Tidak, itu kan hanya cita citaku…" sahut Sungmin mengangkat kedua bahunya

"Tidak usah menikah saja" celetuk Kyuhyun tiba tiba, sampai Sungmin berhenti menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, "Kenapa kau berkata begitu Kyuhyun? Aneh" komentar Sungmin sengaja menyindir Kyuhyun

"Aku hanya…" Kyuhyun melihat keluar jendela, merasa ada perasaan hampa ketika mendengar perkataan Sungmin barusan

"Kau kenapa Kyuhyun? Kau kelihatan sakit!" Giliran Sungmin berbalik cemas, ia menaruh sumpitnya lalu menyentuh tangan Kyuhyun di atas meja

"Tidak... aku…" Kyuhyun menghela napas sekali, menghindari—kedua mata Sungmin lalu menarik napas lagi

"Ya! Kyuhyun! Ceritakan! Jangan sampai aku harus melempar sepatu lagi ke wajahmu!" ancam Sungmin menutupi kekhawatirannya yang terdengar selalu berlebihan jika menyangkut Kyuhyun

Kyuhyun menyerah, ia akhirnya menoleh—memperlihatkan tatapan tersiksanya ke hadapan Sungmin

"Kau tahu, aku tidak bisa selamanya tinggal dengan Noona… dia akan menikah suatu saat… dan aku baru sadar jika sebentar lagi, Vic Noona akan lulus kuliah. Dia sudah punya calonnya—kau tahu, tinggal masalah pekerjaan… setelah itu? Aku akan sendirian…" bisik Kyuhyun kembali menghindari pandangan mata Sungmin yang berubah meredup mendengar perkataannya

"Jangan kasihani aku Sungmin, aku tidak suka itu!" gertak Kyuhyun

Sungmin mengacuhkan sikap ketus Kyuhyun, karena ia sangat tahu itu hanya untuk menutupi kerapuhan dirinya yang sama seperti Sungmin

Mereka berdua sama, dalam cara yang sangat berbeda

"Maka dari itu kau melarangku untuk menikah" bisik Sungmin melembutkan suaranya

Kyuhyun mengangguk kaku, sekali

"Aku hanya punya kau, selain Noona, Lee Sungmin, menurutmu?" olok Kyuhyun seolah semuanya itu sudah jelas

Sungmin memutar kedua bola matanya, dalam hati ia mengulang kata sabar beberapa kali, kalau tidak, mungkin Kyuhyun sudah habis ia pukuli dari tadi

"Kau kan bisa mencari pasangan Kyuhyun!" usul Sungmin

"Yeoja?" Sungmin mengangguk kecil, "Apa kau tidak apa apa jika aku bersama orang lain, kita akan terpisah Sungmin… aku akan sibuk dengan dia dibandingkan denganmu, dan mungkin dia yang jadi prioritas utamaku, kau yakin masih tidak apa apa?"

Ucapan Kyuhyun perlahan lahan berubah menjadi bayangan dimana adik kelasny—ah mantan adik kelasnya itu bergandengan bersama wanita lain… tidak ada ketika Sungmin membutuhkan seseorang… Bukan tidak mungkin Kyuhyun berubah menjauh… meninggalkan Sungmin sendiria—

"Tidak!" erang Sungmin buru buru menghapus pikirannya yang buruk, "Aku tidak setuju!" katanya bernada marah

"Nah!" Kyuhyun menjentikkan jarinya, "Kau bisa melihat poin dari sudut pandangku kan"

"Lalu bagusnya bagaimana?" bisik Sungmin jadi pusing sendiri

"Kalau kau mau menikah, aku tidak apa apa Hyung" kata Kyuhyun sambil tersenyum tipis, tapi perlahan raut wajahnya berubah mengeras dan mengerikan…

"Tapi jangan harap kau menemuiku lagi kalau ada masalah, urus saja dengan istrimu itu!"

"Ya! Aku bilang, aku baru berangan angan—"

"Tetap saja, aku tidak suka!" debat Kyuhyun tidak mau kalah

"Makanya tadi aku bertanya, lebih baik bagaimana?! Kau ini sudah naik tingkat, tapi tetap tidak memakai otak jeniusmu itu!"

