JUST FRIEND? MAYBE.

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Warn: BL. Shounen

One shoot or Multi Chap (Tergantung permintaan)

SasuNaru, SasuSaku

Konoha University

"Kyaa... Sasuke-Sama...!"

"Sasuke-Sama...!"

"KYAAAAA"

Dan masih banyak lagi teriakan ketika melihat sang idola melintas didepannya. Hingga teriakan itu berhenti dan digantikan dengan gumaman-gumaman tidak suka ketika melihat seorang mahasiswi jurusan kedokteran yang merangkul tangan sang Idola erat.

GREP

"Sayang~ Kau sangat populer seperti biasanya" Kata mahasiswi kedokteran yang dipanggil dengan Sakura itu manja, sedangkan orang yang diajak bicara hanya memberikan senyuman tipisnya sekilas, Tapi meskipun hanya senyuman tipis hal tersebut cukup dan sangat mampu untuk membuat semua orang berblushing ria, termasuk sang ehm... Kekasih (?). Sakura memang merupakan kekasih baru sang Uchiha tepatnya 2 hari yang lalu.

"Apakah nanti kita bisa berkencan.? Rencana kita minggu lalu harus batal karena jadwal latihan basketmu itu.. Bagamana Sasuke apa kau se-"

"Kau kembali saja, aku ada urusan" Ucap Sasuke cepat tanpa meminta persetujuan Sakura terlebih dahulu

Tap Tap Tap

Sang kekasih aka Sasuke tiba-tiba langsung melepas genggaman tangan mereka ketika melihat sesuatu yang 'mengganggu' didepannya.

Grep...!

"Sudah aku bilang jangan membawa sesuatu yang berat dengan tubuh kecilmu itu Dobe" Bisik Sasuke tepat dibelakang sang pemuda pirang yang membawa beberapa tumpukan buku ditangannya, Tanpa berkata apa-apa lagi Sasuke langsung mengambil alih buku yang dibawa sang blonde.

"Aku bisa membawanya sendiri Suke" Ucap Naruto kalem sehingga terkesan sangat anggun dimata semua orang yang melihat. "Hn!" Ucap Sasuke tidak peduli dengan elakan Naruto tadi. "Semua buku ini akan kau bawa kemana Dobe? Apakah tidak ada temanmu yang membantumu?" Tanya Sasuke tegas dan dingin, Saat ini dibenak sang Uchiha hanya ada sumpah serapah kepada teman-teman Naruto yang membiarkan 'sang sahabat' membawa tumpukan buku seperti .

"Ke perpustakaan, tadi aku meminta mereka untuk pergi duluan Sasuke" ketika Naruto masih melihat kemarahan dimata Sasuke,Naruto langsung menambahkan "Jangan marah Suke, lagipula akukan laki-laki aku bisa kok membawa buku itu sendirian" Sasuke hanya mendengus mendengar perkataan Naruto,tapi sudah tidak terlihat kemarahan dimata Onyx sang Uchiha, tidak seperti 1 menit yang lalu,rupanya kata menenagkan itu sungguh berdampak besar bagi pemuda bermata Onyx tersebut.

Setelah mereka berdua sampai diperpustakaan dan mengembalikan buku-buku ke penjaga perpustakaan Sasuke langsung menggandeng Naruto keluar dari gedung berlantai 4 tersebut.

Diluar udara terasa dingin,mungkin hal ini dikarenakan musim dingin yang sebentar lagi akan tiba, Onyx Sasuke yang jeli langsung melihat kearah sang 'sahabat' yang menggigil kedinginan. "Sudah berapa lagi aku bilang, bawa jaketmu Dobe~ kenapa kau selalu melupakannya...?" Geram Sasuke

Srak

"Pakai ini" Sasuke menyerahkan jaket berwarna dark blue yang terdapat lambang kipas khas Uchiha untuk dipakai oleh Naruto. "T..tapi kau suke..?" Melihat kebimbangan dimata bulat shaphire didepannya Sasuke langsung memakaikan jaketnya tanpa persetujuan terlebih dahulu. Tampak Naruto yang telah dipakaikan jaket oleh Sasuke seperti tenggelam oleh jaket yang memiliki ukuran 'Big Size bagi Naruto'.

"Terlalu besar Suke" Gerutu Naruto tapi tetap menurut dengan tidak melepas jaket hangat yang dipakainya.

