ahh...saya kembali ngepublish fic baru padahal ff ane yang laen masih belom kelar (yah sengaja nyemak-nyemakin) #plakk

okei..epriwan enjoi! #rip inglish


London Skyline

.

Axis power hetalia punya Hidekaz Himaruya

Warning : typo,alur gaje (maybe,maybe not) di prolog masih OC semua,nanti chapter pertama saya munculin karakter lain

Male!Indonesia

.

.

Listening to : Paradise - Coldplay


"APAA?!"Pekik seorang pemuda berwajah melayu,rambut berantakan dan mata yang beriris hitam keabu-abuan.

"Kami sudah mengurus tiket pesawat,visa,dan keperluanmu yang lain"ujar seorang pria paruh baya di hadapannya yang sedang menghisap rokoknya."Dan tak bisa ditolak,Raka"Timpalnya lagi.

Raka,pemuda itu hanya berface-palm di depan bosnya. Kenapa tidak? Raka adalah salah satu anggota Densus 88 di Indonesia. Karirnya sudah hampir mencapai 5 tahun di organisasi itu. Tetapi hari ini (Raka bilang ini hari terburuk dalam 25 hidup menjomblonya) dia diperintahkan harus banting setir dari Densus 88 ke MI6 di Inggris.

Hello?!MI6 ar u paking kidding mii?! Batin Raka dalam hati

. Setelah dia puas berface-palm ria dia duduk di kursi yang tersedia sejak dia masuk ke ruangan bos-nya dan duduk di kursi kayu itu dengan sedikit awkward berhubung dia masih agak terkejut dengan berita yang tidak menyenangkan ini

"Anu..bos,kenapa ini mendadak sih?"Tanyanya sambil menggaruk-garuk bagian kepalanya yang gak gatal.

"emang napa?elo kan jomblo pasti mudah kan kalo mau pindah kemana-mana gitu?"

"bukan itu maksudnya..."

Bosnya mengeluarkan asap rokok dari mulutnya yang membuat Raka mengibaskan tangannya-membuat asap itu tidak meraih hidungnya.

"..sepertinya karena karirmu yang melonjak,Raka"Ujarnya pelan.

"Melonjak?"Ulang Raka kebingungan.

Si bos mengetuk batang rokoknya di asbak agar abu yang dari tadi menempel di rokoknya jatuh.

"Ya,kau tidak sadar?akhir-akhir ini karirmu sangat melonjak pada saat kau membunuh teroris terkenal itu,Nurdin itu dan kau baru berumur 25 tahun" Raka memutar bola matanya.

Memang betul kata bosnya akhir-akhir ini karirnya sangat melonjak.

Dari pencegahan pembunuhan presiden Australia pada saat pertemuan persahabatan antara Indonesia dan Australia,pencegahan bom di Istana Kepresidenan,dan yang barusan dibilang bosnya,membunuh teroris terkenal Nurdin dia menembak telak kepala teroris itu dengan Dragunov buatan Russia.

"Jadi...MI6 ingin kau bergabung di organisasi mereka" Raka masih menundukkan kepalanya di depan meja bosnya.

"Jujur saja ya , tidak ingin kau pindah ke sana,ke Inggris"Gumamnya.

Raka menaikkan sedikit kepalanya saat mendengar kalimat yang barusan keluar dari kalimat bosnya.

"Kau seseorang yang penuh talenta dan bakat,dari segi otak,bela diri,dan senjata" dia memberikan jeda di kalimatnya dan melanjutkannya lagi

"Sangat berat untuk melepaskanmu kau tahu"

dia menaikkan sedikit kursinya ke belakang membuat kakinya harus sedikit berjinjit untuk membuat kursi tersebut tidak jatuh.

"Jadi kenapa kau mau mengirimkanku ke sana kalau begitu?"Tanyanya.

"MI6 mendesakku,bahkan Presiden juga mendesakku"Ujarnya sambil menghela napas.

"Eh?!Presiden juga?"Pekiknya sambil menggebrak meja.

"Ya,kau tahu sendiri kan? MI6 sebuah organisasi yang dipimpin oleh ratu langsung,pasti Inggris langsung meminta ke Presiden .."Dengusnya kesal. Bosnya meraih sebatang rokok baru dari bungkusnya.

"Jadi...kapan aku pergi?"

"Besok"balasnya singkat,padat,dan jelas.

BRUK! (Itu suara besi 100 ton yang menimpa kepala Raka)

"KENAPA BESOK?!"

.

.

.

.

Sekarang Raka sedang berjalan-jalan di kerumunan yang sibuk menarik koper mereka. Yap,Raka sekarang berada di bandara Soekarno-Hatta. Dia sibuk melihat jam penerbangan di tv berukuran 35 Inch itu.

"Hm..hm..jadi aku transit ke thailand..baru India..baru ke Amsterdam..baru ke inggris..gila,jauh banget"Batinnya dalam hati.

Dia menghela napas dan kembali menggeret kopernya yang luar biasa berat bagi orang biasa-namun karena Raka Almahendra Putra adalah seseorang yang sangat sudah biasa mengangkat hal yang lebih berat maka dia biasa saja.

"Penumpang Pesawat terbang menuju Bangkok harap memasuki pesawat boeing 777-no.69547..diulangi" Raka yang sibuk mengotak-atik Iphonenya menoleh ke arah speaker bandara dan dengan malas berdiri dari kursi ruang tunggu-menuju ke ruang Boarding Pass.

Sejenak dia melihat pemandangan pesawat yang dari tadi pasti ada saja yang Landing atau Take off dari jendela bening di sebelahnya,dia menghela panjang dan melanjutkan angkahnya ke arah meja boarding pass yang disambut dengan senyuman hangat ala pramugari cantik. Dia memberikan tiket pesawatnya dan pramugari itu merobek setengah tiket yang ditandai dan memberikannya kembali ke Raka. Raka pun melanjutkan jalannya ke pesawat besar buatan amerika yang bisa membawa hampir 500 orang itu. Di dalam dia disambut ramah oleh pilot yang berpakaian setelan jas tuxedo dengan sebuah kacamata hitam bertengger di dahinya.

"...0-6.."Gumamnya pelan sambil melihat tiket pesawatnya. Dia kemudian berhenti di deretan kursi bisnis. "Pak tua itu ternyata membelikan aku kursi bisnis ya..."Batinnya dalam hati sambil memicingkan matanya. Kemudian dia merebahkan dirinya di kursi bisnis yang empuk dan mengeluarkan pijakan kaki di bawahnya. "Para penumpang pesawat Garuda Indonesia 777-69547 kita akan segera take off,kencangkan sabuk pengaman.." Seketika pesawat itu berekselerasi dengan kecepatan yang cepat dan segera take off. Raka melihat ke luar jendela,lama kelamaan kota mulai mengecil,mengecil sampai akhirnya tidak terlihat-terganti oleh awan yang putih seputih kapas.


wahahaha! pendek kah? ya...namanya juga prolog,o iya udah ketauan nih karakter siapa yang bakal muncul di chapter depan? ditebak,ditebak...nanti saya traktir misop di depan rumah gua dah #plakk

oyeh...Male!Indonesia itu punya saya yeh (sapa juga yang nanya)

okei...

akhir kata,

review itu bahan bakar update...#ini modus!