Kyuhyun bergerak mendekat, mencondongkan tubuhnya ke depan lalu menatap lekat lekat wajah Sungmin

"Vic Noona pernah berkata, apartement itu menjadi milikku kalau dia akan… menikah" Kyuhyun berkata agak tersendat—memikirkan sudah tidak akan lama lagi, ia tinggal dengan kakaknya membuat Kyuhyun agak terpuruk, "Jadi aku berpikir, bagaimana jika Sungmin hyung tinggal bersamaku, kita kuliah bersama… mencari pekerjaan bersama… Kau mau?"

Tawaran Kyuhyun tampak menggiurkan, Sungmin bisa membayangkan ia menghabiskan waktu bersama si jahil itu sambil mencoba resep resep baru, bukankah Kyuhyun selalu menyukai masakannya?

"Kau benar! Aku bisa memasakkanmu apa saja!" kata Sungmin senang

"Nah apa kataku!" Kyuhyun tersenyum berseri seri, ia tanpa sadar memegangi kedua tangan Sungmin lalu saling menyilangkan jemarinya pada jari Sungmin, "Aku membutuhkanmu hyung… dan aku yakin kau merasakan hal yang sama…"

"Kau terlalu percaya diri!" sindir Sungmin meski begitu, ia tidak melepas tautan kedua tangan mereka

"Masa?" goda Kyuhyun menaikkan kedua alisnya

Tawa renyah Sungmin pecah, perlahan lahan tanpa menyinggung Kyuhyun, ia mulai menarik tangannya lalu beralih memegang sumpit

Mereka berdua makan kembali sambil sesekali terdengar usul mengenai kepindahan Sungmin nanti—entah kapan namun tampak jelas jika Kyuhyun sangat bersemangat karena Sungmin sudah setuju

Tanpa mereka berdua ketahui, dari jendela sebelah kanan ruang OSIS yang menghadap ke kebun belakang, tempat pembuangan sampah

Tampak beberapa pasang mata mengintip mereka—ingin tahu

"Kyaaa mereka makan berdua!" pekik pelan salah satu yeoja girang

"Ya ya! Itu Kyuhyun nyuapin Sungmin juga! Mesra banget!" sambung temannya menggebu gebu

"Memang!" timpal seorang lagi yang hampir mimisan melihat keakraban Kyuhyun dan Sungmin

Ya, semenjak peristiwa 'Foto rahasia seorang Lee Sungmin' di tambah gosip mengenai kedekatannya dengan seorang junior bernama Cho Kyuhyun, sebenarnya ada beberapa orang (kebanyakan yeoja) yang menyukai dan malah menggemari hubungan antara Kyuhyun dan Sungmin

"Bayangkan Sungmin dan Kyuhyun ngga sekelas, satu ekskul juga ngga! Apalagi Kyuhyun bukan anak OSIS! Terus kenapa mereka bisa akrab banget!" itu hipotesa salah satu cewek yang ngintip tadi

"Iya! Malah Kyuhyun rela belajar mati matian demi menyusul Sungmin di kelas 3! So sweet banget ngga sih!" tambah yeoja yang hampir mimisan itu

"Bener bener!"

Oleh karena itulah—tidak heran jika terkumpul satu kelompok yang menamakan diri 'Kyumin Lovers' secara diam diam…

.

.


.

.

.

"Lalu bagaimana tentang rencanamu Kyuhyun?"

Sebuah seringai terkuar di bibir Kyuhyun, sambil membereskan sisa buku ke dalam tas, ia menjawab, "Tenang saja, pasti jadi—ayo ikut aku!"

Dengan seribu tanya, Sungmin tetap patuh mengikuti langkah Kyuhyun keluar kelas

.

.

.

.

