My Hero

.

Rated : T dikit nyenggol M

.

Pair : Kyumin

.

Genre : Romance & Humor #gagal.

.

Warn : Yaoi, typo bertebaran dimana-mana, tidak sesuai dengan EYD, tanda baca yang kadang tidak sesuai, Membosankan, dll.

.

Disclaimer : Mereka milik diri mereka sendiri dan tuhan tapi FF ini milik saya. Dan ff ini hanya imajinasi saya saja.

DILARANG COPAS!

DON'T LIKE DON'T READ!

.

.

.

Kyuhyun sedang berjalan sambil mengumpat dan mengomel sendiri. ini di karenakan karena dia baru dari game center dan dia baru saja battle game dengan salah satu pengunjung di sana. Sayang, seribu kali sayang. Dia kalah.

Kyuhyun terus mengomel tidak jelas. Mukanya sudah merah karena marah sedangkan tangannya sudah terkepal dari tadi.

"Sial! Kenapa aku bisa kalah...?" Kyuhyun mengacak-acak rambutnya frustasi.

Dia berjalan dan terus berjalan menuju apartemennya. Tanpa ia sadari, Kyuhyun menjalankan kakinya ke jalan yang cukup sepi.

Kyuhyun terus saja ngomel tidak jelas dan mengutuk orang yang telah berhasil mengalahkannya itu.

"Lihat saja nanti kalau kita bertemu lagi. Aku akan mengalahkanmu dan mempermalukanmu! Setelah itu aku kutuk kau jadi batu." Ancam Kyuhyun dengan mata yang sarat akan pancaran amarahnya.

Di tengah perjalanan menuju apartemennya, Kyuhyun mendengar suara seseorang minta tolong.

"Tolong, tolong saya! Saya akan di perkosa! Tolong, tolong...!"

Kyuhyun yang mendengar itu dengan sigap mencari sumber suara. Dia memberhentikan langkahnya dan mempertajam indera pendengarannya. Kyuhyun mentenggak-tenggokkan kepalanya sambil menyipitkan matanya. Indera pendegaran dan indera penglihatan ia pasang dengan baik-baik.

"Tolong... saya akan di perkosa!" seru suara itu lebih keras.

Kyuhyun sudah menemukan sumber suara. Sumber suara itu berasal dari gang besar sebelah yang berada di samping kirinya.

"Di sini." Kyuhyun menujuk gang itu dan masuk kedalamnya secara mengendap-endap.

"Lepaskan aku!" seru seseorang yang sedang di cengkram kedua lengannya.

Orang tersebut sedang di cengkram kedua lengannya dan dipaksa masuk ke dalam mobil oleh ke dua pria yang menggunakan baju seperti pengawal tapi berbadan besar (baca: berotot).

Kyuhyun yang menglihat itu segera keluar dari persembunyiannya dengan gaya sok pahlawan. Padahal dalam hati dia takut setengah mati kalau di suruh melawan orang-orang itu.

.

.

Kyuhyun POV

.

"HEY, LEPASKAN DIA!" teriakku bak seorang pahlawan.

Ke dua orang yang sedang memegang yeoja yang berada di tengah itu berhenti memaksa yeoja yang ditariknya itu masuk ke dalam mobil dan menatapku sengit.

Satu orang yang berbadan besar melepas cengkraman tangannya terhadap yeoja itu. Orang yang satu lagi -yang tidak kalah besar- masih mencengkram lengan yeoja itu.

Orang yang berbadan basar yang tidak sebanding denganku itu melangkahkan kakinya mendekatiku. Aku mundur saat musuh di hadapanku maju.

Kyuhyun POV END

.

.

Sungmin POV

.

.

Akhirnya, setelah sekian lama aku di paksa masuk ke mobil dan berteriak-teriak ada juga orang yang menolongku. Aku melihat orang yang tiba-tiba berteriak menyuruh kedua orang yang mencengkramku itu untuk melepasku.

'PAHLAWANKU...!' seruku dalam hati senang.

Aku melihat namja itu. Tapi, tunggu, 'Kenapa aku merasa ada yang ganjil?' ucapku dalam hati.

Aku kembali melihat gerak-gerik namja yang aku kira pahlawanku itu. Oke, sekarang aku tidak akan menyebutnya pahlawan.

