[The pilot will begin the descent momentarily. Please make sure that your seat and tray tables are in their upright and locked position.]

Suara pengumuman pesawat itu tidak membuyarkan lamunan lelaki Jepang berambut hitam itu. Ia hanya menyenderkan kepala di jendela pesawat itu, melihat kearah daratan yang semakin lama semakin menjauh dan pada akhirnya ditutupi oleh benda putih itu.

Saat ini, Yamamoto Takeshi meninggalkan tanah kelahirannya Jepang menuju ke sebuah negara. Dimana disana orang itu sudah menunggu. Ia sudah menunggu saat-saat seperti ini, ketika ia bisa pergi ke Italia tanpa misi yang membuatnya tidak bisa bebas bertemu dengannya, Gokudera Hayato.

Tetapi kenapa ia terlihat sangat sedih?

Ia hanya menghela nafas berat, menutup matanya dan mencoba untuk menyenderkan kepalanya ke senderan kursi. Ia benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak, selama misinya. Tidak, setelah ia mendengar kabar dari sahabatnya sekaligus bossnya, Tsuna.

Title : Your Memories

Rated : T

Genre : Angst/Romance

Main Pairing : 8059

Disclaimed :

Your Memories © Me

One More Time (Based story & English Version) © Aqua-Dawn

KHR © Amano Akira

Warning : Gaje, AU story, OOC, Yaoi

Chapter 1, Arrived

Flash Back

"Gokudera sudah tidak ada disini..." Tsunayoshi Sawada, sang Decimo Vongola hanya bisa memalingkan wajahnya tanpa melihat iris mata milik sang Rain Guardian. Yamamoto, hanya melihat kearahnya tanpa mengerti apa yang dikatakan oleh Tsuna.

Kenapa dia tidak ada disana?

"Misi yang kau ambil... Terlalu lama, dan Gokudera-kun semakin hari semakin tidak sabar menunggumu... Jadi dia-" Tsuna tidak melanjutkan kata-katanya. Tetapi, raut wajahnya berubah menjadi sedih.

"Herbivore itu pergi menyelesaikan misi itu seorang diri..." Hibari memotong pembicaraan mereka ketika melihat sang Sky Guardian Vongola itu tidak ingin melanjutkan pembicaraan itu.

"Lalu... Dimana ia sekarang...?" Yamamoto hanya bisa melihat raut wajah sedih dari bos Vongola muda itu. Seakan-akan jantungnya berhenti, ia tahu... Ia tahu kalau sesuatu telahh terjadi padanya. Pada kekasihnya, Gokudera Hayato...

End of Flash Back

Suara roda pesawat yang menyentuh tanah, membuatnya terbangun dari lamunannya. Ia melihat kearah luar jendela dan menemukan daratan Italia yang selama 1 bulan ini ia tinggalkan untuk misi di Jepang.

[We have not reached our destination. The local time is 20.30 and the temperature lies at a comfortable 18°C. We hope you enjoy your stay and thank you for flying with us today.]

Lampu untuk mengenakan sabuk pengaman sudah dimatikan. Orang-orang disekitarnya sudah mulai bergerak untuk mengambil barang mereka, dan juga keluar dari badan pesawat. Walaupun tahu bahwa pesawat sudah tiba, Yamamoto tidak beranjak dari kursinya, dan memutuskan untuk menunggu agar suasana pesawat lebih sepi.

Bianchi, tidak bisa menemuinya hingga besok ketika Yamamoto pergi ketempat itu. Ia lagi-lagi hanya bisa menghela nafas dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.

Sebuah kotak kecil berwarna hijau dengan pita berwarna perak yang menghiasinya. Sebuah benda yang diberikan pada Gokudera sebelum ia pergi ke Jepang. Dan sebuah kotak kecil lainnya berwarna biru tua dengan pita putih menghiasinya. Dan tentu saja itu adalah hadiah, yang disiapkannya sejak lama untuk Gokudera ketika ia akan kembali ke Italia.

"Signor? (1)" ia melihat keasal suara dan menemukan seorang pramugari menghampiri kursinya. "Va tutto bene? (2)" Yamamoto melihat sekitarnya dan baru menyadari jika hanya dia satu-saunya penumpang yang belum keluar dari pesawat itu. Melihat laki-laki yang ada didepannya tidak menjawab, sang pramugari hanya tersenyum. "Questa è una bella scatola. E 'per una persona speciale? (3)"

"E 'stato un dono (4)" Yamamoto hanya tersenyum dan melihat kearah kotak itu sekarang.

"Dal tuo amante? (5)"

"Si...(6)" Yamamoto tersenyum dan menaruh kembali kotak itu didalam sakunya. Ia memegang kursi yang ada didepannya agar bisa berdiri. Tentu saja sedikit membungkuk agar tidak terbentur. Setelah berterima kasih dan mengambil barang bagasi yang ada diatasnya, ia segera turun dari pesawat dan menuju kesebuah hotel di Italia.

Flash Back

"Lalu, dimana ia sekarang?" Yamamoto mengulangi pertanyaannya. Mencoba untuk menyangkal apa yang ada difikirannya.

"Ia baik-baik saja Yamamoto-kun..." Tsuna menatap sahabatnya itu. "Ia berada di Italia sekarang..." Yamamoto mengehal nafas lega mendengar hal itu. Tetapi, tetap saja ada yang mengganjal dari suara Tsuna.

