"Saya mengundurkan diri dari keluarga Takigawa dan Keluarga Miyuki. Dan saya ingin mengutarakan sesuatu juga. Saya sekarang bergabung dengan keluarga lain, Keluarga Furuya."

Keempat orang yang mendengarkan itu jelas terkejut. Namun hanya Miyuki Kazuya yang detik kemudian menunjukkan seringaiannya seraya berkata, "Memang tidak tahu diuntung." dan menjentikkan jarinya.

Sawamura tersadar akan hawa keberadaan seseorang yang tiba-tiba menyeruak dari belakangnya, aura membunuh yang jelas terasa sampai menusuk jantungnya. Dia secapatnya membungkukkan tubuhnya seraya memutar tubuhnya menggunakan poros pangkal kaki kirinya, menghindari sabetan pisau yang melintang horizontal terpusat pada tengkuk lehernya. Mengincar sarafnya yang lain. Sawamura mengambil dua langkah mundur, menjaga jarak satu setengah meter dengan pembunuh yang mengincarnya.

Mata Sawamura membeliak sempurna, "Kau kan… Kenapa bisa ada di sini? Mereka bilang kau dipenjara…" gumamnya tidak percaya.

Pembunuh itu memasang kuda-kuda seraya menggenggam erat pisaunya, menghalangi Sawamura dari pintu keluar yang ada di belakangnya. Sorot matanya yang tajam jelas terasa menusuk, merajam paru-paru Sawamura dengan tekanan yang bukan main menakutkannya.

Sawamura meneguk ludahnya, dia merasa ini adalah hal yang paling genting dalam hidupnya. Dirinya mendadak mau dibunuh? Kenapa ini?

Tersadar, Sawamura berbalik sebentar pada Chris ingin meminta pertolongan. Tapi sekali lagi Sawamura dibuat terkejut, "Master Chris?" lirihnya, suaranya bergetar, melihat majikan sebelumnya kembali duduk santai dengan senyum lembut yang kosong.

Kenapa? Kenapa kau memasang senyum seperti itu?

"Kami memutuskan kemarin, untuk memutus hubungan dengan Satoru juga pengikutnya." Seru Miyuki Toku, dia kembali dengan gestur penuh wibawa dan kesombongannya, "Dia hanya cabang, kecil, tidak berguna. Apalagi dengan terdengarnya informasi kalau dia bekerja sama dengan yakuza. Ditambah itu adalah Ebihara Kyouichi."

"Tapi Keluarga Miyuki juga bekerja sama dengan yakuza! Apa salahnya dengan Furuya yang bekerja sama dengan Yakuza?!" Seru Sawamura, entah kenapa tiba-tiba hatinya tergerak untuk membela Furuya.

"Jangan samakan Yuuki dan Ebihara. Walau mereka sama-sama yakuza, mereka berbeda." Jawab Miyuki Kazuya, "Dan pertanyaan soal dia," telunjuk Miyuki Kazuya mengarah pada sosok di depan Sawamura, "Aku yang membebaskannya."

Isi pikiran Sawamura benar-benar kosong. Miyuki Kazuya yang membebaskan Mima Souichiro? Seorang pembunuh berdarah dingin yang dulu sangat merugikan mafia, apalagi Keluarga Miyuki. Dan Miyuki Kazuya yang membebaskannya? Kenapa? Sawamura sama sekali tidak bisa terpikir apapun jawabannya.

"Jangan kaget begitu, Sawamura." Seru Chris, "ini semua demi kebaikan kami."

"K–kami?"

Sebelum sempat Sawamura berpikir, Mima lebih dahulu menyerang. Kembali mengayunkan dan menghunuskan pisaunya, berusaha menusuk atau memberikan sayatan kecil pada tubuh Sawamura. Tentu Sawamura berusaha terus menghindar dan membuang serangan Mima. Dalam pikirannya hanya ada satu hal, dia harus keluar dari sini dan memberitahukan ini pada Furuya dan Kyouichi. Jadi Sawamura memilih mengunci tangan Mima dan membantingnya, dengan menggunakan pundak kanannya sebagai porosnya dia berhasil mempertemukan punggung Mima mencium kerasnya lantai beton.

Tanpa mengucapkan apapun, Sawamura berlari membuka pintu. Iris coklat emas itu membulat mengecil, dia berjongkok dalam hitungan kurang dari sedetik menghindari dua biji peluru yang jelas akan mengarah ke batok kepalanya.