"Itu karena tubuhmu yang kecil Dobe" Jawab Sasuke penuh seringaian jail. Sedangkan Naruto hanya mengerucutkan bibir merahnya sebal, Percuma melawan ucapan seorang Uchiha yang Absolut.

"Tunggu aku berlatih sebentar nanti kita akan pulang bersama" Pinta ehm Perintah Sasuke mutlak

"Ha'i Suke" Dengan patuh Naruto langsung mengiyakan perintah Sasuke dan mereka berdua berjalan beriringan dengan tangan Sasuke yang masih menggenggam erat tangan mungil Naruto protektif. Hingga mereka berdua masuk kedalam lapangan indoor tim basket Konoha yang sangat terkenal.

"Sayang~ Kenapa tadi kau meninggalkanku" Sakura yang ternyata menunggu Sasuke ditempat latihan sang kekasih langsung menghampiri begitu Sasuke memasuki lapangan indoor tersebut.

Melihat keberadaan Sakura, Naruto langsung melepaskan tautan tangan mereka pelan.

"Aku pergi dulu Suke" Ucap Naruto pelan, tidak lupa Naruto juga menyapa Sakura untuk menjaga kesopanan.

Naruto langsung berjalan menuju bangku penonton, ternyata di barisan penonton banyak juga yang berkerumun untuk menyemangati latihan idola mereka masing-masing, meskipun sorakan penonton yang paling keras adalah teriakan atas nama Sasuke.

"Naru kau datang lagi" Sapa sang manager klub Basket yang juga sahabat karib Naruto,Kiba. Naruto tersenyum manis menjawab pertanyaan sang sahabat dan mengangguk pelan. "Sasuke memintaku menunggunya, Seperti biasa~"

"Duduklah di bangku pemain Naruto... Kenapa kau duduk disini,biasanya juga disana" Protes Kiba kepada Naruto. "Sudah ada Sakura disana Kiba, Sasuke tidak membutuhkan aku untuk membawa minumannya lagi"

"Kau duduk disana bukan untuk menemani Sasuke Naru~ Tapi untuk menemaniku,jangan biarkan aku duduk berdua dengan nenek sihir berambut pink itu" Dengan ekspresi yang dibuat-dibuat oleh Kiba ketika menjelaskan itu semua membuat Naruto terkikik pelan "Jangan begitu Kiba, bagaimanapun juga Itu adalah pilihan Sasuke- kita harus menghormatinya" Ucap Naruto bijak.

"Tapi Naru... Tidak bisakah kau menemaniku saat ini" Wajah memelas Kiba akhirnya membuat luluh hati Naruto, mereka berdua akhirnya berjalan menuju bangku pemain. Para pemain yang hampir semua mengenal Naruto menyapanya akrab. "Ada apa dengan Iruka Sensei yang membiarkan mahasiswa kesayangannya berada disini hmm?" Ucap salah satu pemain dan langsung merangkul pundak Naruto akrab.

"Lepaskan tanganmu darinya Sai" Desis suara dibelakangnya.

"Kenapa Sasuke? Aku hanya menyapa mahasiswa teladan kita ini, benarkan cantik?" Ucap Sai dengan seringaian jail diwajahnya

"Sai Senpai... " Ucap Naruto memperingatkan Sai pelan ketika melihat wajah menakutkan Sasuke yang melihat kearah mereka berdua.

"Baik... Baik..." Ucap Sai mengalah dan melepaskan rangkulannya kepada Naruto dengan terpaksa.

CUP

"Semangat berlatih sayang" Setelah memberi ciuman singkat dibibir Sasuke,Sakura langsung kembali ke tempat duduknya.

Tidak sempat memalingkan muka Naruto mau tidak mau harus melihat keduanya. Dengan perasaan yang tidak menentu akhirnya Naruto menolehkan wajahnya karah lain, enggan melihat kearah kepasangan baru tersebut... Apakah ada kecemburuan disana?.

.

.

.

"Ehm.. Ano... Naruto Senpai, teman-temanku banyak yang membicarakan mengenai senpai dikelas" Naruto yang tidak menyangka akan diajak bicara oleh Sakura hanya memandangnya selama beberapa detik sebelum memberikan senyum manisnya. "Apakah membicarakan kecerobohanku?" Tanya Naruto masih dengan tersenyum ramah.