"Aku tidak percaya!" sangkal Siwon—matanya memicing tajam ke arah Kyuhyun

"Aku juga! Bukankah seharusnya kau balas dendam dengan kami? Kenapa kau malah berbaik hati mau menjodohkan kami dengan temanmu?" tambah Yunho makin curiga

"Hei tenang dulu, slow~" Kyuhyun mengangkat kedua tangannya menghadap duo senior yang pernah mengerjainya pertama kali masuk sekolah, "Ini benar benar tulus ikhlas dari dalam hatiku" tambah Kyuhyun mulai ngaco, "Lagipula Sungmin sudah tidak marah dan tidak mau tahu dengan kalian lagi kok, jadi kenapa tidak? Biar aku jodohkan teman teman manisku pada kalian saja" jelasnya panjang lebar

Siwon dan Yunho masih bertukar pandangan cemas meski yah… mereka mulai tertarik juga dengan tawaran Kyuhyun

"Ayolah Hyung, aku tidak punya teman dekat selain Sungmin, dan kalian berdua" Ups, tampaknya Kyuhyun tidak menghitung Eunhyuk, tapi masa bodoh—toh sebenarnya rencana ajaib Kyuhyun kali ini itung itung mau balas dendam kepada duo seniornya kok hehehehe

"Kenapa kau tidak menawari Sungmin?" ujar Yunho yang gampang curigaan

"Karena tidak akan kubiarkan siapapun mendekatinya lebih dari diriku" ucap Kyuhyun lancar—nyaris tanpa jeda

Siwon dan Yunho terbengong bengong namun mereka memilih diam karena bisa melihat sorot keseriusan di mata Kyuhyun

"Jadi bagaimana nih? Kalau tidak mau ya sudah!" ini trik terakhir Kyuhyun, yaitu pura pura mengancam

Dan benar saja, Yunho dan Siwon yang meski diliputi rasa ragu jadi kelabakan, tangan mereka berdua langsung menahan Kyuhyun supaya tidak pergi

"Iya iya! Kami mau!" kata Siwon sambil cemberut, "Kau tahu juga kalau kami sedang jomblo, huh"

Kyuhyun mengangkat kedua bahunya, "Kalian kan selalu jomblo" kelakarnya yang mengundang tatapan melotot dari Yunho maupun Siwon

"Ya!"

"Hahahaha ok deh Hyung, jangan lupa café di dekat taman bermain, besok jam 11.00!" Kyuhyun melambaikan tangan hendak pergi dari situ kalau saja teriakan Siwon tidak membalasnya

"Lalu bagaimana caranya kami berdua bisa mengenali mereka?"

"Ups aku sampai lupa!" Dirogoh kantung celana bagian belakang sebelum melemparkan dari jauh dua buah foto ke arah Siwon dan Yunho

"Itu mereka dan aku juga sudah memberikan foto Hyung berdua! Jangan sampai tidak datang ya! Bye!"

Ucapan terakhir Kyuhyun tidak mereka dengar karena tanpa bisa dicegah, Siwon dan Yunho terpana oleh sosok wajah pada foto masing masing dalam genggaman mereka

.

.

.

"Hei kau yakin ini akan berhasil?" tuntut Sungmin yang ngumpet di balik semak semak, tempat Kyuhyun dan Siwon serta Yunho tadi bertemu

"Pasti, lihat saja wajah mupeng mereka" unjuk Kyuhyun pada sosok tinggi Siwon dan Yunho dimana mereka berdua masih mematung di tempat, "Wkwkwkwk mereka pasti bakal kaget setengah mati besok hahahahahha"

"Tsk, apa mereka sebodoh itu! Masa mereka tidak tahu kalau di dalam foto itu sebenarnya—"

Sontak tangan kanan Kyuhyun terulur menutup bibir Sungmin dari samping, "Jangan keras keras hyung, untung kedua temanku di SMP dulu itu mau membantu, biarkan saja mereka hehehe lebih baik kita pulang"

Sambil ngumpet dan jalan jongkok sampai pintu keluar taman, Sungmin dan Kyuhyun terus menahan tawa—mengira rencana mereka untuk membalas dendam besok, mungkin berjalan lancar

.

.


.

.

"Sungminnie! Kyuhyun sudah datang menjemputmu!"

"Iya Umma, sebentar lagi" Sungmin memakai baju kemeja kotak kotak pink kesayangannya lengkap dengan celana jins dan sepatu kets, ia tersenyum senang bercampur bahagia

"Kapan terakhir aku pernah main keluar?" desah Sungmin sambil membenarkan letak rambutnya, "Ada untungnya juga aku bertemu bocah jahil itu"

Setelah puas melihat penampilannya, Sungmin keluar dari kamar lalu berlari menuju ruang tamu

Disana Kyuhyun sedang duduk manis di temani Ibu dan Ayah Sungmin

"Kau siap berangkat hyung" ucap Kyuhyun mulai siap siap berdiri

Sungmin berdecak kecil, hanya depan orangtuanyalah Kyuhyun baru memanggilnya hyung