"Ku-Kuramochi-senpai…"

Dengan dua pistol hitam, Kuramochi menodongkannya pada Sawamura tanpa ragu.

Sawamura tidak ada waktu lagi, jelas Kuramochi berusaha membunuhnya. Jadi Sawamura secepatnya mengambil sisi kiri, tempat di mana ada jalan keluar.

"KEJAR DIA! JANGAN BIARKAN DIA KABUR!" Teriak Kuramochi memerintah. Bawahan berjas hitam rapi sebagian besar ada yang mengepung dan mengejar Sawamura. Menahannya hampir di setiap tikungan dan menarik pelatuk guna mencederai betis Sawamura.

Kenapa ini? Kenapa semua mendadak ingin membunuhku? Kenapa Master Chris hanya diam saja? Kenapa Miyuki membebaskan Mima? Kenapa Master Toku membuang Furuya begitu saja? Bukannya aku mau ditunjuk menjadi 'pintu gerbang'? Bukannya aku sudah berjasa menggagalkan rencana Narumiya Mei? Kenapa? Sebenarnya kenapa semuanya menjadi begini?

Sawamura terjebak di balkon lantai tiga mansion itu. Di bawahnya sana sudah ada bawahan yang berjaga jikalau Sawamura memilih terjun. Dari kejauhan sudah ada penembak jitu yang bersiap menyarangkan pelurunya pada tubuh Sawamura. Sementara di depannya pas, di pintu masuk sudah banyak bawahan yang mengepung. Bahkan juga ada Kuramochi yang menodongkan moncong pistolnya.

"Kuramochi -senpai, kenapa? Kenapa kalian ingin membunuhku? Apa salahku?" Tanya Sawamura, dia takut, tapi masih mencari cara dalam benaknya untuk bagaimana caranya kabur.

"Maaf Sawamura, aku terpaksa melakukan ini." Jawab Kuramochi, "seandainya kau tidak bergabung dengan Ebihara, ini pasti tidak akan terjadi."

"Huh?" Sawamura benar-benar kosong. Dia tidak paham. Jadi, ini karena dirinya memilih ikut bergabung dengan Ebihara Kyouichi bersama Furuya dan anggota keluarga yang lain?

"Menyerahlah, Sawamura. Serahkan dirimu dengan damai dan meminta maaflah. Jangan pernah ikut dengan bajingan itu."

Otot Sawamura menegang, rasa menohok meninju telak hatinya. Amarah tiba-tiba menyeruak menguasai sekujur tubuhnya, "Bajingan? Kau bilang dia bajingan?" geram Sawamura menunduk. Dia mengangkat kedua tangannya mengepal, sorot mata emasnya mengerut tajam penuh amarah, siap menerima semua serangan walau sadar yang datang nanti hanya berupa hujan peluru.

Kuramochi memejamkan matanya sejenak memantapkan hati, dia mengangkat tangan kirinya memberi aba-aba berupa ancang-ancang menyerang Sawamura. Namun sebelum tanda itu jatuh, angin ribut mengarah dari atas, pelakunya adalah sebuah helikopter yang menjatuhkan tali panjang yang kuat pada Sawamura.

Terlihat jelas di atas sana sosok bertopeng iblis yang menonjol dari sisi pintu helikopter dengan pinggangnya terpasang sabuk pengaman, "PEGANG ITU, EI-CHAN!" teriaknya.

Sawamura tersadar dan mendongak sebentar pada sosok yang berteriak, dia mengurunkan niatnya menerima semua serangan dan memilih berpegangan pada tali keras panjang itu. Menggulung melingkar di setiap telapak tangan kanan dan kirinya.

"TARIK!"

Helikopter itu mulai menjauh dengan talinya mulai tertarik naik menyelamatkan Sawamura.

"Ck, TEMBAK!"

Berpuluh, atau mungkin beratus peluru terus mengarah pada Sawamura. Sebagian besar meleset. Hanya satu peluru dari Kuramochi yang berhasil menggores lengan kanan Sawamura. Membuat Sawamura meringis perih namun berhasil diselamatkan.

Helikopter itu mulai menjauh, hilang dari jarak pandang Kuramochi dan yang lain.

Tangan Kuramochi mengepal kuat. Alisnya berkerut kuat dan giginya bergemeletuk mengerikan, "Ebihara Kyouichi..."