Bayangkan saja. Saat satu orang yang tadi mencengkramku itu mendekat ke arahnya dia malah mundur dan itu terus di lakukan. Apa dia takut? Jawaban dari pertanyaan yang aku buat adalah 'IYA'. Namja yang aku kira pahlawanku itu takut. Cih, penakut!

Aku melihat ke samping kananku. Ternyata namja yang berbadan besar ini masih mencengkram lenganku. Walaupun tangan itu mencengkram tanganku tapi matanya melihat ke temannya yang sedang siap-siap menghajar orang yang aku kira pahlawanku itu.

Aku merasa cengkraman yang berada di lenganku ini sedikit mengendor. Kesempatan bagus!

BUAK, BUG!

Untung tangan kiriku sudah terbebas jadi dengan mudah aku menonjok namja yang mencengkramku itu hingga membuatnya jatuh terpental dan melepaskan cengkramannya. Aku beruntung lagi saat melihat sebongkah kayu yang tergeletak cukup dekat dengannya. Tanpa babibu aku langsung mengambil kayu itu.

Sungmin POV END

.

.

Normal POV

.

Sungmin mengambil kayu yang berada di dekatnya dan melayangkan kayu itu dikaki namja yang sedang jatuh tersungkur.

"KYA...! rasakan ini...! seru Sungmin sambil mengayunkan kayu itu tepat di kaki namja yang masih terjatuh.

"AAAKKKHHHH...!" teriak namja itu ke sakitan.

Teriakkan kesakitan itu membuat Kyuhyun dan satu namja yang tadi mencengkram Sungmin menenggokkan kepalanya.

Kyuhyun terkejut saat melihat Sungmin sedang mengangkat kayu dengan kaki yang menginjak namja yang sekarang sudah kesakitan.

Namja berbadan besar yang ada di hadapan Kyuhyun mendekati Sungmin. Sungmin yang sedang memunggungi Kyuhyun dan namja yang berbadan besar –yang tadi ingin menghajar Kyuhyun- itu tidak tau bahwa namja yang akan menghajar Kyuhyun itu pindah haluan. Namja itu malah berbalik badan dan mulai mendekati Sungmin.

Semakin dekat hingga membuat Kyuhyun harus berteriak.

"BELAKANGMU!" teriak Kyuhyun kencang.

Sungmin membalikkan badannya dan langsung menendang namja yang akan menangkapnya lagi.

BUNG

Kena satu tendangan tepat di perut namja berotot itu. Tapi sayang, tendangan dari Sungmin sangat tidak berdampak baginya.

"Tendangan anda masih lemah, tuan." Ucap namja itu sambil mengelus-elus perutnya.

"Berani kau melawanku?" tanya Sungmin dan mulai mengacungkan kayu yang di pegangnya.

"Tapi tu—"

"KYA...!" Sungmin kembali mengayunkan kayu itu dan tepat mengenai lengan namja yang tadi di tendangnya.

Setelah memukulnya dengan kayu. Sungmin mengayunkan kayu itu lagi. Sungmin mulai mengeluran jurus martial artnya.

Kita lihat ke Kyuhyun.

Sekarang Kyuhyun hanya bisa menggangga melihat Sungmin yang sedang berkelahi.

'Ternyata di lebih kuat di bandingkan aku. Yeoja yang tomboy.' Batin Kyuhyun.

Orang yang Sungmin hajar tidak menyerah begitu saja. Orang tersebut sekarang mulai menyerang Sungmin. Perkelahian ini mulai di dominasi oleh pukulan, tendangan, tangkisan , tamparan dan cubitan. Ok, sepertinya tamparan dan cubitan tidak ada di perkelahian itu.

BUG

Sungmin kembali menendang. Sekarang tendangan Sungmin sangat keras hingga membuat musuhnya itu kesakitan. Kesempatan ini langsung di manfaatkan Sungmin untuk mengayunkan lagi kayu yang digunakannya ke kaki musuhnya itu.

BUG

Sungmin memukul musuhnya itu dengan kayu hingga berulang kali. Membuat musuhnya, sepertinya tidak akan bisa berjalan dalam waktu dekat ini.

