CAN YOU FEEL ME?

.

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

.

Story © Hyuugadevit- Cherry

.

[Uchiha Sasuke & Uchiha Sakura]

.

OOC, TYPO, Plot Rush , gaje, bad fic, Romantic, Drama, Alay, etc.

.

If you don't like, Don't ever try to read

oOo―


.

.

.

.

.


Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah. Matahari terlihat dengan percaya dirinya menyinari dunia. Rasa hangat dari cahayanya membuat siapa saja menikmatinya.

Terilihat keluarga Uchiha yang tengah bersiap- siap. Hari ini keluarga ini akan menuju kuil nakano. Di mana kuil itu adalah tempat untuk beribadah dan berdo'a, mendo'akan para leluhur Uchiha yang telah tiada.

Pria dengan perbawa yang tegas itu menghampiri istrinya yang baru saja selesai mengganti pakaian putra keduanya yang berusia sekitar sepuluh bulan.

Pria itu tersenyum tipis sekali "Apa dia sudah siap Mikoto?"

"Ya Fugaku-kun, putramu ini juga telah siap nee" Mikoto melihat putranya dan lekas menggendongnya.

Mereka menuruni tangga dan menemukan putra pertamanya yang sedang duduk manis menunggu mereka "Itachi, ayo kita berangkat" ujar Fugaku.

Itachi tersenyum lebar dan menghampiri kedua orang tuanya. Mereka memasuki mobil menuju kuil Nakano.


Di sinilah mereka berada. Di kuil di hari orang- orang sibuk bekerja, mereka keluarga Uchiha justru melakukan peribadahan. Karena mereka ingin suasana yang tenang dan damai tanpa terlalu banyak pengunjung.

Mikoto, Itachi dan Fugaku memasuki kuil tersebut. Saat mereka sampai, di sana― di tempat peribadahan sudah ada dua ―tiga pengunjung yang bahkan sudah datang lebih dulu dari mereka. Ketiga pengunjung itu adalah sepasang suami istri dan anaknya, umurnya yang sekitar empat atau lima bulan lebih tua dari putra kedua Uchiha.

Suami- istri itu tengah berdo'a dan membiarkan anak mereka duduk di tempat yang telah di sediakan.

Fugaku mengangkat putra keduanya dan mendudukan putranya dekat anak kecil dengan helaian merah muda yang masih sedikit itu. Seorang putri tebak Fugaku dalam hati ketika melihat paras dan wajahnya yang cantik.

"Sasuke, bertemanlah dengannya" Fugaku segera menuju Itachi dan Mikoto mengikuti do'a bersama.


Kedua anak yang masih sangat kecil itu saling bergenggaman tangan. Kemudian mereka tertawa bersama. Sungguh pemandangan yang menggemaskan.

Sang gadis kecil dengan helaian soft pink itu menggenggam kue dan memasukkan ke dalam mulutnya. Sedang anak laki- laki kecil dengan helaian raven melihat aksi gadis itu dengan wajah polosnya.

Gadis berusia lima belas bulan itu menyuapi anak laki- laki itu dengan kuenya. Dan sang anak laki- laki itu menerimanya. Mereka kembali tertawa ketika makanan mereka habis.

"Wah, kau bergai makanan pada teman barumu sayang" ucap sang ibu sedang sang ayah hanya tersenyum melihat kelakuan putrinya dan teman barunya.

"Maaf Sasuke ikut menghabiskan kue putri anda, nyonya" Mikoto berkata dengan raut penyesalan ketika mengetahui hal ini.

"Tidak- tidak, itu tidak masalah nyonya" sang istri itu menjawab dengan ramah. Mereka memang benar- benar tidak merasa keberatan.

"Kami akan pergi, sampai jumpa lagi nyonya" ucap sang nyonya yang Mikoto tidak tahu siapa namanya.

"Aa, baiklah nyonya... kami juga akan pulang. Sampai jumpa kembali" Mereka― Mikoto dan sang nyonya itu dengan kompak akan menggendong anak mereka.

Namun kedua tangan putra- putri mereka masih bertautan, saling menggenggam. Wajah mereka bahkan terkesan akan menangis. Tangan mereka di lepaskan oleh Mikoto dengan lembut. Dan terlepasnya tangan kedua anak itu menciptakan tangisan anak mereka.

Mikoto tersenyum melihat putra keduanya yang masih menangis dan terus menjulurkan tangannya pada gadis kecil di hadapannya.

Begitupula nyonya itu terkekeh melihat kelakuan putrinya yang melakuka hal sama dengan anak laki- laki itu. Namun, sang suami langsung merangkulnya, berjalan bersama meninggalkan kuil.


"Sasuke terus menangis saat berpisah dengan teman pertamanya tou-san" Itachi berucap dengan nada geli sambil terus memainkan tangan mungil adiknya yang terus mengepal.

Raut wajahnya terlihat sedih dengan bibir bawahnya yang dimajuka― khas anak kecil yang akan menangis.

Fugaku tersenyum samar "kau menyukai temanmu Sasu? Suatu saat kau akan bertemu lagi dengannya"


.

.

.

.

.


Enam belas tahun kemudian


.

.

.


