Yosh! Masih dengan Yuki di fandom Kuroshitsuji!

Kali ini Yuki bikin fanfic dalam rangka mengenang kembali FIFA World Cup 2010 yang penuh dengan kenangan indah di mana tiap malam Yuki dan Rin bergadang sambil jerit-jerit gaje dan ber-fangirl-ing-ria di depan TiVi waktu meliah adegan oh-so-gay-and-oh-so-sweet moment *plak*

Semoga dengan FanFic ini, para penghuni fandom Kuroshitsuji menjadi bahagia~ *hah!*

Ya sudah, dari pada Yuki ngomong sendiri, lebih baik mulai saja fanficnya!


Title: PIPAH Jagad Raya Cup 2010

Disclaimer:

PIPAH Jagad Raya Cup 2010 © 2010 by Schneeglocke

Kuroshitsuji aka Black Butler © Yana Toboso (Kalau Kuroshitsuji punya saya, Ciel bakal aku bikin suka cross-dress)

Warning: AU, Setting tidak sesuai dengan aslinya, OOC akut, FF pendek, pengubahan lirik lagu, plesetan nama artis, humor garing di sana-sini, jika dibaca dengan berlebihan bisa menyebabkan batal puasa, dan sarat bumbu-bumbu kenistaan dan ke-lebay-an racikan author bego nan idiot.


PIPAH Jagad Raya Cup 2010

Chapter 1 : Tertular Semangat PIPAH


Di suatu pagi di kediaman Earl Phantomhive yang sepi, ada sebuah surat yang turun dari langit.

PLOK!

"Eh?" Finny yang sedang bekerja di taman menyadari suara PLOK! tersebut, maka ia berjalan ke arah datangnya suara dan menemukan sebuah surat yang berbau seperti CocaCola(?)

"Ini pasti untuk Tuan Muda!" katanya girang.

Ia segera masuk ke rumah dan menghampiri Sang Earl yang sedang menonton acara gosip di TiVi —yang menayangkan berita tentang artis-artis yang sedang menjadi HOT topic di antara anak-anak remaja seusianya— sambil minum teh. ketika Finny datang, ia segera mengganti acara gosip tersebut dengan acara berita pagi.

"Ada apa?"

"Ada surat untuk Tuan Muda!"

"Ha? Surat? Berikan!"

Finny memberikan surat itu kepada Ciel. Sang Earl membuka amplop itu, isinya adalah 2 buah tiket untuk menonton FINAL PIPAH JAGAD RAYA CUP 2010.

"Hah? Tiket apaan nih?"

"Masa Tuan Muda nggak tahu?" tanya Finny dengan mata bersinar.

Ciel hanya menatap bocah itu.

"Itu loh... Pertandingan sepak bola antar negara yang KEREN BANGET!"

"Hm...?"

Ciel memasukkan tiket itu kembali ke amplopnya dan meletakkannya di atas TiVi.

"Kenapa? Apa Tuan Muda nggak tertarik?"

"Ngapain!"

"HA!" Finny syok berat sampai spot jantung. "ITU KAN EVENT AKBAR YANG HANYA DIADAKAN 4 TAHUN SEKALI, TUAN MUDA! ITU KEREN BANGET!"

"Oya? Akan kutonton kalau begitu."

"Baguslah! Dengan begitu, Tuan Muda bisa mendukung Inggris!"

"Inggris ikut berpartisipasi?" tanya Ciel, kali ini matanya yang bersinar. Finny mengangguk. "Baiklah! AYO NONTON PIPAH JAGAD RAYA CUP 2010~!"

Dalam hatinya, Finny membatin, ini si Tuan Muda nggak pernah nonton acara berita olah raga ya? Koran bagian olah raga nggak pernah dibaca ya! Kekurangan informasi banget, loe!

"Sebastian, ayo pergi!" Ajak Ciel dengan penuh semangat juang '45(?).

"Iya, baiklah, Tuan Muda," Sebastian mah nurut aja, secara dia cuman butler gitu loh.

"Ayo beli barang-barang PIPAH Jagad Raya Cup 2010!"

"Iya..."

"Jangan lupa beli CD sontreknya yah, itu loh, yang judulnya "Wakakaka" yang nyanyi siapa itu? Sakirah?"

"Iya, Sakirah."

"Dia pasti keturunan Jawa!" Ciel langsung mengasumsikan yang bukan-bukan.

"Iya iya"

"Nah ayo pergi sekarang!"

Merekapun berangkat. Sesampainya di toko, Ciel langsung memborong perlengkapan suporter PIPAH Jagad Raya Cup 2010 untuk mendukung Inggris. Secara diam-diam, Sebastian juga membeli barang-barang untuk mendukung tim kesayangannya. Tim manakah yang menjadi favorit Sebastian dalam PIPAH Jagad Raya Cup 2010? Itu adalah... Ups, ntar spoiler ding! Nantikan saja di chapter berikutnya!

Sesampainya di rumah, Ciel langsung menyetel CD Wakakaka yang barusan ia beli. Seluruh penghuni rumah langsung duduk manis di depan tivi untuk menyanyi dan menari bersama.


