Lovely Idiot Couple

Debur ombak menderu-deru saling berkejaran. Di atas pasir yang lembut, seorang pria "gagah" berbaring. Menikmati pemandangan indah, saat dewi-dewi manis nan bohai berkejaran.

"What the hell are you looking, perv boy?"

Tepat di depan mata si pria, seorang bule brewokan melotot. Matanya belo kayak mau copot bola matanya. Bibirnya manyun-manyun.

Si pria jawab gagap, "Eh, eh, nggak, ampun, eh, sorry mister, Don't looking anything kok!"

Si bule mendengus trus jalan menuju sang "dewi-dewi" bule. Terus digaet pergi.

"Huh, padahal lagi asik-asiknya ngeliatin bule cantik bohai! Dasar bule kampung!" dengus si pria.

"Nagato sayaannggg! Ke sini yuk! Aku udah beliin es kelapa mudaa!" seorang wanita berseru padanya.

"Eh-i-iya! I'm coming, honey-ku Konan!"

Yap, itulah pasangan cinta yang NORMAL dari Akatsuki. Nagato a.k.a Pein dan Konan. Liburan yang sepertinya menyenangkan di Bali. Begitu nyampe, Pein langsung nyeruput es kelapa mudanya Konan.

"Iih, Yang! Kan ini punyaku!" seru Konan manja.

Pein ngikik-ngikik. Gak nyadar kalo yang jualan ngeliatin sinis.

"Enak ya, jadi anak muda, gue aja gak pernah kayak gitu ama bini gue." Gumam si penjual.

Habis itu, pasangan itu beranjak dari tempat duduk. Terus jalan-jalan sambil gaetan tangan kayak pengantin. Pokoknya, mesra.

"Eh, Yang! Ada kios tuh! Liat yuk!" tarik Konan.

"Yaah.. mulai lagi…"

Pein diseret Konan ke kios "Sandang Bali". Dan yang membuat Konan belo' matanya, ada tulisan :

1 BUAH : 10.000

BELI SELUSIN : DISKON 50%

Konan matanya langsung berbinar-binar. Pein dilepas terus digeletakin begitu aja di lantai. (Dibacok Pein). Si rambut biru itu langsung nyelip-nyelip di antara baju-baju warna-warni.

Pein bengong sambil duduk di sebuah batu. "Kebiasaan seorang wanita, kalau sudah belanja, pasangannya dicuekin gitu aja…"

Pas lagi bengong sambil ngiler, ada tangan halus nepuk-nepuk punggung Pein.

"Aduh, ini apaan yang nepuk-nepuk.. Belakang gw kan pohon kelapa… Aduh, jangan-jangan, setan pohon kelapa neh…" gumam Pein gemeteran.

"Sorry.."

Slow motion, Pein malingin mukanya ke sosok misterius di belakangnya. Buka mata pelan-pelan. Yang terlihat..

ENG ING ENG… POHON KELAPA

"Loh, kok pohon kelapa?"

"Sorry, sir.."

Pein makin melotot. "Ada yang ngomong! Pohonnya ngomong! Ngomong bahasa inggris lagi!" Udah gak nahan, terdengar teriakan "HANTU POHON KELAPA!!! NGOMONGNYA BAHASA INGGRIISSSS!!!"

Si jeruk princing itu langsung kejumplang dari batu. Dan gitu, kejatohan kelapa.

"Sorry, sir. Are you alright?"

Pein ngelus-ngelus kepalanya yang benjol gede, ketika dia lihat seorang bule cantik di depannya. Si bule juga kayaknya kaget banget.

"Oh May Gat?! Cantik sekalee… Lebih cantik and seksi daripada Tsunade!!" batin Pein. (bisa ngebayangin?)

"Sorry?" ulang si bule.

"Eh, eh, gak, eh don't worry, ehehehe… I'm okay" sahut Pein, dalam hatinya bangga bener bisa ngomong bahasa Inggris.

Si bule ngelanjut ngomong, "Sorry, but, . kamu bisa beri tahu saya alamat ini?"

Pein nerima secarik kertas bertuliskan

"Jalan Gamelan Semaradhana no. 333"

Pein langsung inget. Tadi dia sama Konan sama dia masuk ke toko dengan alamat itu. Tepatnya, Pein diseret Konan.

"Yes, yes! I know. It's not far." Pein nyahut.

"Kamu bisa antarkan saya ke sana?" si bule matanya udah berbinar.

Pein menimang-nimang. "Kalau Konan tau, gw bisa mati dibacok. Tapi, ah, si bule ini aja dulu deh. Kapan lagi jalan sama bule sebo (seksi dan bohai)! Konan kan kalo belanja lama banget!"

"Okay!" Pein akhirnya jawab.

"Let's go!"

Jadilah, Pein dan si bule cantik itu pergi ke sana. Si pierching itu mau ngajak ngomong, tapi takut si bule malah gak ngerti sama bahasanya Pein yang amburadul kayak meja Author yg udah kayak habis kena badai. Tapi, si bule ngomong,

"Don't worry. I can speak in your language. Yeah, although sedikit-sedikit"

Hoh, bisa toh, piker Pein. "Jadi, siapa namamu?"

"Jodie Marvett, panggil saja Jodie."

Pein langsung melotot. Jodie Marvett? Itu kan penyanyi di soundtrack film bokep 'Heaven of World"!

"Ooh, ya ya. Sudah menikah?"