.

.

.

Done With A Shotgun: Another Final

Diamond no Ace (c) Terijima Yuuji

Orginal story by Oto Ichiiyan

Saya mendapat izin untuk membuat plot lain dari cerita ini. Keuntungannya? Hanya senang-senang saja.

.

.

.

"Tidak perlu mengejarnya, Souichiro." Seru Kazuya menahan Mima dengan perintahnya.

"Kau yakin?" Tanya Mima, dia berjalan mendekati Miyuki.

"Yakin, sudah ada Youichi yang mengurusnya."

"Kalau dia gagal?"

Kazuya memilih tidak menjawab. Dia memejamkan matanya dan membiarkan Mima berdiri di samping kanannya.

Sementara Chris mendadak berdiri. Dia menunduk dengan mimik tegas menyeramkan. Pergi dari kursinya menuju pintu keluar dengan kedua tangan mengepal kuat, "Aku pasti akan menyelamatkan Eijun dari bajingan itu." Ucap Chris, memberi peringatan pada tiga orang di belakangnya untuk tidak membunuh sosok Sawamura Eijun.

"Dia jelas lebih memihak bajingan itu daripada kita, dan kau masih yakin pada pemikiranmu kalau Sawamura Eijun hanya sedang dihasut? Omong kosong." Balas Kazuya tersenyum meremehkan.

"Orang yang tidak paham betapa pentingnya Eijun tidak berhak mengatainya." Ujar Chris seraya keluar setelah ditunggu oleh tangan kanannya sendiri. Mereka pergi tanpa berpamitan lagi.

Animal dan Toku akhirnya ikut berdiri berniat pergi dari ruangan itu, namun diurungkan dengan kedatangan Kuramochi yang tidak berani menatap ketiga orang paling berpengaruh di hadapannya, "Sawamura Eijun, berhasil kabur." Ucapnya.

"Aku tidak salah dengar? Harusnya dia berhasil dibunuh." Toku memincingkan matanya tidak senang.

"Ebihara Kyouichi datang menyelamatkan Sawamura Eijun dengan helikopter."

Napas ketiga petinggi itu langsung tercekat.

.

Done With A Shotgun: Another Final

.

Miyuki Kazuya melepas setiap kancing kemejanya kemudian membiarkannya jatuh bebas tergeletak di karpet merah tanpa motif. Kaki jenjangnya berjalan menghampiri ranjang empuk berukuran king itu dan menghempaskan tubuhnya begitu saja, terngkurap dan membenamkan wajahnya tanpa melepas kacamatanya.

"Kau yakin kau baik-baik saja, Miyuki?" tanya Kuramochi, memilih duduk di sofa yang diletakkan tidak jauh dari kasur Miyuki. Mima juga ikut duduk di sofa tempat Kuramochi.

"Apa maksudmu?"

"Soal Sawamura. Jujur, aku sepemikiran dengan Takigawa-san soal kenapa Sawamura lebih memihak Ebihara Kyouichi."

"Jadi maksudmu Sawamura Eijun lebih pantas berada di pihak kita?" tanya Miyuki, dia mulai melepas kacamatanya karena pangkal hidungnya mulai terasa sakit terus ditekan. Walau itu tidak mengurungkan niatnya untuk masih membenamkan wajahnya.

Kuramochi diam sejenak, dia menunduk pada lantai dan menjawab, "Ya. Karena sebagian dari kita sepakat kalau dia adalah 'pintu gerbang'. Itu artinya dia adalah orang yang cocok untuk mempersatukan keluarga kita dengan keluarga lain."

"Tetapi dia memilih mengikuti Furuya Satoru bergabung dengan Ebihara Kyouichi. Dan lagi yang aku dengar bahkan Sawamura Eijun sendiri adalah sebuah syarat." Sahut Mima, duduk dengan bersedekap dan menyandarkan punggung tegapnya pada sandaran empuk sofa.

"Sebenarnya itu yang aku pikirkan sejak tadi," seru Miyuki, dia mulai bangkit dan mendudukkan diri, "Apa hubungan Sawamura Eijun dan Ebihara Kyouichi. Kenapa Sawamura adalah sebuah syarat? Seandainya dia menginginkan Sawamura, kenapa dia harus menemui Satoru dan menawarkan perlindungan? Ada banyak pertanyaan yang sebenarnya aku masih tidak paham kenapa."

