Disclaimer: Naruto and all character belongs to Masashi Kishimoto. This story is mine. I didn't receive any profits in this fanfiction.


little stories of sasusaku

(iii)

Tergila-gila pada bintang dan benda langit lainnya di angkasa membuat Sakura sedang gencar-gencarnya mempelajari Astronomi. Ketertarikan ini membuatnya mempunyai kebiasaan baru. Yaitu, menghabiskan waktunya di perpustakaan setiap jam istirahat hingga bel masuk berbunyi.

Jadi, sudah beberapa hari ini Sakura selalu menolak ajakan teman-temannya ke kantin sekolah. Sakura memilih membawa bekal makan siang dari rumah, dan memakannya di perpustakaan sendirian tanpa merasa kesepian.

Sakura berjalan menuju rak dan mengambil buku tebal yang sudah beberapa hari ini dibacanya. Setelah itu, ia mendudukkan diri di meja paling pojok sebelah kiri. Dalam meja panjang yang terdiri dari dua belas kursi itu tidak ada satu pun penghuni. Sakura menjadi satu-satunya entitas yang mengisi. Sengaja Sakura memilih meja sepi ini, agar ia bisa fokus membaca tanpa mendapatkan gangguan atau mendengar desas-desus orang yang datang ke perpustakaan hanya sekadar untuk bergosip. Demi mencari ketenteraman yang dinanti.

Sakura pura-pura tak sadar diri ketika ketua klub basket SMA Konoha—Sasuke Uchiha, mendudukkan diri di kursi yang ada tepat di depannya. Menjadi entitas pendamping yang menemani Sakura dalam meja panjang ini. Padahal dalam hati, Sakura sangat senang sekali. Rasanya ingin jingkrak-jingkrak dan bernyanyi. Atau terbang ke langit memutari galaksi. Serasa ketemu idol. Tapi karena grogi, Sakura memilih pura-pura sibuk sendiri.

Diam-diam, netra Sakura melirik kover buku yang sedang dibaca Sasuke. Sebuah komik. Sesuatu yang tak Sakura duga sama sekali. Wah ... jangan-jangan selain menggilai basket, diam-diam Sasuke juga seorang otaku dan wibu? Duh aku kepo sekali. Batin Sakura heboh bisik-bisik. Sakura pun sengaja mengangkat bukunya tinggi-tinggi agar Sasuke dapat melihat kover buku yang tengah dibacanya. Pamer biar disangkain anak Astronomi. Biar dipuji-puji cewek keren. Hihi. Sakura terkikik geli dalam hati.

Sakura menyadari saat Sasuke menelengkan mata ke arahnya lalu kembali pada komik yang ada di tangannya. Sasuke melakukannya secara konstan hingga membuat muka Sakura mulai merona malu-malu. Siapa sih yang gak bakal senang ditatap sama cowok populer se-SMA Konoha? Udah ganteng, pintar, ketua klub basket pula. Kan Sakura jadi doki-doki.

Tapi Sakura berdeham pelan saat merasa Sasuke semakin gencar menatapnya. Lama-lama, ternyata bikin canggung dan tidak nyaman juga. Sakura mulai sebal! Sasuke ini ... kenapa lihatin aku terus, sih?

Merasa kesabarannya sudah habis, Sakura menutup bukunya. Lantas menegakkan kepala, memandang lurus Sasuke yang kebetulan kedapatan memang tengah menatapnya. "Apa?" kata Sakura ketus. Mampus lu, Sasuke! Ketahuan lagi maling mandangin muka aku ... kan?

Sasuke berdeham layaknya orang canggung yang mau nembak cewek. Lalu ..., "I-itu, kau sengaja melakukannya?" Tangan Sasuke menunjuk ke area dada Sakura.

Sakura mengerutkan kening tidak mengerti apa yang Sasuke maksud. "Melakukan ... apa?"

"Memamerkan bra yang kau pakai?" Ucapan itu meluncur dari mulut Sasuke dengan lancar.

DEGGG! Muka Sakura berganti warna dalam sekejap. Semerah saus tomat yang enak dicocol dengan kentang goreng. Apa? Kenapa pamer bra? Aku kan bukan cewek penggoda. Sakura kesal bin malu. Kalau di sampingnya saat ini ada kolam renang ataupun kolam ikan, Sakura tak segan untuk melompat langsung ke dalamnya. Malu ... sumpah! Rasanya malu pakai banget.

"A-aku ...?" Sakura menunjuk dirinya dengan gaya kikuk. "Ma-mana mungkin! Ka-kancingnya buka sendiri kali." Sakura jadi gagap seketika. Sambil buru-buru membetulkan dua kancing bajunya yang memang benar terbuka. Entah bagaimana kronologisnya, Sakura pun tak tahu dan tak sadar. Kancing sialan yang kegenitan!

Sasuke mengangkat kedua bahu dengan seringaian tipis di bibir. "Asal kau tahu, hobi baca komik bukan berarti aku maniak dengan sesuatu yang berbau mesum."

"Eeeeeh? Apaaa?" Kolam mana kolam? Sakura mau nyemplung sekarang juga. Tuh kan ... benar, Sakura jadi disangka cewek penggoda. Tolooong, rasanya Sakura pengin menggadaikan muka saja.

.

.

end(3)

a/n: saya lagi wb parah dan belum sembuh juga. maafkan kalau garing