"Sudah, ayo" ajaknya

Kyuhyun tersenyum kecil sebelum berpamitan pada kedua orangtua Sungmin, "Hati hati jaga Sungminku ya… dia suka tersesat jika bermain sendirian" nasihat Ibu Sungmin seperti biasa—ingatan masa lalu, kadang suka muncul tiba tiba

Tapi Kyuhyun sudah biasa menghadapinya, ia malah memegang lengan Sungmin sebagai jawabannya, "Tenang adjumma, aku akan menempelinya sepanjang hari kalau perlu, di sekolah saja Sungmin hyung suka nghilang kok" candanya

"Hahahahahaha" Ayah Sungmin menggeleng takjub mendengar perkataan ngaco Kyuhyun

"Ya Kyuhyun! Aishh!" Daripada memperpanjang masalah, Sungmin akhirnya balas menarik tangan Kyuhyun hingga keluar pagar, "Kami pergi bermain dulu Appa, Umma! Aku akan pulang sebelum jam 7! Dah~"

"Dah~" balas Ibu Sungmin tersenyum penuh kasih sayang, tatapannya masih mengikuti sosok Sungmin dan Kyuhyun yang menghilang di persimpangan jalan

"Untung ada Kyuhyun ya Appa" Ia balas mendongak, menatap sendu pada suaminya sekaligus Ayah Sungmin

"Kau benar, untung ada Kyuhyun" gumamnya setuju sambil menuntun sang istri masuk lagi ke dalam, "Nah mumpung anak kita tidak ada, bagaimana kalau kita pergi menonton Opera kesukaanmu? Hmmm"

.

.


.

.

"Dimana mereka?"

"Itu! Itu kedua temanku sudah stand by, tinggal menunggu kedatangan Siwon dan Yunho saja"

"Mana, aku tidak lihat!"

"Aishh makanya bawa teropongmu sendiri Sungmin" gerutu Kyuhyun kesal karena acara mereka memata matai kencan buta Siwon dan Yunho jadi berantakan akibat kesalahan teknis, yaitu Sungmin tidak bawa persiapan!

"Aku tidak punya! Memangnya kau tidak mau berbagi denganku!" suara Sungmin agak meninggi seolah olah menantang

Terang saja jika Kyuhyun jadi tambah kesal melihat sikap Sungmin, "Bisakah kau minta baik baik, tidak menghardikku begitu?"

Sungmin yang asyik mengintip lewat teropong agak tersentak mendengar nada suara Kyuhyun

Perlahan, ia menoleh ke samping

Sungmin mengerjap beberapa kali menangkap wajah marah Kyuhyun, "Maaf…" bisik Sungmin merasa bersalah

EH?

Gantian Kyuhyun yang terkejut, seorang ketua OSIS nan sadis bernama Lee Sungmin, bisa minta maaf?!

Keajaiban!

"Maaf Kyuhyun, iya aku salah karena membentakmu barusan, gimana? Kita gantian memakainya?" tawar Sungmin menyodorkan teropong di tangannya balik ke arah Kyuhyun

"Iya kita gantian" bisik Kyuhyun melembutkan suaranya, "Kemari, duduk di pangkuanku agar kau bisa melihat lebih jelas, Sungmin" tawarnya menepuk satu ronga besar di antara kakinya yang tengah duduk bersila

Sungmin menurut, ia pindah duduk di antara kedua kaki Kyuhyun sementara adik kelasnya itu mulai mengintip lagi ke dalam café

"Mereka datang Sungmin!" pekik Kyuhyun segera memindahkan teropong ke depan wajah hyungnya

"Benar mereka datang!" Sungmin meloncat seperti anak kecil mendapatkan kado ulangtahun, diam diam mereka saling bertos ria di dalam rerumputan samping café

Di dalam sana, sosok tampan Yunho dan Siwon yang saling malu malu menghampiri meja dekat jendela, tampak jelas

"Kim Kibum?" ucap Siwon memberanikan diri

Sosok Kim Kibum itu mengangguk singkat

"Dan kau pasti Kim Jaejoong" gantian, Yunho menyapa sosok di samping Kibum

"Iya" jawabnya singkat

"Bagus!" Siwon dan Yunho langsung mengambil kursi lalu duduk di masing masing pasangan yang telah mereka pilih