Kyuhyun hanya bisa speechless saat melihat Sungmin menghajar musuh-musuhnya itu. Sebenarnya siapa sih yang bekerja pahlawan? Kyuhyun yang menyelamatkan Sungmin atau Sungmin yang menyelamatkan Kyuhyun?

.

Ke dua namja yang tadi menangkap Sungmin itu sekarang tergeletak tak berdaya sambil memegang kaki yang sudah sangat sakit. Sungmin menghadap ke dua namja yang sedang kesakitan itu. Kembali mengacungkan kayu yang tadi di gunakannya untuk menghajar ke dua namja itu sambil mengelap sudut bibirnya yang sedikit berdarah dengan ibu jarinya.

"Jangan pernah memaksaku lagi! dan jangan penah mengajakku untuk berkelahi!" Sungmin memperingati ke dua namja itu dengan nada yang tegas.

Satu namja yang pertama kali Sungmin hajar itu, perlahan bangkit dan memasang kuda-kuda untuk melawan Sungmin. Walau kakinya sakit tapi, itu tidak terlalu berdampak besar baginya karena tubuhnya belum terlalu kesakitan bahkan belum sakit.

"Maaf tuan.." ucap namja yang sekarang berdiri walau terlihat sedikit kesakitan.

Namja itu mengambil kayu yang tadi Sungmin bawa dan membuangnya jauh-jauh. Perlahan namja itu mendekati Sungmin. Sungmin yang sudah kehabisan tenanga itu mulai mengambil langkah seribu.

"LARI...!" teriak Sungmin dan mulai membalikkan badannya dan berlari.

Tepat saat berada di sebelah Kyuhyun, Sungmin menarik tangan Kyuhyun untuk ikut berlari dengannya.

Namja yang tadi hendak menghajar Sungmin itu. Mengikuti Sungmin walau sedikit berjalan tertatih-tatih.

"Hey, kenapa kau menarikku?" tanya Kyuhyun saat Sungmin dengan seenaknya menarik Kyuhyun dan mengajaknya ikut berlari bersama Sungmin.

"Kau diam saja. Yang penting kita terbebas dari mereka." Ucap Sungmin dan semakin mempercepat langkahnya saat mendengar suara.

"Tuan, sebaiknya anda berhenti!" seru suara itu dari belakang.

.

Kyuhyun dan Sungmin terus berlari tanpa arah tujuan. Kyuhyun sebenarnya sudah sangat kesal karena dirinya yang tidak tau apa-apa, tiba-tiba terbawa dalam masalah ini.

Sungmin yang merasa namja yang mengejarnya itu tidak lagi mengejarnya, akhirnya memutuskan untuk menghentikan larinya.

"Hosh...hosh... meh...lelahkan..ju... hosh...ga..." ucap Sungmin sangat kelelahan.

"Aku lebih merasa lelah." Sunggut Kyuhyun dengan wajah yang merah, keringat yang banyak dan nafas yang sangat tersenggal-senggal.

Sungmin membalikkan badannya dan menatap Kyuhyun yang sekarang juga sama lelahnya. Ketahuan kalau Kyuhyun tidak suka olahraga.

"Mianhae." Ucap Sungmin.

"Dasar merepotkan. Sudah untung aku membantumu." Ucap Kyuhyun sambil mengusap keringat yang mengucur di keningnya.

Sungmin membatin, 'Apanya yang membantu? Sebenarnya dia yang membantuku atau aku yang membantunya sih? Soalnya aku merasa aku yang menghajar kedua namja tadi.' Batin Sungmin.

Kyuhyun yang melihat Sungmin hanya diam saja itu pun memutuskan untuk meninggalkan Sungmin.

Sungmin tersadar dari acara membatinnya (?) dan melihat Kyuhyun yang sudah berjalan cukup jauh dari hadapanya.

"Hey, tunggu!" teriak Sungmin. Kyuhyun tidak mengubris ucapan Sungmin. Dia terus berjalan tanpa memperdulikan teriak Sungmin tadi.

Sungmin mendesah kesal saat tidak mendapat respon dari Kyuhyun. Akhirnya Sungmin memutuskan untuk berlari dan mengikuti Kyuhyun.

Setelah sudah sampai di belakang Kyuhyun persis Sungmin mengikuti langkah kemana pun Kyuhyun pergi. Pertama Kyuhyun tidak memperdulikan Sungmin yang mengikutinya. Karena dia berpikir mungkin rumah Sungmin searah dengannya.