Mata Emerald Sakura sempat terpesona dengan senyuman manis Naruto. "Tidak! Tidak! Mana berani mereka membiarakan senpai seperti itu"

"Mereka justru mengidolaka senpai" Tambahnya dengan semangat.

"mengidolakanku? Kenapa?" Tanya Naruto dengan mata bulat polosnya.

"Senpai itu pandai, jadi duta universitas juga dan lagi senpai satu-satunya orang yang bisa sedekat itu dengan Sasuke-kun" Ucap Sakura semangat dan dengan wajah yang memerah ketika membicarakan tentang kekasihnya. Naruto tersenyum hangat menjawab pertanyaan Sakura tadi. Ingatan Naruto seolah terlempar kemasa-masa ketika dia baru bertemu dengan Sasuke dahulu.

Di masa orientasi mahasiswa dahulu, Naruto bertemu dengan Sasuke yang merupakan ketua Senat saat itu. Naruto yang mendapat hukuman karena terlambat datang diberi hukuman untuk menemui sang ketua Senat yang terkenal sangat dingin itu.

Ketika pertama kali bertemu, Sasuke sangat kaget ketika melihat wajah Naruto, lambat laun pertemanan mereka semakin akrab dan saat itu Sasuke memberi tau bahwa wajah Naruto sangat mengingatkan Sasuke dengan mendiang sang Kaasan Uchiha Ino yang meninggal sewaktu Sasuke masih berada di elementary School. Rambut Blonde, Mata Sapphire serta senyuman hangat itu.

Meskipun pada awalnya Naruto enggan dekat-dekat dengan Sasuke karena banyak penggemar Sasuke yang membully Naruto karena tidak suka akankedekatan mereka berdua, Tapi ketika disuatu kejadian hal itu berubah.

Flashback On

Sasuke berlari kearah kelas Naruto secepat yang dia bisa, jam kuliah Naruto sudah hampir berakhir dia sengaja membolos mata kuliah Orochimaru sensei untuk sengaja menemui Naruto, Karena Sasuke merasa Naruto menghindarinya akhir akhir ini, Seperti ketika Sasuke pergi ke kelas Naruto pasti sang blonde sudah pulang terlebih dahulu, atau Sasuke yang menjempu Naruto tapi nyatanya sang Blonde sudah berangkat padahal biasanya Sasuke lah yang mengantar jemput Naruto setiap hari.

Kring-Kring

Sasuke sudah berdiri tegap disamping pintu kelas Naruto, Ketika yang ditunggu-tunggu tidak juga muncul Sasuke langsung masuk kedalam kelas juniornya itu."Dimana Uzumaki Naruto?" Tanya Sasuke langsung, Tegas dan Dingin khas Uchiha sekali. "Tidak tau senpai, tadi Naruto izin ke kamar kecil tapi sampai saat ini dia belum juga kembali, tasnya juga masih disini" Tunjuk salah satu teman Naruto ke tas Orange yang berada dibangku deretan depan.

Tanpa menunggu lama Sasuke langsung mengambil Tas Orange Naruto dan bergegas keluar menuju kamar mandi yang ada di Fakultas Ekonomi.

Drap Drap Drap

Langkah lebar itu berhenti ketika melihat orang yang dicari-carinya, Baru saja Sasuke akan menyapa Naruto, tapi sudah dihentikan karena melihat Naruto rubuh didepannya.

Dengan cekatan Sasuke Langsung membopong Naruto menuju unit Kesehatan, keningnya sedikit mengernyit ketika melihat seluruh tubuh Naruto dalam kondisi yang basah kuyup.

.

.

.

"Kau sudah sadar?" Naruto yang mendengar suara dari arah samping dia langsung menoleh, dan dilihatnya sosok Uchiha Sasuke dengan bibir terkatup dan mata yang memancarkan kemarahan sekaligus kekhawatiran disana. Naruto mencoba untuk duduk perlahan, Sasuke yang tidak tegapun ikut membantu Naruto, hingga Naruto sudah duduk nyaman bersandar ditumpukan bantal dibelakangnya.