Ternyata tidak ada salahnya, mengikuti saran Kyuhyun, pilihan anak baru itu lumayan juga. Pikir Siwon dan Yunho bersamaan

"Ngg kalian mau pesan apa?" tawar Siwon memamerkan senyum lesung pipinya yang biasanya mempan untuk para yeoja

Tapi tidak dengan Kibum, karena ia malah memandang dingin bercampur enggan pada Siwon

"Tidak terima kasih, kami sudah minum" tukas Kibum sambil memalingkan wajah

"Hei, kau jangan seketus itu, kita harus tetap pada rencana" bisik Jaejoong tidak enak sendiri, ia tersenyum menyesal ke arah Siwon, "Anak ini memang jarang bergaul jadi sikapnya agak tertutup" jelasnya

"Oh tidak apa apa, aku malah suka dengan yeoja yang bersikap angkuh" goda Siwon sambil menaikkan kedua alisnya

"Huahahahahahaha" tawa Sungmin dan Kyuhyun meledak di dalam persembunyian mereka, tidak menyangka kalau untuk urusan cinta, Siwon bisa bersikap sok romantis

"Uhhh… aku bisa paham raut wajah mau muntah Kibum" kata Sungmin memberi komentar

"Memang, Siwon benar benar—ck ck" Kyuhyun menggeleng kecil lalu kembali mengamati lewat teropong di wajahnya, tapi tak lama ia berhenti—menatap heran Sungmin yang malah masih memandang wajahnya

"Kau kenapa hyung?"

"Ngg tidak" Sungmin membuang muka

"Hei, kau kenapa!" Kyuhyun memegang pinggang Sungmin lalu mengguncang guncangkannya, "Aku tidak akan berhenti sampai kau bicara Sungmin!" ancamnya

"Iya iya!" Sungmin mengerang pasrah, "Aku hanya—" Ia terdiam sejenak, menatap sangsi pada wajah Kyuhyun yang ia akui lumayan tampan, "Apa kau pernah jatuh cinta?" bisiknya

"Tidak" jawab Kyuhyun jujur

"Tidak sekalipun?" tambah Sungmin lagi karena tidak yakin, bukankah Kyuhyun pasti pernah menyukai satu atau dua yeoja sebelum masuk SMA

Kyuhyun menggeram pelan, "Tidak sama sekali, lagipula apa pentingnya jatuh cinta" tukasnya kembali mengamati Yunho dan Siwon yang mulai pembicaraan basa basi mereka, bahkan dari luar, Kyuhyun bisa melihat kalau hanya Jaejoong yang sebisa mungkin bersandiwara dengan baik sementara Kibum?

"Awas anak itu, tidak jadi kupinjamkan starcraft-ku nanti!" kutuknya tanpa tahu jika lagi lagi, suara gaduh Sungmin tidak lagi terdengar

"Kau kenapa lagi Sungmin!" saking gemasnya, Kyuhyun menarik pipi kanan kiri Sungmin yang masih duduk di atas pangkuannya

"Tidak apa apa… hanya saja… kau lihat Vic Noona, kalau sampai nantinya kau jatuh cinta pada seseorang, lalu kau pasti melupakanku" Sungmin merengut—berusaha mengenyahkan perasaan kehilangan sekali lagi, ia masih ingat betul bagaimana hancurnya ketika Victoria pindah keluar negeri, meninggalkan dirinya tanpa punya seorangpun teman

Terdengar helaan napas berat dari Kyuhyun

"Itulah kenapa aku melarangmu menikah Sungmin hyung" ejeknya menekankan pada embel embel hyung, "Tenang saja, kehadiranmu sama pentingnya dengan sosok Vic Noona, jadi aku tidak mungkin melupakanmu hyung" tambah Kyuhyun di sela sela mengintip lewat teropong

Walau Kyuhyun hanya bicara sambil lalu, Sungmin tahu betapa Kyuhyun sungguh sungguh dengan ucapannya

Jadi tidak heran jika Sungmin mendekat ke arah Kyuhyun lalu berbisik kecil di telinganya, "Saranghae Kyu"