Stamina-mina ee'

Wakakaka ee'

Stamina-mina sarang lebah

Ketawa haha

Stamina-mina ee'

Wakakaka ee'

Stamina-mina sarang lebah

KOS DIS IS APRIKAAAAAAAH~! (kah... kah... kah... kah...)


Ketika bagian "We're all Africa" Ciel mulai sewot.

"SOTOY BANGET SIH LO, SAKIRAH! GUE INI INGGRIS, BUKAN AFRIKA! SOTOY AJA NYANYI LO! EMANG ELO AFRIKA APE! GUE YAKIN 100% KALO LO ITU BUKAN ORANG AFRIKA! JANGAN SOTOY LO!" Ciel mulai nggak nyantai.

"Santai, Tuan Muda..." Finny menenangkan.

"ABIS TU ORANG SOTOY BANGET! PAKE BILANG 'WE'RE ALL AFRICA' SEGALA!"

Semuanya terdiam dan membiarkan sang Earl mengamuk.

Setelah selesai mengamuk, sang Earl meminta butlernya untuk mendata semua pemain yang ikut berpartisipasi. Yah, karena Sebastian itu hanya butler biasa, jadi ia memerlukan cukup banyak waktu untuk mengorek informasi tersebut.

"Hoi, Seb! Lama amat!"

"Mau bagaimana lagi, permintaan Tuan Muda sulit sih..."

"Apanya yang sulit? Gue kan cuma minta data sejarah 32 timnas plus semua pemain, pelatih, wasit, dan lapangan!"

"..."

Mana ada orang—atau dalam kasus ini, iblis—yang bisa mengumpulkan data sebanyak itu dalam waktu 5 menit? Plis deeeeeeeh!

"Ya udah! Mana sini daftarnya?" tanya Ciel sewot.

Sebastian hanya memberikan daftar itu tanpa protes.

Ciel langsung membuka daftar itu pada bagian tim Inggris. Matanya terbelalak saat membacanya.

"Apaan nih? Nama kok kaya gini!"

"?" Sebastian mendekat untuk melihat.

"Frank LEMPER, Wayne REUNI, Steven JERAT!" Ciel membacanya sambil berteriak-teriak kayak orang kesurupan (lebay deh lu, El!). "Nama pelatihnya juga! Fabio APE LO! Songong banget namanya!"

Sebastian cuma bisa geleng-geleng kepala.

"Gue liat daftar tim lain aja deh, dari pada setres," Ciel membuka halaman tim Belahan Dada, um... maksud saya Belanda.

"APA PULA INI! Nama pemainnya lebih aneh dari nama pemain tim Inggris!"

"Ada apa lagi memangnya, Tuan Muda?" tanya Sebastian yang memang nggak hafal nama pemain tim Belahan Dada, maaf, Belanda.

"Mark van Commel, Dirk Koit, Weseh Slayer, Maarten SukaTelenBerak!" Ciel histeris. "Ada yang sodaraan sama penyanyi dangdut pula!"

"Hah? Siapa, Tuan Muda?"

"Robin van Persik!"

Sebastian hanya bisa bertampang "WTF".

"Kalo Arjen Robben Onsu pasti pelawak!" Ciel ngaco. Sebastian "WTF" lagi.

"Giovanni van Brongkos? Kaya nama makanan aja euy! Ups... gue lagi puasa!"

Sebastian langsung berpikir, "Kalo elo kaya gini mulu, pasti puasa lo batal deh!"

"Nama pelatihnya tambah aneh, Berat van Marukwek, pasti orangnya rakus!" Lagi-lagi Ciel langsung berasumsi yang bukan-bukan.

"Gue sumpahin puasa lo batal!" Sebastian berkata dalam hati dengan tampang yang masih WTF.

"Ayo kita lompat ke halaman tim lainnya!"

Ciel membalolak-balik halaman sampai menemukan tim Spanyol a.k.a Spain alias S(e)(r)P(i)(h)A(n)IN(g)(u)(s). Maksa banget ya?

"Jahh apaan nih! Andres Idihnista? Pasti kalo ngegol bakal disoraki 'IDIHNISTA! EMANG NISTA!' sama pendukungnya!" Ciel ngaco.

"Elo yang nista!" pikir Sebastian yang masih WTF.

"Cesc Tabunggas, Gerard Piquet!" Ciel heran, tapi ia terus membaca. "David Gilla pasti kabur dari RSJ. Kasihan si Nyeker Kegillas! Udah nggak pake alas kaki, kegilas pula!"

"Fitnah lebih kejam dari pada tidak memfitnah lho," kata Sebastian dalam hati.

"Carles Tuyol? Oy, Seb! Tuyol itu yang main sinetron Tuyol dan Mbak Yol itu ya?" tanya Ciel.

"Mungkin?" jawab Sebastian pendek, dalam hati ia berkata, "Fitnah lebih kejam dari pada fitnes juga loh!"

"Terus... Apa Xavi Verah dan Xabi Berah itu saudara Sapi Perah?" Ciel bertanya lagi.