"Belum. Masih single!" kata Jodie sambil tersenyum.

Sepanjang jalan, Pein dan Jodie terus mengobrol satu sama lain. Walaupun ngobrolnya kayak anak TK.

"Kenapa kamu punya banyak tindikkan?"

"Ehehe, iseng saja. Keren kan?"

"Umm.. yaa.." jawab si Jodie, padahal sebenernya ilfil. "Padahal mukamu itu seperti toko tindikkan…" batinnya.

Sampai di Jalan Semaradhana nomor 333, si Jodie ngegandeng tangan Pein masuk ke dalam toko. Si Pein kesenengan tentunya. Alusss…

Lagi seneng-senengnya nungguin (baca : memelototi) Jodie, tiba-tiba, dari pintu pager, muncul sesosok hulk.

"PEIN! SEDANG APA KAU DI TEMPAT BOBROK SEPERTI INI?!!!" Dari dalam hulk itu muncul Konan.

"Anjing lu! Bilang tempat gue bobrok! Pas di depan gue lagi! Dasar wanita kere!" batin si penjaga toko.

Flashback

Pas di toko itu,

"Yang, liat deh. Gaun malem ini bagus kan?" Tanya Si Konan sambil nunjukkin gaun mini warna ungu muda.

"Wets! Cakep man! Cocok tuh buat kamu, Honey!" kata si Pein. Padahal sih, Pein bilang bagus karena ngebayangin Konan pake baju itu. Wow!

"Mas, mas! Ini harganya berapa ya?" Tanya Konan sama si penjaga toko yang botak.

Si penjaga toko ngeliat mereknya, terus "Rp200.000,-"

"WHAAT THE HEELL?!! 200.000?!!!"

"Iya non."

"Tawar deh, 100.000 aja!"

"Waduh gak bisa non! Udah harga mentok!" kata si penjaga. 'Enak aja lu nawar 200.000! Gw beli baju lu tuh 100.000!'

"GUE GAK MAU TAU!!! TURUNIN HARGANYA!!!" teriak Konan marah.

"SAYA UDAH BILANG ENGGAK YA ENGGAK!"

"TURUNIN!"

"ENGGAK!!"

"TURUNIN!"

"ENGGAK!!"

"TURUNIN, BOTAK!"

"ENGGAK, KERE!"

Pertempuran itu berlanjut. Pein udah malu banget. Apalagi mulai ditontonin banyak orang.

"Kere! Kere! Kere!" seru yang jagoin Konan.

"Botak! Botak! Botak!" seru yang jagoin penjaga toko.

"Saya hancurkan muka kamu sekarang!" ancam si penjaga toko.

"Silahkan! Siapa takut?!!"

"Dasar kamu wanita ular!"

"Lu pria bolit! (Botak pelit)"

Si penjaga udah gak tahan lagi. Tangan kanannya udah bawa setrikaan panas. (Dapet dari mana?) Dan dia teriak, "Sekarang juga, saya akan setrika mulut berbisa kamu itu dengan setrikaan di tangan kanan saya ini!" sambil ngancungin setrikaan ke atas, mirip patung Liberty versi botak.

"Sekarang juga pula, gue hancurin toko lu dengan kertas!!" seru Konan.

"Huh, emang bisa pake kertas! Tolol!"

Pein udah merah banget mukanya. Demi mencegah Konan memakai justu, Pein langsung bawa Konan ke luar. Bukan diseret lagi, tapi digendong! Sialnya, si Pein bego gak ngiket tangan Konan. Langsung aja Konan ngadepin tangannya ke toko itu. Dan sekejap, kertas-kertas langsung nimbun toko itu beserta jualannya.

"Wow!" orang-orang terkagum-kagum.

"Pakai tangan kiri!!" seru Konan dari kejauhan.

Hadirin bertepuk tangan.

End of flashback

"PEIN! KAMU NGAPAIN?!" bentak si Konan.

"Ah, eh, e-enggak. Cuma-" Pein gagap.

"CUMA APA?! NEMENIN CEWEK ITU HAH?!" si Konan nunjuk ke Jodie sambil ngeliatin mukanya.

"Loh? I think I know you?" sahut si Jodie sambil agak ketakutan.

Si Konan juga sama ngerasa pernah liat. Setelah sejam liat-liatan,

"Oh My GOD! My SISTER!" seru keduanya sambil pelukan.

"My Sister??" Pein melongo.

"Iya, Say. Ini kakakku. Dia tinggal di Inggris. Tapi aku gak tau kalo dia ke sini juga."

"Oh, well. Jadi dia pacarmu, Konan?"

Konan ngangguk. Pein makin bingung. Kok iso? Dia mikir juga,' kalau namanya Jodie itu Jodie Marvett, berarti nama Konan juga Konan Marvett dong, gak pantes ah!'

"Nah, Pein! Tungguin kita ya! Kami mau belanja bareng!" Kata Konan sambil senyum-senyum, senyum setan maksudnya.

GUBRAK!!! Ada kelapa lagi jatoh ke kepala Pein. Marvett bersaudara gak peduli, gak tau malah. Lanjut aja belanja.

"Malang banget nasib guee…." Rintih Pein.

Maaf karena sepertinya gak nonjok humornya. Trims buat flame, kritik dan pujian yang keteteran karena saya gak tau cara buka review kemaren banget. Terserah mau ngomong apa, saya dapet untung pahala ini. Arigato.