Closer © Jogag Busang

Naruto © Masashi Kishimoto

Saya tidak mengambil keuntungan finansial dari fanfiksi ini

{SasuSaku AU untuk event #tigasatulima}

.

.

Di luar hujan deras. Sudah berjam-jam yang lalu. Menderu-deru layaknya derum mobil baru. Atau itulah yang Sasuke tahu.

Hal yang sama terjadi di dalam kamar, pada ranjang empuk dan bahu yang berguncang-guncang, yang juga terjadi hujan deras. Tak peduli pada bantal dan selimut yang basah. Sudah berjam-jam yang lalu. Tidak kunjung berhenti.

Demikian pula percakapan itu. Sudah dimulai berjam-jam yang lalu dan hingga kini belumlah usai.

.

.

"Aku membenci semua ini, Sasuke-kun."

"Apa yang kau benci, Sakura?"

"Kenyataan. Kehidupan yang kita jalani."

"Ini adalah takdir."

"Karena itulah. Karena ini takdir, aku membenci semuanya."

"Kalau begitu, akan kubuat kau tidak lagi membencinya. Akan kubuat kau bahagia."

"Bagaimana caranya? Bagaimana caranya agar aku bisa bahagia?"

"Pasti ada jalan lain."

Sakura menggeleng lemah. "Itu mustahil."

"Bukankah warna merah muda itu juga mustahil adanya?"

"Apa maksudmu?"

"Warna merah muda tidak pernah ada. Itu hanya campuran dari warna merah dan putih."

"Sepertinya aku tahu maksudmu."

"Berjanjilah untuk tidak menyerah."

"Tapi Sasuke-kun, kau tahu, 'kan? Aku … aku ini tidak bisa hamil."

.

.

Sakura terisak lagi. Kali ini lebih kencang dari pada malam biasanya. Sasuke ingin memeluknya, memberinya kehangatan, ingin menenangkannya. Tapi itu tak mudah. Tubuh perempuan kurus itu menolak berbagai sentuhan darinya; sentuhan pada tangan, juga pinggang.

Ini adalah malam terakhir dari percobaan. Dari berbagai gaya mereka bercinta. Malam keseratus yang membuat pening kepala. Dan hasilnya tetap.

Negatif.

Negatif.

Dan terus saja negatif.

Hingga malam ini. Sama saja seperti menaburkan benih padi pada tanah gersang. Tak ada yang tumbuh. Tak ada bunga yang dinanti mekar. Sakura merasa kecewa dengan perjuangannya yang sia-sia. Makan pun tak lagi berselera. Tidur bukan lagi candu yang dirindu. Ia ingin hidup berhenti. Sampai di sini.

Sasuke mengerti. Sakura hanya butuh waktu untuk menata diri.

Maka inilah yang kemudian terjadi; Sasuke merengkuh tubuh Sakura dari belakang. Lebih dekat. Lebih dekat. Lebih dekat lagi. Sembari berbisik, "Aku tak akan mencari penggantimu. Kau adalah satu-satunya istriku."[]

[fin]

Kamis, 28 Mei 2020