"Mungkin," Sebastian menjawab lagi.

"Vicente del Bosgue itu pasti pelatih yang dihormati,"

"Mungkin...?"

"Kalau Fernando Toples, eh Torres itu yang 'Torres Torres Torres! Torres Cheese Cracker!' itu ya?" Ciel ngaco. "Ugh.. gue jadi laper!"

"Tuh kan, udah mau batal tuh puasa!"lagi-lagi, Sebastian berkata dalam hati.

Ciel membolak-balik halaman sampai menemukan timnas Uruguay.

"Huh! Tim yang nggak beres! Nama pelatihnya aja Oscar Takberez!"

"Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan loh" Sebastian berkata dalam hati lagi. Nah, itu baru benar!

"Diego Forholland? Pengkhianat bangsa(t)!"

"Fitnah lagi... Puasa woy! Puasa!"

"Luis Suatrez pasti kabur dari RSJ juga tuh, kaya David Gilla,"

"Fitnah lagi kan? Bentar lagi batal tuh puasa!"Sebastian terus nyerocol di dalam hatinya.

"Diego Peres? Suka nyuci baju ya?"

Ciel pun melanjutGAN membolak-balik halaman. Akhirnya ia tiba di timnas paling nista sejagad, tim JERitan MANdul alias Jerman!

"Nama kaptennya aneh banget, Phillips Lahmpu," kata Ciel. "Lukas Dodolski, Thomas Muelles, Miroslav Kloset, Tim Weseh, BUTT, Manu'el Nyiur, Holger Bathtuber! Ini timnas apa WC umum?"

Jawaban yang benar adalah... JENG JENG! WC UMUM!

"Yang ini namanya nista semua! Arne Freedick, Per Motherf***er, Mesum Usil, Stefan Kissing, sama Mario Gemez! Idih!"

Sebastian cuman bisa masang muka WTP. Bukan Winnie The Pooh, melainkan What The PIIIIIP!

"Yang ini namanya nggak normal! Sammy Kedirah, Toni Kurus, Kacau, sama... Bastian SOANG SUTEGAR!"

"Um... Tuan Muda, FYI, 'Soang' itu nama panggilannya, soalnya kalau nyetak gol, dia suka menyoang-nyoang alias niruin soang." Sebastian memberi tahu—bukan tempe—dan Ciel pun langsung ber-OH-ria.

"Nama pelatihnya JoACHIM—!" Ciel bersin, "—Luwe," kruyuuk~ perut Ciel berbunyi, rupanya ia ikutan luwe alias lapar juga.

"GUE LAPER! GUE MAU ES KRIM!" raung Ciel.

"Tuh kan batal beneran!" Sebastian kembali nyerocos.

"Kagak jadi ah, ntar puasa gue batal tuuh~"

Ciel membuka-buka halaman lain, ia pun menemukan serentetan nama-nama pesepak bola lain yang super aneh, nista, kocak, dan gaje. Contohnya adalah Kristiano Ronaldikin dari Portugal, Rikardus Ngakak dari Brasil, Lionel Tessi dan Ganjenlo Diduain dari Argentina, Didier Grobag dan Arthur Bokong dari Pantai Gadung(an), maaf, Pantai Gading, dan masih banyak nama-nama lain yang tidak bisa saya sebutkan di sini.

"Oya, Tuan Muda, dua hari lagi akan diadakan pertandingan Amerika Serikat melawan Inggris. Apa Anda mau menontonnya?"

"USUK! Nonton dong! Gue bakal jagoin tanah air gue!" Ciel menggebu-gebu, matanya berbinar-binar.

"Hm.. kalo gitu gue jagoin Amerika," gumam Sebastian.

"OH!" Ciel menengok. "Elo jagoin Amerika? Oke! Kita taruhan! Kalo gue, eh, Inggris menang, elo musti masakin masakan mewah buat sarapan! Kalo elo eh, Amerika menang, lo boleh deh, masakin gue opor ayam buat sarapan! Deal?"

"Kalau seri?"

"Kalo seri, elo musti masakin dua-duanya buat gue! Puas lo? Hahaha!"

"KAGAK!" dalam hati, Sebastian berkata, "MBAHMU! Kalo kaya gitu mah sama aja elo yang untung!"

"Ya udah, kalo seri gue nggak makan, tapi minum makanan bergizi!"

"Dan bikin sendiri,"

"Oke! DEAL?"

"DEAL!"

Dan merekapun bersalaman dalam damai.

~TO BE CONTINUED TO THE NEXT CHAPTER~


A/N:

Kayaknya judul chapter sama ceritanya agak-agak nggak sinkron deh... tapi nggak apa-apa lah! Ini settingnya bulan Agustus-September, biar si Ciel bisa ikutan puasa kaya kita-kita (maaf banget nggak pakai setting yang sebenarnya! *sujud*). Maaf pendek dan kurang kocak, chapter 2 bakalan lebih kocak dari ini kok! Tunggu update-nya ya! ;D

Jangan lupa review ya! Salam nista~!