Kyuhyun tertegun

Tatapannya berubah shock ketika balik memandang Sungmin yang tersenyum lebar di dekatnya, begitu lebar sampai sampai Kyuhyun bisa melihat deretan gigi kelinci milik Sungmin

"Aku juga!" Kyuhyun melempar jatuh teropongnya, masa bodoh dengan pengintaian mereka dan beralih memeluk tubuh Sungmin di hadapannya

"Aku juga menyayangimu Sungmin" bisikan Kyuhyun berhasil menenangkan perasaan cemas Sungmin, mereka berdua malah asyik berpelukan dan tertawa bersama ketika sebuah pekikan keras terdengar dari dalam café

"TIDAK!"

"Mwo! Itu suara Yunho" bisik Kyuhyun akhirnya memungut lagi teropongnya, di samping Sungmin ikut mendengarkan, "Ada apa Kyu?"

"Entahl—"

"Ka—kaliann! NAMJA!" Teriakan berikutnya dari Siwon berhasil menjawab pertanyaan Sungmin

"Yah lebih cepat ketahuan, pasti gara gara Kibum deh!" gerutu Kyuhyun kesal

"Mana mana?" Dengan semangat, Sungmin ikut mengintip dari balik teropong, benar saja reaksi keterkejutan Siwon dan Yunho mengundang para pengunjung café lain melihat ke arah mereka, tampak jelas Jaejoong merundukkan wajah—tampak malu sementara Kibum dengan berani maju ke depan

"Memangnya kenapa? Wah wah kalian tidak bisa membedakan atau kalian memang menyukai sesama namja juga?" tantang Kibum

"Andwee!" Siwon menggeleng panik, menatap ke sekeliling café, beberapa orang mulai berbisik dan mungkin menggosipkan mengenai dirinya

"Kita pergi dari sini Yunho!" Sambil membalas tatapan sengit Kibum, Siwon membuang muka berjalan keluar terlebih dahulu sementara Yunho bergerak salah tingkah

Ada benarnya juga perkataan Kibum, dari awal kedua yeo—ups namja ini tidak menutup nutupi jati diri mereka, Kibum dan Jaejoong memakai kemeja rapi, tidak tampak ada benjolan dada seperti wanita pada umumnya

Salahkan saja pada wajah mereka yang tampak manis! Oke, Kibum mungkin jutek tapi tetap saja! Dengan rambut sepanjang bahu siapa yang menyangka! Apalagi Jaejoong, oh Tuhan kenapa Yunho malah jadi tidak enak sendiri

"Maafkan temanku, dia tidak bermaksud—"

"Lebih baik kalian pergi dari sini, dan untuk pelajaran, jangan pernah menyakiti orang lain dengan mempermalukannya lagi" ucap Kibum sambil tersenyum mengejek

Yunho tersenyum kecut, "Aku akan ingat itu" jawabnya mengaku kalah, oke katakanlah Kyuhyun memang menjebak mereka, tapi apa perbuatan Kyuhyun salah ketika Yunho dan Siwon juga melakukan hal yang sama pada Sungmin

"Maafkan sekali lagi" Ia tersenyum pada Jaejoong yang membalasnya dengan anggukan pelan sebelum keluar dari café

"Kau terlalu kasar Kibum!" tegur Jaejoong setelah Yunho pergi dari hadapan mereka

"Memangnya salah?" Kibum balas ngotot, "Kau tidak lihat yang namanya Siwon tadi hampir memelukku! Itu pelecehan tahu!"

"Tapi kan—" Jaejoong menutup mulut, takut tawanya pecah seketika

"Aishh, ayo Sungmin kita hampiri mereka berdua"

Sungmin menuruti ucapan Kyuhyun. Mereka berdua akhirnya keluar dari persembunyian di antara semak semak lalu masuk ke dalam café

"Maaf Kyuhyun, tampaknya Kibum tidak bisa menahan emosinya lebih lama lagi" gurau Jaejoong melirik penuh arti di sebelahnya

"Siapa suruh si Siwon itu genit, ishh pantas saja tidak ada yeoja yang mau dengannya" umpat Kibum sambil membereskan barangnya, "Kalau tidak ada lagi, aku mau pulang—ingat hutangmu pada Kyuhyun"