Kyuhyun terus berjalan pulang ke apartemennya dan Sungmin terus mengikuti Kyuhyun. Apartemen Kyuhyun sudah dekat tapi Sungmin terus saja mengikutinya dan itu membuat Kyuhyun akhirnya memberhentikan langkahnya secara mendadak dan itu juga membuat Sungmin yang di belakangnya menabraknya.

"Aduh... appo..." rintih Sungmin sambil mengusap hidungnya yang menabrak punggung Kyuhyun.

Kyuhyun membalikkan badannya dan melihat ke Sungmin.

"Kenapa kau mengikutiku?" tanya Kyuhyun.

Sungmin berhenti mengusap-usap hidungnya dan sekarang dia menunjuk dirinya sendiri.

"Aku?" tanya Sungmin balik.

"Iya kamu. Kenapa mengikutiku?" Kyuhyun bertanya lagi.

"Kau harus bertanggung jawab." Ucap Sungmin yang sekarang menunjuk tepat di depan wajah Kyuhyun.

"Mwoya? Bertanggung jawab apanya?" Kyuhyun menepis tangan Sungmin. "Menghamilimu saja belum. Jangankan menghamilimu. Menyentuh atau menciummu saja aku belum." ucap Kyuhyun tidak terima.

"Pokoknya kau harus tanggung jawab." Ucap Sungmin.

Kyuhyun melipat ke dua tanganya di depan dadanya. "Aku harus bertanggung jawab apa?"

"Jadi begini. Aku ini bukan orang Korea tapi aku ini orang China. Dan tadi itu aku sedang di rampok dan akan diperkosa. Tas dan barang-barangku sudah berhasil di bawa ke dua namja yang tadi aku hajar. Barang-barangku ke ambil semua dan sekarang aku tidak punya apa-apa."

"Lalu?"

"Sekarang kau harus bertanggung jawab. Kau harus menampungku." Ucap Sungmin telak.

"Menampungmu? Enak saja. Aku tidak mau."

Sungmin menangkupkan kedua tanganya dan menatap Kyuhyun dengan wajah yang sangat memelas.

"Kalau kau tidak mau menampungku, aku mau kok di suruh kerja apapun. Asalkan kau memperbolehkanku untuk tinggal di tempatmu. Kau tau? Aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Aku tidak bisa pulang ke China karena semua barangku hilang dibawa orang." Sungmin memasang wajah yang memelas.

"Aku tetap tidak mau." Ucap Kyuhyun.

"Aku rela di gaji dengan harga rendah." Sungmin mulai bernegosiasi dan semakin melancarkan puppy eyesnya.

Kyuhyun pun akhirnya luluh. "Baiklah. Aku mengijinkanmu tinggal di apartemenku,"

Kyuhyun yang belum selesai bicara langsung di potong Sungmin, "Gamshahamnida." Kyuhyun berucap senang dan memperlihatkan deretan giginya.

"Tapi..." lanjut Kyuhyun. Sungmin kembali memasang wajah memelasnya. "Kau harus bekerja di apartemanku." Lanjut Kyuhyun tuntas.

"Kerja apa?" tanya Sungmin.

"Membereskan apartemenku. Yah, bisa di sebut kau bekerja menjadi pembantuku." Ucap Kyuhyun.

Sungmin nampak berpikir. 'Masa orang sepertiku harus jadi pembantu?' batin Sungmin nalangsa.

"Bagaimana? Kau mau?" tanya Kyuhyun.

Sungmin melihat Kyuhyun dari atas sampai bawah dan kembali dari bawah ke atas. Melihat penampilan Kyuhyun tiba-tiba Sungmin tersenyum.

'Penampilannya saja buruk pasti apartemennya jelek.' Batin Sungmin.

Kita lihat penampilan Kyuhyun. Kyuhyun berpenampilan memang cukup buruk. Rambutnya berantakan –karena tadi di acak-acak olehnya sendiri-, bajunya keluar dan celana jeans yang robek-robek serta kotor, dengan keringat yang masih membanjiri keningnya.

"Oke, aku mau." Ucap Sungmin.

"Deal." Kyuhyun menjulurkan tangannya berniat salaman.