"Benar juga, kalau Ebihara Kyouichi menginginkan Sawamura, dia bisa saja menculiknya dari kita" sahut Mima tersadar.

Kuramochi menjawab Mima dengan gelengan, "Dilihat dari caranya, Ebihara Kyouichi menghindari perang dengan mafia. Mungkin dia kalah dalam jumlah dan kekuatan."

"Jumlah dan kekuatan ya..." gumam Miyuki mulai menompangkan dagu dengan lutut kanannya, "Apa karena itu dia menginginkan Satoru?" Miyuki memejamkan mata sejenak, "Aku merasa seperti melewatkan sesuatu yang sangat penting."

"Sesuatu?" tanya Mima.

Miyuki memilih tidak menjawab. Dia hanya diam berpikir.

"Miyuki, aku merasa perlu menceritakan ini padamu." Kata Kuramochi yang langsung mendapat perhatian dari Miyuki, dari sirat mata Miyuki sudah memberi izin pada Kuramochi untuk menjelaskan, "Tadi saat Ebihara Kyouichi menjemput Sawamura, dia menggunakan nama panggilan. Dan itu disingkat, Ei-chan. Begitu."

"Ei-chan? Mereka dekat?" kaget Mima.

"Aku juga tidak tahu. Tapi Sawamura langsung mengikuti perintah Ebihara Kyouichi."

"Kau melihat wajahnya seperti apa?"

Kuramochi menggeleng, "Bajingan itu menggunakan topeng iblis."

"Dia tidak menunjukkan wajahnya ya..."

Ada keheningan di sana seketika. Sama-sama sibuk dengan isi pikiran mereka dan spekulasi sendiri-sendiri.

"Yang bisa aku tangkap hanyalah Ebihara Kyouichi ingin melakukan sesuatu dan itu bukan sesuatu yang bagus. Souichiro, cari informasi sebanyak mungkin tentang hubungan Sawamura dan Ebihara Kyouichi. Kuramochi, perintahkan Nabe untuk mencari informasi tentang Satoru sekarang dan mengawasi pergerakan ayah, Animal, dan Chris." Perintah Miyuki yang mendapat anggukan paham dari kedua tangan kanannya.

"Kau sendiri bagaimana, Miyuki?" tanya Kuramochi.

"Bagaimana maksudmu?"

"Tidak... merasa kehilangan atau kosong?"

"Tidak." Jawab Miyuki cepat, "Kalian pergilah sekarang. Aku butuh waktu memikirkan semua ini."

Kedua tangan kanan Miyuki saling tatap sejenak. Mereka lalu berdiri dan berjalan keluar ruangan. Sebelum itu Kuramochi berbalik badan sejenak dan berkata, "Jangan gegabah, Miyuki. Aku pasti akan membawa dia pulang ke pelukanmu." Dan benar-benar pergi menghilang di balik dua daun pintu yang rapat.

Tersenyum getir kecil dan terasa nanar pada iris karamel boss mafia itu. Tangan kanannya hanya mengepal, "Kenapa aku merasa kesal ya?" gumamnya tidak paham.

Mendengar langsung dari bibir Sawamura kalau dia memilih bergabung dengan Furuya yang beraliansi dengan Ebihara Kyouichi entah kenapa membuat dirinya sangat kesal, walau sebelumnya dia sudah mendegar kabarnya dari Kuramochi. Miyuki jelas kesal mendengar Ebihara Kyouichi memanfaatkan sepupunya, atau memang hanya ingin beraliansi? Miyuki ingin mencari tahu kebenarannya dan menanggulangi bencana ke depannya. Karena dia yakin, yakuza yang satu ini kalau bertindak pasti ada sesuatu yang direncanakan. Walau tidak beraliansi, tapi Ebihara menguasai setidaknya empat puluh persen pemerintahan Jepang. Sekumpulan yang berbahaya walau bersifat berdiri sendiri tanpa kerja sama dengan kelompok lain.

Miyuki menghela napas. Dia kemudian berbaring dan menutup matanya dengan lengannya, "Aku rasa aku harus menemui Mei."

.

.

.

Bersambung...

.

.