"Iya iya game thorane terbaru bukan?" ucap Kyuhyun memastikan

Kibum mengangguk singkat, "Jangan lupa membaginya denganku, sudahlah—aku mau melanjutkan tidurku dulu di rumah" Ia melangkah ringan dengan tas besar tersampir di belakang, saat melewati Kyuhyun dan Sungmin, Kibum berhenti sejenak

"Dia kah Sungminmu?" tanya Kibum penuh arti

Kyuhyun tertawa renyah, "Ya" jawabnya sambil mengulas senyum lebar, diikuti tatapan bingung Sungmin

"Oh baguslah, kau berubah—tidak autis lagi" kata Kibum kemudian berbalik menatap Sungmin untuk pertama kali, "Dengar—aku kenal Kyuhyun sejak SMP, dan belum pernah aku melihat Kyuhyun bisa berkorban sejauh ini demi seseorang, kau pasti sangat berharga untuknya…"

Diam diam Sungmin tersipu—merasa ada ledakan perasaan bahagia yang tak pernah terkatakan sebelumnya

"Dan gara gara Sungmin, Kyuhyun sampai mau membuka diri, kau benar benar pawang anak jahil ini" tambah Jaejoong bernada takjub

"Aissh sudah sudah, kalian hanya membuka aibku saja! Terima kasih Jae, Kibum—aku akan memberikan apa yang sudah kujanjikan" ucap Kyuhyun secara tidak sengaja mengusir kedua temannya itu

"Lihat bukan? Dia tidak tahu terima kasih" Kibum berkata pada Sungmin sambil kepalanya menggeleng tidak percaya

Sungmin tertawa renyah, "Dia sering begitu juga padaku" katanya setuju

"Ya! Ya Sungmin! Kau jangan ikut ikutan, sudahlah kalian…" Dengan gerakan ringan, Kyuhyun merangkul kedua pundak Sungmin dari belakang dan kepalanya bersandar di atas kepala Sungmin, "Aku berhutang budi… dan tidak akan kulupakan…" ucapnya kali ini penuh nada terima kasih

Jaejoong bertukar pandangan dengan Kibum. Dalam diam mereka bisa merasakan perbedaan Kyuhyun yang dulu dan Kyuhyun yang sekarang

Berbeda jauh… perbedaan yang berdampak positif

Dan mereka tahu siapa yang telah membawa perubahan tersebut…

"Ayo Kibum, jangan kita ganggu mereka" ajak Jaejoong setelah membereskan barang barangnya dari atas meja

"Sudah kubilang" Kibum memutar bola mata, "Kyuhyun hanya mau berdua, biarlah kita pulang saja"

"Ya!" Kyuhyun mengumpat sementara tawa Sungmin jadi tidak enak sendiri

"Tidak masalah, kurasa Kyuhyun—"

"Tidak Sungmin, kami tahu jauh lebih dari kau, sudahlah Kyuhyun sana ajak Sungmin bermain, kami tidak mau mengganggu kok! Bye~" tanpa menunggu suara protes Sungmin sekali lagi, Jaejoong dan Kibum langsung keluar dari café

"Yah…" Sungmin mendesah kecewa, "Apa kita terasa mengusir mereka?" tanyanya takut takut

"Tidak" Kyuhyun tersenyum puas, "Mereka tahu aku hanya mau mengajakmu ke game center, ayo Hyung—sekarang saatnya kau bersenang senang denganku, besok saja kita sambung mengerjai Siwon dan Yunho lagi" Tanpa menunggu lebih lama, Kyuhyun menarik tangan Sungmin keluar café, berjalan sebelah kiri yang penuh pertokoan kecil

"Kita mau kemana?" sambil bertanya, kedua mata Sungmin menyapu pemandangan sekelilingnya

"Ke tempat kesukaanku" Kyuhyun tersenyum lembut sebelum menarik tangan Sungmin lebih erat, "Ayo kutunjukan padamu"

.

.

.

TBC

.

.

.

Sejak awal seorang Sebastian Mamoru lahir menjadi Elf dan Kyumin Defender.

Dan...

Dia akan berakhir seperti awal dia bermula

3

.

.

.

Mari kita lupakan segala sedih dan resah, saya akan menjadi penyihirmu dalam dunia fanfic. Siapapun yang masih menyukai Kyumin sangat disambut disini ^^