"Ok. Deal." Sungmin dan Kyuhyun pun bersalaman. "Ini hanya semantara. Hingga aku bisa kembali ke China." Ucap Sungmin.

.

.

Kyuhyun dan Sungmin sekarang tiba di apartemen Kyuhyun. Sebelumnya Kyuhyun memberitahu password apartemennya ke Sungmin.

"Kau sudah tau passwordnyakan?" tanya Kyuhyun. Sungmin mengangguk.

"Jangan beri tau siapa-siapa." Ucap Kyuhyun, lagi. Sungmin mengangguk, lagi.

Kyuhyun dan Sungmin masuk ke apartemen Kyuhyun. Sungmin menggangga kaget saat melihat apartemen Kyuhyun yang cukup luas. Sungmin berdiri mematung saat melihat dalam apartemen Kyuhyun dari pintu masuk.

Kyuhyun yang sudah masuk terpaksa kembali lagi ke tempat Sungmin yang mematung di depan pintu masuk.

"Apa kau akan diam terus di sana, eoh?"

Sungmin tersadar dari lamunannya.

"I-iya, aku masuk." Akhirnya Sungmin masuk ke dalam apartemen Kyuhyun.

Sekarang Sungmin dan Kyuhyun berada di ruang TV. Kyuhyun masuk ke dalam kamar dan keluar dengan selimut dan bantal yang ada di kedua tangannya.

"Kau tidur di sofa ini dan gunakan ini." Kyuhyun melempar semua barang itu ke Sungmin.

"Apa tidak ada kamar lain?" tanya Sungmin. Kyuhyun menggeleng. "Masa apartemen sebesar ini tidak ada?" tanya Sungmin tidak percaya.

"Sebenernya di apartemen ini ada dua kamar. Satu kamar untuk ku dan satu kamar lagi aku alih fungsikan sebagai tempat khusus bermain game. Semua PS, PSP dan barang-barang elektronik lainnya aku simpan di sana, termasuk semua koleksi kaset gameku. Jadi, jangan pernah masuk ke ruangan itu. kalau kau masuk... aku tidak segan-segan memecatmu." Ancam Kyuhyun di akhir ucapannya.

"Tapi , bagaimana kalau aku ingin membersihkan tempat itu?" tanya Sungmin.

"Tidak usah di bersihkan. Biarkan saja begitu. Aku yang akan membersihkannya sendiri. Yang penting kau tidak masuk." Kyuhyun menekankan setiap katanya. Sungmin mengangguk takut.

"Oh ya. Karena kita beda jenis kelamin jadi kita tidak sekamar." Ucap Kyuhyun.

"Mwo..?"

"Iya kita beda jenis kelamin. Kau yeoja dan aku namja." Kyuhyun menunjuk ke Sungmin dan kembali menunjuk ke dirinya.

"Hey, aku namja!" seru Sungmin tidak terima.

"A-apa..?" Kyuhyun membelalakkan matanya dan berkata dengan tidak percayanya.

"Iya aku namja. N – A – M – J - A" Sungmin mengeja kata terakhirnya dengan penuh penekanan.

Kyuhyun yang tidak percaya pun memegang leher Sungmin erat. Berusaha mencari jakun di sana. Tapi, itu membuat Sungmin tercekik.

"K-kau...men-mencekikku.." ucap Sungmin sambil memukul-mukul tangan Kyuhyun.

"Kau memiliki jakun." Ucap Kyuhyun tidak percaya. Dia melepas pegangannya dari leher Sungmin.

Dengan watadosnya Kyuhyun meremas dada Sungmin keras.

"Aaahhh..." Sungmin mendesah.

Kyuhyun bukan menghentikan remasannya malah semakin meremas. Sungmin yang sudah merasa terhina karena dadanya di remas seenaknya itu pun terpaksa menendang 'itu' Kyuhyun.

BUG

Sungmin terpaksa menendang bagaian pribadi Kyuhyun. Kyuhyun berhenti meremas dada Sungmin dan tangannya beralih memegang bagian 'itu'nya.

"Kenapa kau menendang little Kyu, ku?" tanya Kyuhyun masih memegang bagian selatan dari tubuhnya itu.

