Haiii~ Hajimemashite ore wa –coret- watashi wa Kuroi desu. Saya ini seorang newbie, yah kata lainnya masih bau kencurlah. Saya juga termasuk makhluk yang tergolong manusia namun juga punya jiwa gaje yang terpendam (?). Oh, ya… dari pada banyak cuap – cuap gak jelas, mending baca saja…
.
.
.
.
NARUTO © Bokap saya #plak Masashi Kishimoto
ROAD TO BLADE © Kuroi Sora18
Pair : SasuFemNaru slight SasuSaku
Rated : T or M ?
Warning : Typo nyempil dimana-mana, Absurd , Fem!Naru
Summary : Namikaze Naruto, seorang gadis berumur 16 tahun dari jaman modern harus terlempar ke masa lalu karena sebuah pohon sakura misterius. Di jaman Edo, dimana Naruto terdampar ia bertemu dengan Uchiha Sasuke, seorang samurai hebat berhati dingin namun juga pervert! " Siapa?"/ " Kau sendiri siapa?"/ "Sebentar lagi akan dimulai-"/" Jangan tinggalkan aku, Sasuke!"/"Gomen."/ Rahasia dibalik tragedi Klan Uchiha perlahan terungkap.
.
.
.
.
ROAD TO BLADE
Chapter 1 : Aitakutte, Kaa-san!
By : Kuroi Sora18
Konoha, 9 March 20XX
Drap. Drap. Drap.
Terdengar suara derap langkah kaki di sebuah menshion yang terletak di Kota konoha. Manshion yang selalu terlihat asri karena ada sebuah pohon sakura besar yang tumbuh di belakang manshion.
BRAK! Pintu geser di ruang manshion tengah pun sukses di jebol dengan sekali tending oleh seorang gadis bersurai pirang panjang dan bermata biru, Namikaze Naruto.
" Ero-jiichan!"
Sedangkan orang yang dipanggil 'Ero-jichan' itu menoleh malas. Sudah menjadi keseharian Naruto untuk mengganggu saat –saat berharganya.
"Nani?"
" Kau tau dimana Tou-san dan Baa-chan? Aku mencarinya dari tadi." Naruto berjalan dengan santainya menghiraukan kakek berambut putih panjang a.k.a Namikaze Jiraya yang memandang miris kea rah pintu geser yang telah di jebol paksa oleh cucunya.
" Hmm, aku tidak tahu. Sudah sana pergilah! Jangan ganggu aku."
Naruto memajukan bibirnya.
"Gah, bilang saja kau takut aku membakar semua novel ero karyamu itu."
" Biarpun ero yang penting banyak yang suka." Ujar Jiraya bangga. Mengingat salah satu sensei Naruto yang sangat terobsesi mendapatkan novel limited edition karyanya. Haha, betapa melambungnya perasaan Jiraya saat ini. Menggelikan sekali.
" Ya. Aku yakin, orang yang menyukai karyamu itu adalah orang ter-baka- yang aku kenal."
" Tega sekali." Jiraya berkata sambil terus mengetik naskah novel eronya.
Melihat kelakuan kakeknya yang tidak juga insyaf dari sifat eronya, Naruto hanya bias menghela nafas. Musim semi kali ini sungguh membosankan. Tugas-tugas yang menumpuk, orang tuanya yang sama sekali tidak memperhatikannya, semua itu benar-benar membuat otaknya yang kecil menjadi lelah.
" Aku mau ke taman belakang saja."
" Oi, kau tidak ingin membaca karyaku terlebih dahulu?"
" Tidak tertarik."
" Ayolah, baca sedikit saja! Sekalian bantu kakekmu ini mengauditnya. "
" Tidak."
" Ya sudahlah, mungkin lain kali saja!"
" SUDAH KU BILANG 'TIDAK' DAN TIDAK ADA LAIN KALI!"
Jiraya membatu. Semakin hari, cucunya semakin mirip dengan almarhum menantunya. Akai Habanero – Uzumaki Kushina.
" Ha'i."
Hah~ Naruto menghela napas, lalu diambilnya kalung prisma berwarna aquamarine dari balik bajunya.
" Aitakutte, Kaa-san."
.
.
.
TBC
Arigatou Gozaimasu :)