"Kenapa kau tidak memberi tauku atas perilaku mereka kepadamu, Dobe?" Tanya Sasuke berusaha mengendalikan amarahnya. "Apakah ini alasan kau menghindariku selama ini?" ketika melihat Naruto hanya diam dan menunduk Sasuke mengumpat keras. "SHIIT...! Akan aku bereskan mereka semua!" Tangan Tan Naruto langsung mencegah sang Uchiha untuk pergi, Naruto menggeleng pelan. "Jangan Sasuke... Mereka hanya ingin melindungimu" Ucap Naruto pelan.

"Melindungiku...? Melindungi dari apa...? Darimu..? Cih yang benar saja-" Ucap Sasuke dengan alis yang terangkat.

"Reputasimu Sasuke, Aku hanya orang biasa tidak akan pantas berte-"

"Apakah itu yang dikatakan mereka kepadamu?" Tanya Sasuke dingin, Naruto hanya menunduk tidak menjawab pertanyaan yang sudah jelas bagi Sasuke.

GREP

"Dasar Bodoh" Sasuke langsung merengkuh tubuh mungil Naruto, "Kau Temanku! Sahabatku ! Adikku ! Tidak ada yang bisa menyangkal itu termasuk mereka"

Dan mulai saat itu Sasuke langsung bertekad untuk melindungi Naruto.

Beberapa bulan kemudian

Saat ini hari sudah Sore seperti biasa Sasuke akan mengantarkan Naruto pulang kerumah kecil peninggalan orangtuanya. "Jaa Ne Suke~, Terimakasih sudah mengantarku"Ucap Naruto lembut, setelah menerima balasan anggukan singkat Sasuke, Naruto langsung membuka pintu mobil Sasuke dan menutupnya pelan, rumah Naruto dari jalan raya memang masih harus melalui gang-gang sempit yang tidak bisa dilalui oleh mobil hingga Naruto diturunkan didepan gang kecil 100 M dari rumah kecil Naruto.

Ketika sampai didepan rumah, Naruto dikejutkan dengan adanya segerombolan orang yang keluar masuk rumah Naruto sambil membawa barang-barang yang jumlahnya memang sedikit keluar dari rumah.

"A..ada apa? Siapa k..kalian? Kenapa kalian membawa barang-barangku...?" Salah satu dari orang-orang tersebut menghampiri Naruto yang sedang kebingungan.

"Uzumaki san?" Tanya orang bertubuh besar itu memastikan. Naruto hanya mengangguk pelan untuk membalasnya.

"Rumah anda beserta seluruh isinya kami sita.. Itu sebagai jaminan pelunasan hutang dari saudari Uzumaki Karin yang melarikan diri setelah berhitang puluhan juta "

"T..tapi Ini rumahku! Kenapa kalian mengambilnya, Ini bukan rumah Karin Neechan"

"Ini bukti-buktinya serta sertivikat rumah yang sudah beralih nama menjadi nama Uzumaki Karin" Naruto berdiri mematung, berita ini terlalu mengejutkannya, bagaimana kakak sepupu sekaligus saudara satu-satunya yang dia miliki berbuat sejahat itu kepadanya,tidak terasa air mata sudah mengalir dipipi Tannya,. "S..setidaknya hiks.. Beri a..aku waktu, Aku tidak t..tau harus hiks... Tinggal dimana" Ucap Naruto memohon.

"Maafkan kami Uzumaki san kami hanya mematuhi perintah bos kami, kami tidak berkuasa untuk memberikan hak itu kepada anda"

"B..bolehkah aku mengambil sebuah foto kedua orang tuaku? Hanya itu satu-satunya foto kedua orangtuaku yang aku punya, Aku mohon" Mohon Naruto lagi sambil mencoba mengambil sebuah foto usang diantara tumpukan barang Naruto

Salah satu dari orang-orang bertubuh besar mendorong Naruto pelan untuk menjauhkan tangan Naruto dari barang-barang yang sudah bukan hak miliknya lagi, Karena dalam kondisi yang tidak siap dorongan ringan saja dapat merubuhkan tubuh Naruto.

Pandangan Naruto memburam,kepalanya sangat sakit mungkin karena benturan tadi, Pandangan Naruto semakin lama semakin buram dan hal terakhir yang dapat Naruto lihat adalah wajah panik Sasuke dan teriakan Sasuke yang terus memanggilnya.