"Sasuke, segera bangun nak... Kami-sama" Mikoto berteriak dengan keras. Wanita anggun ini tak bisa menjadi tetap anggun jika menghadapi putranya yang satu ini.

Ya, Sasuke Uchiha nama anak keduanya yang memililiki kepribadian arogant,stay cool, dan yang lainnya ini memiliki kebiasaan sulit bangun tidur.

Mikoto membuka kamar putra bungsunya itu menggunakan kunci cadangan. Saat pintu terbuka, nampaklah kamar yang bernuansa serba gelap. Cat tembok yang didominasi dengan warna biru dongker dan abu tua, gorden yang masih menutup jendela dengan baik dan lampu yang dimatikan menambah keyakinan siapa pun yang melihatnya berpikiran bahwa pemilik kamar ini masih dalam dunia mimpinya.

Mikoto menyibak 'kan jendela kamar dengan sedikit menghentak. Sinar matahari mulai memasuki kamar putra bungsunya itu.

Ia mengedarkan pandangannya menuju tempat tidur. Di tempat itu terlihat segumpal selimut yang di dalamnya pasti terdapat seseorang yang sejak tadi wanita itu panggil namun tak menampakkan diri juga.

Karena kesal, Mikoto menyibak selimut tebal berwarna abu tua itu. Menampakkan sang putra yang terlihat menggeliat karena ritual tidur pulasnya terganggu.

Rambut mencuat putranya itu terlihat lepek, wajahnya juga sangat kusut dan posisi yang terlihat sangat lelah. Pasti ia bergadang lagi.

Mikoto segera menarik tangan putra keduanya dengan gerakan pelan, membuat putranya ini yang tengah tertidur menjadi terduduk. Dengan susah payah, wanita paruh baya itu membuat putranya berdiri dan memapahnya ke kamar mandi menuju beth up dan ―

BYUUURRR

Sasuke tersentak melebarkan matanya serta mengusap wajahnya dengan kasar. Saat ini wajahnya benar- benar sangat mengenaskan.

"Kaa-san" geramnya tertahan.

Mikoto terkekeh "gome ne Sasu-kun, kaa-san terpaksa melakukan ini karena hari ini kau sudah mulai sekolah kan sayang"

Putra keduanya itu mendengus keras dan menatap dirinya yang kini basah kuyup. Memberikan putranya waktu privasi untuk mandi, Mikoto pergi meninggalkan kamar mandi. Tak lupa setelah mengatakan jangan terlalu lama dan lekas sarapan.


Seorang gadis dengan rambut panjang sepinggangnya tengah mematut dirinya di depan kaca. Gadis itu meraih dasi sailormonnya yang berwarna abu- abu tua― hampir berwarna hitam. Setelah selesai mengenakan dasinya, ia kembali melihat penampilannya.

Sedikit merengut melihat tatanan rambutnya, ia menyematkan hiasan jepit berwarna hitam dengan gari- garis dua buah di helaian merah mudanya. Manis.

Ia melangkahkan kaki jenjangnya, membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.

"Ohayo" sapanya.

"Sakura, Ohayo" balas kedua orang tuanya.

Sakura― nama gadis itu, ia tersenyum kepada kedua orang tuanya dan bergabung di meja makan. Ia melihat menu sarapan pagi mereka begitu menggoda.

Bagaimana tidak? Menu sarapan mereka kali ini adalah Sushi, tempura dan salad. Ini benar- benar nikmat.

Dengan cepat Sakura membuka piring dan mengambil makanan dengan sumpit. Namun sebelum tangannya mencapai sushi yang sangat ia idam 'kan―

TRAK

"Sakura, bahkan orang tuamu belum menyantapnya dan kau mendahului? Dasar anak nakal" protes Mebuki― ibu Sakura sambil menangkis sumpit Sakura.

Sakura yang mendapat serangan mendadak pada sumpitnya langsung menarik ulur tangannya dan meletakkan sumpit itu di bibirnya sambil ia emut seperti permen dengan wajah memelasnya.

Hah~ ibunya ini memang benar- benar keterlaluan.

Kizashi― ayah sekaligus kepala keluarga di rumah ini hanya menggeleng- geleng 'kan kepalanya maklum. Putri satu- satunya ini memang seorang putri yang penuh dengan semangat juga ceria. Terutama dalam hal makanan, putrinya akan sangat bersemangat.

Memikirkan hal itu Kizashi terkekeh geli. Dan kini ia menjadi pusat dari kedua perempuan yang pling berharga dihidupnya. Berdehem pelan, Kizashi mempersilahkan mereka untuk menyantap makanannya.


.

.

.

.

.


TBC


A/N:

Kyaaa~ apaan ini dhe-chan buat fic abal- abal XD fic ini setara sama not perfect 'yes' ..dhe-chan suka banget sama yang romance- romance ^^ di fic ini dhe-chan bakal berusaha ngebangun perasaan kedua manusia yang tadinya ga kenal tapi akan di pertemukan suatu waktu(chapdepan, maybe) .. and feel the love... kyaaa~ pokoknya dhe-chan harap feel yang dhe-chan rasakan bisa tersampaikan yaaww ^^

See yaa