A/N : Mampos ukemu diambil orang. Mampos kau miyok, mampos. Dan saya tidak sadar, berapa kali saya nulis nama 'Ebihara Kyouichi' di chapter ini? Dan saya agak gak nyaman pas bikin Toku sama Kazuya dalam satu ruangan. Karena saya lebih suka nulisnya mereka sebagai 'Miyuki' bukan Kazuya atau Toku. Kalau mereka dalam satu ruangan dan situasi serius mungkin akan ada perbedaan, pakai nama panggilan. Jalan tengah sih nama lengkap, entah kenapa suka aja nulis pakai nama lengkap. Dan Furuya di sini pekerjaannya berbeda sama di sequelnya punya Rin-san. Saya minta maaf ya :').

Balas review ka,

VreyaScarletta, AWKWKWKWKKW, BANYAK BANGET PERTANYAANNYA?! MAAF MALAH NAMBAH PERTANYAAN DI SINI! GEMES TANGAN INI SOALNYA! Kalau ada pertanyaan lagi, tanya aja. Gak aku jawab, awkwkwkwkwkwkwkw.

Ai and August 19, iya dong, ngeriset. Kedepannya masih ngeriset lagi. Kebetulan di chapter ini gak perlu riset banyak-banyak. Makasih semangatnya Ai-san.

Oto Ichiiyan, MAKASIH SEMUA PERTANYAANNYA DIJAWAB! Dan maafkan di sini semuanya malah berubah drastis. Ada alasan lain juga kenapa aku pakai angkatannya Wamura, nanti merambat keluar anak sekolah Seido juga. Tunggu saja. Doakan rajin.

Aiko Blue, kalau gak bangsat, bukan Aiko-san. Dan kenapa anda bucin Sawamura banget. Maaf, pengen banget hancurin Sawamura kalau kamunya baca. Dan yas, KALAU TEMA BEGINIAN, NAMA EBIHARA KYOUICHI HARUS MASUK!

Atma Venusia, Yas, Ebihara Kyouichi adalah original character kepunya Tera-sensei. Dan yas, originalnya Kyouichi emang anaknya boss yakuza. Nanti juga ada alasan lain juga kenapa Ebihara tidak disukai, mengacu dari kebencian Ebihara Kyouichi di official sih. Yas, ini kelanjutannya, semoga menikmati.

Makasih semuanya sudah baca dan mau menikmati fanfic ini. Makasih untuk iiiesudah Favorit dan Follow fanfic ini. Sampai ketemu di chapter berikutnya.

.

.

.

Haruno melepas perban yang melilit bekas luka di lengan kanan Sawamura yang terlihat hanya meninggalkan bekas jahitan. Dia mengambil krim di meja sebelahnya dan mengoleskannya pada lengan Sawamura, "Krimnya dipakai setelah mandi ya. Kalau pakainya rutin, minimal dua kali sehari, dalam waktu dekat pasti bekas jahitannya akan menghilang."

"Terima kasih, Haruno. Kau benar-benar membantu." Ucap Sawamura tersenyum tulus dan sangat lega.

"Sama-sama, sudah tugasku sebagai dokter untuk mengobati pasien. Ya, untung saja bekas lukamu tidak begitu seberapa. Aku jujur kaget waktu Ebihara-kun datang dengan panik dan mengatakan kalau kondisimu sangat parah." Haruno tersenyum geli mengingat kejadian seminggu lalu saat Kyouichi dan Sawamura datang ke rumah sakit tempat Haruno bekerja dengan tergesa-gesa.

"Dia hanya berlebihan. Ini hanya luka kecil kok."

"Luka kecil kalau tidak segera diobati akan menjadi luka besar. Ya, tapi untung saja segera ditangani." Haruno menyudahi mengolesi lengan Sawamura dengan krim. Dia ambil tisu di meja dan membersihkan ujung jari tulunjuk kanan dan tengahnya, "Habis ini kita terapi ya? Aku tidak bisa membiarkan kondisi kejiwaan Sawamura-kun terguncang sementara sudah diumumkan kalau kau menjadi buron Keluarga Miyuki dan Keluarga Takigawa."

"Terima kasih, Haruno. Aku dalam penjagaanmu. Tapi tenang saja, aku juga akan menjagamu." Balas Sawamura membungkuk memberikan rasa hormat dan terima kasihnya.

Haruno tersenyum lembut melihat itu, "Sama-sama. Dan itu juga sudah menjadi tugasku sebagai dokter, sekaligus kita juga di keluarga yang sama. Jadi kedepannya mohon bantuannya juga, waka danna."