Pagi harinya Naruto terbangun ditempat asing yang belum pernah dikenalinya... Sakit dikepalanya masih belum hilang, ketika ingin berbalik Naruto dikejutkan dengan sebuah lengan kekar berwarna pucat yang melingkari sebuah foto berukuran besar yang menghiasi kamar itu. Sebuah foto yang menunjukkan keluarga kecil yang bahagia pasangan yang menampilkan senyum bahagia serta Naruto yang masih dalam gendongan sang ibu. Dan mulai saat itu Sasuke memutuskan untuk membeli sebuah apartemen mewah untuk ditinggalinya bersama Naruto, meninggalkan mansion besar keluarganya. Untuk lebih menjaga sang sahabat mungkin.

FLASHBACK OFF.

"Kau melamun Naru" Ucap Kiba. "Aku hanya mengingat waktu pertama kali aku tingal bersama Sasuke, Kiba" elak Naruto.

"Dan mulai saat itu si pantat ayam itu sangat protektif padamu" Dengus kiba tidak suka, sedangkan Naruto anya bisa tersenyum maklum.

.

.

.

.

Drap Drap Drap.

"Bagaimana latihanku tadi, bukankah aku hebat" Ucap Sasuke kepada Naruto setelah dia berhasil mencetak angka terbanyak selama latihan. "Ha'i Kau memang hebat Suke"dan seperti sudah merupakan kebiasaan, Naruto akan langsung membersihkan keringat didahi Sasuke dengan sapu tangan yang selalu dibawanya tak lupa sebuah senyuman hangat juga diberikan Naruto.

"Sakura aku akan menemuimu nanti malam, Aku pulang dahulu " Ucap Sasuke yang langsung menggandeng tangan Naruto keluar.

Ditempat parkir Sasuke langsung memakaikan helm berwarna kuning milik Naruto.

"Sudah Siap?" Dan dibalas anggukan oleh Naruto. Sebelumnya Sasuke telah melingkarkan tangan tan Naruto kepinggangnya, Dan Naruto langsung menyandarkan kepalanya dipunggung lebar Sasuke.

"Aku pulang-" Ucap Naruto ketika memasuki apartemen mereka berdua.

"Hn" Jawab Sasuke dibelakangnya. Naruto langsung bergegas menuju kamar mereka berdua untuk berganti baju setelah itu Naruto akan pergi menuju dapur menyiapkan makan malam seperti biasa.

"Suke- Cepat mandi, aku sudah menyiapkan airnya" Perintah Naruto lembut, Sasuke langsung menurut dan bergegas untuk menyegarkan tubuhnya setelah latihan basket yang melelahkan.

Ketika selesai mandi dan berpakaian Sasuke langsung menuju ruang makan, Bau wangi masakan Naruto sudah tercium diseluruh ruangan.

Grep.

Naruto terkejut dengan lengan kekar yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Suke- Kau mengganggu" gerutu Naruto, Sedangkan Sasuke masih nyaman dengan posisinya saat ini, kepalanya berada tepat diceruk leher Naruto dan tangannya semakin erat memeluk si pirang.

"Kau wangi Dobe~, Seperti Kaa-san"

Nyuut~ Sasuke tidak tau bahwa kalimat yang dikeluarkannya begitu menyakitkan bagi Naruto, Naruto melepaskan pelukan Sasuke pelan. "Sebaiknya kau siapkan mejanya Suke- Makanan sebentar lagi akan siap" Ucap Naruto untuk mengalihkan perhatian Sasuke

.

.

.

.

Beberapa jam sebelumnya- Dilapangan Indoor

"Ehm..." Salah seorang Cheerleader menghampiri Sakura yang masih melihat kearah sang kekasih yang berjalan keluar,Cheerleader itu memandang Sakura mulai dari atas hingga bawah dan berdecih kemudian. "Sebaiknya kau jangan mencintai seorang Uchiha Sasuke..." " Jika hanya untuk kesenangan sesaat boleh saja tapi tidak untuk hubungan yang serius, kau hanya akan bernasib sama seperti mantan-mantan Sasuke yang lain" Mata hijau Sakura melebar mendengar ucapan seseorang disampingnya.

"Aku sudah pernah berada diposisi sepertimu sebelumnya" Mahasiswi bertubuh bak model itu langsung melenggang pergi tapi sebelumnya dia sempat menoleh kearah Sakura dengan senyum mencemoohnya.

"Karena kau... Tidak akan menang melawan seorang Uzumaki Naruto"

TBC / END