"Salahmu sendiri meremas-remas dadaku. Kau pikir apaan dadaku ini." Sungmin sedikit marah saat mengatakan itu.

"Aku kan hanya memastikan." Ucap Kyuhyun masih memengang bagian 'itu' nya yang masih sakit.

"Tapi kau tidak berhenti meremasnya dan malah semakin nafsu dalam meremasnya." Ucap Sungmin masih tersirat ada nada amarah di sana.

"Hey, sopanlah! Aku ini tuanmu. Kau ingin aku memecatmu?" Kyuhyun mulai marah dan masih sama, masih memegang 'itu'nya.

Mendengar kata 'memecat' membuat Sungmin tidak jadi marah.

"Ma-maf, tuan..." Sungmin membungkukkan badannya.

Sungmin berlutut dan hendak memegang 'itu' Kyuhyun tapi Kyuhyun langsung menepis tangan Sungmin jauh-jauh.

"Mau apa kau?" tanya Kyuhyun tajam.

"Aku ingin mengobatinya. Kelihatannya sangat sakit." Ucap Sungmin polos dan kembali berdiri.

"Tidak perlu. Biar aku sendiri yang mengobatinya dan ini bukan kelihatannya sakit tapi memang sakit. Kau tau? Ini adalah salah satu faktor yang menentukan masa depanku." Kyuhyun masih memegang 'itu'nya dan berjalan sedikit susah ke sofa lalu duduk di sana. Kyuhyun masih saja mengaduh.

Sungmin duduk di sebelah Kyuhyun dan berkata, "Maafkan aku. Aku tidak sengaja." Ucap Sungmin bersalah.

"Sudahlah tidak usah di bahas." Ucap Kyuhyun.

.

.

Hening. Sungmin masih menundukkan kepalanya karena rasa bersalahnya. Sedangkan Kyuhyun mulai merasa lebih baik.

"Harusnya kau berterima kasih lebih banyak kepadaku karena aku telah menolongmu dari dua namja berbadan besar itu." ucap Kyuhyun yang membuat Sungmin mendongakkan kepalanya dan menatap Kyuhyun.

"Menolongku dari ke dua namja itu?" Sungmin mengulangi perkataan Kyuhyun dengan nada bertanya. Kyuhyun mengangguk.

"Apanya yang menolong? Bukankah aku yang menghajar mereka berdua? Saat itu teriakkanmu saja yang sok kaya PAHLAWAN. Tapi apa? Saat salah satu dari mereka mendekat kau malah mundur dan itu kau lakukan terus menerus. Beruntunglah aku pintar dalam bela diri jadi aku bisa melawan mereka." Sungmin kesal karena Kyuhyun mengklaim bahwa dirinyalah yang menolong Sungmin.

"Saat itu aku ingin melawannya. Tapi kau keburu memukuli mereka dan saat aku ingin menghajar mereka, kau kembali menghajar bagianku dan itu membuatku tidak memiliki kesempatan untuk menghajar mereka. Kau tau? Saat aku mulai menunjukkan jurus bela diriku. Sekali sentuh pun mereka akan babak belur. Itu salahmu saja yang tidak sabaran." Kyuhyun berkata penuh kebohongan tapi tetap menjunjung tinggi nilai sombong (?).

"Ya..ya..ya... terserah anda saja, tuan. Tapi, bisakah kau menunjukkan jurus bela diri anda, tuan?" Sungmin menantang Kyuhyun rupanya.

Kyuhyun sempat bingung bagaimana ia menunjukkan jurus bela dirinya. Diakan tidak bisa bela diri sama sekali. Kalau menonjok atau menendang sembarangan sih dia bisa.

"Aku tidak bisa menunjukkan jurus bela diriku sekarang. Kau tau 'ini'ku masih sakit." Kyuhyun mengeluarkan alasan yang sangat bagus.

"Bilang saja tidak bisa. Gitu aja kok susah." Gumam Sungmin.

Sungmin kembali membatin, 'Sebenarnya siapa sih yang bertindak sebagai pahlawan tadi? Aku atau dia? Ini benar-benar membingungkan.' Sungmin bergalau dengan batinya sendiri.

.

.

TBC/END

.

.

Lebih baik jadiin oneshoot atau gimana..?

Kalau bagusnya oneshoot. Anggap aja ini END, ok..!