"Lalu, bagaimana keadaannya disana...?"

Lagi-lagi hanya diam yang didapatkannya, bukan sebuah jawaban.

End of Flash Back

Laki-laki Jepang itu tidak terlalu memikirkan kamar yang kecil ketika ia sampai disebuah hotel di sudut kota Sicilly itu. Ia hanya ingin merebahkan dirinya, mencoba untuk menutup matanya dan menenangkan hatinya. Mencoba untuk membayangkan suara sang kekasih, mencoba untuk merasakan nafasnya.

Flash Back

"Apakah tidak apa-apa kau tidak bersama dengan Gokudera-kun, Yamamoto-kun?" Tsuna hanya bisa menatap guardiannya yang hanya tertawa ringan.

"Tidak apa-apa, lagipula misi ini sangat berbahaya..." Yamamoto hanya bisa menggaruk kepala belakangnya saja. "Aku hanya tidak ingin Hayato berada dalam situasi yang berbahaya..."

"..." Tsuna melihat kearah Rain Guardiannya sekarang. Ia hanya bisa menghela nafas panjang saja mendengarnya. "Baiklah, dan tenang saja... Mengenai Gokudera-kun, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak membiarkannya menjalankan tugas sendirian..."

"Kau memang bisa diandalkan Tsuna..."

End of Flash Back

"...e...Signore...?" Suara pengemudi taksi itu membuyarkan lamunannya lagi. Ia sedikit memajukan badannya dan melihat sang pengemudi. "Signore, siamo già arrivati ...(7)"

"Ah si... Grazie..." Yamamoto hanya turun dari mobil itu setelah membayar beberapa uang ke pengemudi itu. Ia melihat sebuah bangunan besar yang ada didepannya. Sebuah manshion yang pagarnya terbuka lebar seakan sudah menyambut laki-laki itu.

Gokudera-kun sudah kembali ke Italia...

Suara Tsuna yang berat dan bergetar itu masih terngiang-ngiang dikepalanya. Ia menatap kearah dalam ruangan itu. Tsuna dan yang lainnya menunggunya, dan sedang berbincang-bincang. Diantara mereka, matanya hanya tertuju pada satu orang. Laki-laki yang berambut perak dan memiliki mata hijau.

Tetapi...

Yamamoto menghampiri mereka perlahan. Tsuna dan yang lainnya melihat kearah Yamamoto. Raut wajah mereka terlihat sangat sedih dan cemas. Laki-laki berambut perak itupun melihat kearahnya.

"Hayato..." Yamamoto berhenti tepat didepan sang lelaki Italia itu. "Kumohon... Panggil namaku sekali lagi..."

...

Sudah berapa kali Yamamoto mendapatkan jawaban yang hanya berupa kesunyian. Ia hanya ingin mendengar sang kekasih memanggil namanya. Walaupun hanya sebentar...

"Hanya jika aku bisa mengetahuinya..."

Hanya karena satu kata itu...

Saat ini yang dipenuhi oleh keheningan hanyalah Yamamoto. Ia tidak bisa mengatakan apapun, dan menjawab pertanyaan siapapun.

Bahkan ia tidak mengenal kita...

===To Be Continue===

Cio : aaaah... Gw musti berterima kasih ma Aqua-Dawn yang dah minjemin fficnya buat gw translete ke bahasa Indonesia xD

Kozu : itu karena sensei sebenernya udah mikir ide yang sama tapi ga bisa nentuin gimana jalan ceritanya u_u

Cio : berisik D: soalnya kan gw baru pertama kali bikin ffic 8059!

Kozu : lah itu, Letter from Heaven apaan?

Cio : i-itukan buat one shot, ini kan multi chap :P

Kozu : ya udah deh...

Cio : minna! Maaf ya kalau Yamamotonya OOC, soalnya gw baru pertama kali bikin multi-chapter buat 8059 xD

Kozu : bagi yang berminat, silahkan di review (_ _)

Cio : Based Storynya silahkan lihat di One More Time by Aqua Dawn xD bisa dibilang ini Versi Indonesianya, tapi tentu aja gw udah bilang ma yang punya kok~ dan mungkin jalan ceritanya bakal sedikit beda sama dia :3

All : jadi, silahkan di review Minna!

Note :

(1)Tuan

(2)Kau tidak apa-apa?

(3)Kotak yang indah, ini untuk orang yang spesial?

(4)Ini adalah hadiah...

(5)Dari kekasihmu?

(6)Ya...

(7)Kita sudah tiba ditempat...

Next Chapter!

Ia harus menerima semua kenyataan yang ada didepannya.

Seburuk apa keadaannya?

Ia bisa mengingatku, tetapi sepertinya bahkan ia tidak mengingat Tsuna...

Ia harus terus menggunakan topeng didepannya.

Bahasa Italiamu bagus, dimana kau belajar?

Kau... Yang mengajarkanku Hayato...

Bisakah ia terus membohonginya?

Kau berbeda dengan yang lainnya. Kau bisa dengan mudah memanggil nama kecilku...

Itu karena aku sudah terbiasa memanggilmu seperti itu...

Coming up Next!

Chapter 2, The Mask

Ah iya, sebaiknya kau lebih banyak tertawa...